Blogger Jateng

Cerita Pengalaman Pertama Vaksinasi Covid Dosis Pertama

Halo pemirsa sekalian salam sejahtera agar kita semua tetap diberkahi kesehatan oleh Allah SWT. Kali ini saya akan dongeng sedikit perihal aktivitas vaksinasi Covid yang sudah aku kerjakan.
Jadi ceritanya beberapa bulan lalu sekolah kami telah mendaftarkan semua guru dan karyawan untuk giliran mampu vaksinasi Covid. Hal ini pasti untuk mendukung pemerintah supaya Indonesia cepat mendapatkan Herd Immunity sehingga kembali ke kehidupan wajar .
Vaksinasi pertama Covid takaran pertama dilaksanakan di salah satu sekolah swasta di Galaxy Bekasi Selatan. Saya menerima program vaksinasi baru kemarin dan diminta tiba esok hari (6 April). Dalam hati, ini dadakan sekali sebab umumnya seminggu atau dua minggu sebelumnya udah dikasih tahu.
Oke berhubung besok akan divaksinasi maka hari sebelumnya aku mempertahankan diri dengan makan kuliner bergizi, beli buah apel, meminimalkan aktivitas berat dan tidur cukup. Kenapa aku beli apel, alasannya adalah apel bisa menstabilkan tekanan darah sepengalaman saya.
Hari ini pagi hari saya bersiap dari rumah untuk pergi ke daerah vaksinasi di SMP PB Soedirman Galaxy. Jadwal vaksinasi tertulis pukul 11.00 dan saya berangkat jam 11.30 pakai motor dari rumah. Gak 30 menit udah nyampe di TKP dan niscaya udah banyak orang datang.
Vaksinasi untuk kebaikan bareng
Saya kemudian bawa formulir antrian dan bisa nomor 277, kemudian mengisi dulu identitas. Sudah banyak sahabat-teman guru dan karyawan lain yang stand by menunggu giliran divaksin. Sampai pukul 12 ternyata saya belum juga dipanggil, karenanya break dulu jam 12.00 untuk sholat zuhur dan makan siang.
Daripada madesu ya udah aku dan sobat-teman nongkrong dahulu di food court samping sekolah untuk ngopi sambil merileksan diri biar tensi stabil. Usut punya usut beberapa teman juga ada yang gagal divaksin alasannya tensi tinggi, mungkin sebab grogi atau emang ada turunan hipertensi. Kalau tensi tinggi gak boleh divaksin dahulu jadi diminta istirahat 15 menit dan merilekskan diri.
Nah jadi sahabat perlu ingat ya, jika mau divaksin harus rileks santai saja jangan mikirin macam-macam hal negatif nanti malah gak jadi vaksinnya. Selepas jam 12.00 saya lalu diundang giliran untuk cek suhu tubuh, lalu daftar di meja registrasi. 
Dari meja pendaftaran lalu menuju meja ukur tensi, alhamdulillah tensi 120/70 wajar saja bos. Kaprikornus eksklusif ke meja dokter ditanya apakah sedang mengonsumsi obat tertentu atau memiliki riwayat penyakit bawaan dll.
Di meja dokter clear sebab saya masih alhamdulillah sehat dan gak sedang sakit berat atau mengonsumsi obat apapun. Lalu pribadi ke meja vaksinasi. Vaksinasi dosisi 1 ini gak lama hanya beberapa detik daan tidak terasa karena jarumnya kecil sekali.
Beres vaksinasi tahap 1
Setelah vaksin dimaksukan kemudian ke meja observasi untuk dicek apakah ada efek yang terasa. Kalau telah clear maka diberikan print out jadwal vaksinasi kedua. Jadwal vaksinasi kedua saya ialah 4 Mei jadi masih lumayan usang.
Itulah sedikit kisah vaksinasi covid 19 yang aku lalui dan yang penting kita harus optimis dan jangan share gosip-gosip negatif vaksin karena itu justru akan melemahkan imun kita dan menciptakan kita menjadi orang yang suuzon. Nabi pun melarang kita berbuat demikian, informasi-berita bohong ihwal efek vaksin ialah hasil dari kaum-kaum tidak bertanggung jawab.
Kalaupun ada efek yang ditimbulkan contohnya, itu kan di info hanya beberapa mungkin 1 banding berapa juta orang. Dalam faktor ilmiah bermakna itu case khusus bukan dipukul rata dampaknya sama ke siapa saja. Yang penting kita jujur jika punya riwayat penyakit ya sampaikan aja nanti ke dokternya. Salam waras dan mari berjuang kembali ke kehidupan normal.