Wilayah formal dan daerah fungsional ialah salah satu desain dalam mengetahui region di permukaan bumi. Region atau daerah secara biasa didefinisikan selaku suatu area yang lebih besar dari satu unit kota yang mempunyai karakteristik fisik atau budaya tertentu.
Wilayah kadang disebut juga sebagai "dunia dalam dunia" alasannya adalah geografer akan menjajal membagi dan menganggap suatu area di permukaan bumi kemudian melihat ciri utama area tersebut.
Dalam geografi diketahui tiga perumpamaan tempat yakni daerah formal, tempat fungsional dan kawasan vernakular. Kita akan coba ulas mirip apa letak perbedaan ketiganya.
Wilayah formal sering juga disebut kawasan homogen (uniform) sebab mempunyai karakteristik spesifik sehingga mampu dibedakan dengan daerah lain. Contoh tempat formal paling simpel ialah daerah pertanian padi, alasannya mampu diidentifikasi dari banyaknya kenampakan sawah berwarna hijau.
Contoh yang lain yakni Korea Selatan ialah daerah formal (dalam arti tempat politik) sebab dengan gampang mampu diidetifikasi di peta dan mempunyai kultur sejenis yakni Korea. Dataran Tinggi Dieng yakni kawasan homogen karena mampu diidentifikasi dari kenampakan fisik berbentukplato dan perbukitan.
Contoh lainnya adalah kawasan gurun yang dapat terlihat dari kenampakan gundukan-gundukan pasir yang gersang, beda dengan daerah hutan konifer contohnya. Wilayah pedesaan juga mampu disebut tempat formal dari kenampakan fisik pertanian dan budaya masyarakatnya yang tradisional.
Kaprikornus gampang yaitu ketika kita diminta menawarkan acuan tempat fungsional maka coba cari satu area yang secara fisik mampu terlihat jelas punya karakter yang mampu dibedakan terang dengan area lain. Hanya satu aspek fisik/budaya saja kita mampu membedakan jenis area tersebut.
Wilayah fungional atau kawasan nodal dicirikan dari adanya kegiatan sosial dan ekonomi yang saling terkoneksi satu sama lain alasannya adalah adanya jaringan transportasi. Contoh daerah fungsional ialah Jabodetabek yang terdiri atas beberapa sentra aktivitas didalamnya yang saling terkoneksi dalam jaringan transportasi.
Wilayah fungsional mempunyai tingkat mobilitas tinggi sehingga akan memiliki efek pada pertumbuhan titik-titik atau nodal di lokasi sekitarnya karena nodal inti mempunyai kapasitas terbatas untuk menampung manusia.
Intinya kawasan fungsional itu mempunyai beberapa kegiatan didalamnya bukan hanya satu. Contoh lain daerah fungsional ialah daerah perdagangan, wilayah konservasi. Wilayah perdagangan berisikan beberapa kegiatan bisa perdagangan elektro, otomotif, bahan pangan, bursa saham dll. Wilayah konservasi mampu terdiri atas konservasi tanaman, konservasi fauna dan konservasi lingkungan.
Wilayah vernakular atau persepsional yakni kawasan yang muncul dari persepsi atau ajaran banyak orang. Contohnya ialah jikalau kau bertemu seseorang mungkin kau akan mengajukan pertanyaan "kau orang timur ya?". Nah kata "timur" ini yaitu persepsi mungkin alasannya adalah logat ia dari Makassar, Ambon atau Flores dll. Tapi kita tidak tau batas tempat timur itu di sebelah mana tentu saja. Contoh lainnya ialah Bogor kota hujan, dan semua orang pasti paham jikalau disebut kota hujan dari dahulu alasannya adalah memang wilayah ini sering hujan dibanding daerah lain.
Wilayah kadang disebut juga sebagai "dunia dalam dunia" alasannya adalah geografer akan menjajal membagi dan menganggap suatu area di permukaan bumi kemudian melihat ciri utama area tersebut.
Dalam geografi diketahui tiga perumpamaan tempat yakni daerah formal, tempat fungsional dan kawasan vernakular. Kita akan coba ulas mirip apa letak perbedaan ketiganya.
Wilayah formal sering juga disebut kawasan homogen (uniform) sebab mempunyai karakteristik spesifik sehingga mampu dibedakan dengan daerah lain. Contoh tempat formal paling simpel ialah daerah pertanian padi, alasannya mampu diidentifikasi dari banyaknya kenampakan sawah berwarna hijau.
Contoh yang lain yakni Korea Selatan ialah daerah formal (dalam arti tempat politik) sebab dengan gampang mampu diidetifikasi di peta dan mempunyai kultur sejenis yakni Korea. Dataran Tinggi Dieng yakni kawasan homogen karena mampu diidentifikasi dari kenampakan fisik berbentukplato dan perbukitan.
Gurun pasir gersang dan tandus |
Kaprikornus gampang yaitu ketika kita diminta menawarkan acuan tempat fungsional maka coba cari satu area yang secara fisik mampu terlihat jelas punya karakter yang mampu dibedakan terang dengan area lain. Hanya satu aspek fisik/budaya saja kita mampu membedakan jenis area tersebut.
Wilayah fungional atau kawasan nodal dicirikan dari adanya kegiatan sosial dan ekonomi yang saling terkoneksi satu sama lain alasannya adalah adanya jaringan transportasi. Contoh daerah fungsional ialah Jabodetabek yang terdiri atas beberapa sentra aktivitas didalamnya yang saling terkoneksi dalam jaringan transportasi.
Wilayah fungsional mempunyai tingkat mobilitas tinggi sehingga akan memiliki efek pada pertumbuhan titik-titik atau nodal di lokasi sekitarnya karena nodal inti mempunyai kapasitas terbatas untuk menampung manusia.
Intinya kawasan fungsional itu mempunyai beberapa kegiatan didalamnya bukan hanya satu. Contoh lain daerah fungsional ialah daerah perdagangan, wilayah konservasi. Wilayah perdagangan berisikan beberapa kegiatan bisa perdagangan elektro, otomotif, bahan pangan, bursa saham dll. Wilayah konservasi mampu terdiri atas konservasi tanaman, konservasi fauna dan konservasi lingkungan.
Wilayah vernakular atau persepsional yakni kawasan yang muncul dari persepsi atau ajaran banyak orang. Contohnya ialah jikalau kau bertemu seseorang mungkin kau akan mengajukan pertanyaan "kau orang timur ya?". Nah kata "timur" ini yaitu persepsi mungkin alasannya adalah logat ia dari Makassar, Ambon atau Flores dll. Tapi kita tidak tau batas tempat timur itu di sebelah mana tentu saja. Contoh lainnya ialah Bogor kota hujan, dan semua orang pasti paham jikalau disebut kota hujan dari dahulu alasannya adalah memang wilayah ini sering hujan dibanding daerah lain.