Agama Islam intinya lahir di Mekkah Saudi Arabia melalui perantara Nabi Muhammad SAW. Agama Islam lalu lambat laun meningkat pesat hingga ke seluruh dunia tak terkecuali Indonesia. Di Indonesia sendiri agama Islam berkembang sungguh cepat hingga menjadi agama lebih banyak didominasi hingga kini. Lalu mirip apa sejarah masuknya Islam ke nusantara?. Ada tiga teori utama ialah Teori Gujarat, Teori Mekkah dan Teori Persia. 1. Teori GujaratTeori Gujarat disokong oleh Snouck Hurgronje, W.F Sutterheim dan B.H.M Vlekke. Islam diperkirakan masuk ke nusantara pada abada ke XIII dan dibawa oleh para penjualIslam dari Gujarat, India. Dua bukti yang mendukung teori Gujarat yakni batu nisan Sultan Malik Al Saleh dan catatan Marcopolo. Batu nisan Sultan Malik Al Saleh yang merupakan sultan Samudera Pasai (wafat pada tahun 1297) bercorak Gujarat.
Sementara itu gesekan pena Marcopolo seorang penjelajah asal Venezia Italia menyatakan bahwa dikala itu ia pernah singgah di Perlak pada tahun 1292 dan melihat banyak masyarakatdisana beragama Islam serta peran penjualIndia dalam penyebaran agama tersebut.
2. Teori MekkahTeori Mekkah disokong oleh Buya Hamka dan J.C van Leur dimana Islam diperkirakan masuk ke nusantara pada periode ke VII dan dibawa pribadi oleh para penjualArab. Buktinya adalah adanya pemukiman Islam di Baros pada tahun 674, sebelah pantai barat Sumatra.
Teori ini menyanggah teori Gujarat yang meyakini bahwa Islam berkembang di Samudera Pasai menganut mahzab Syafi'i, ialah mahzab besar di Mesir dan Mekkah masa itu. Sementara di Gujarat bermahzab Hanafi pada periode yang sama.
Disamping itu sultan-sultan Pasai memakai gelar al-malik dimana gelar itu umum digunakan di Mesir. Bukti lainnya bahwa Islam datang sebelum kala 13 yakni makam seorang perempuan di Gresik yang tertulis nama Fatimah binti Maimun dengan angka 1082 dan temuan sejumlah makam Islam di Tralaya Jawa Timur dengan memakai tahun Saka.
3. Teori PersiaTeori Persia didukung oleh Husein Djajadiningrat, menyatakan agama Islam dibawa oleh para penjualPersia sekitar kala ke 13. Bukti teori ini adalah adanya upacara Tabot adalah perayaan kepada wafatnya cucu nabi Husein bin Ali setiap 10 Muharram atau 1 Asyura.
Upacara Asyura ialah ritual di daerah Persia yang menganut Syiah. Teori manakah yang benar?. Tentu tidak ada yang tahu niscaya, yang jelas Islam kelihatannya telah berkembang semenjak era ke VII namun mulai pesat menyebar ke penjuru nusantara seiring mundurnya kerajaan bercorak Hindu Buddha dan makin maraknya penjualtimur tengah yang masuk ke nusantara.
Sementara itu gesekan pena Marcopolo seorang penjelajah asal Venezia Italia menyatakan bahwa dikala itu ia pernah singgah di Perlak pada tahun 1292 dan melihat banyak masyarakatdisana beragama Islam serta peran penjualIndia dalam penyebaran agama tersebut.
Makam Sultan Malik Al Shaleh |
Teori ini menyanggah teori Gujarat yang meyakini bahwa Islam berkembang di Samudera Pasai menganut mahzab Syafi'i, ialah mahzab besar di Mesir dan Mekkah masa itu. Sementara di Gujarat bermahzab Hanafi pada periode yang sama.
Disamping itu sultan-sultan Pasai memakai gelar al-malik dimana gelar itu umum digunakan di Mesir. Bukti lainnya bahwa Islam datang sebelum kala 13 yakni makam seorang perempuan di Gresik yang tertulis nama Fatimah binti Maimun dengan angka 1082 dan temuan sejumlah makam Islam di Tralaya Jawa Timur dengan memakai tahun Saka.
3. Teori PersiaTeori Persia didukung oleh Husein Djajadiningrat, menyatakan agama Islam dibawa oleh para penjualPersia sekitar kala ke 13. Bukti teori ini adalah adanya upacara Tabot adalah perayaan kepada wafatnya cucu nabi Husein bin Ali setiap 10 Muharram atau 1 Asyura.
Upacara Asyura ialah ritual di daerah Persia yang menganut Syiah. Teori manakah yang benar?. Tentu tidak ada yang tahu niscaya, yang jelas Islam kelihatannya telah berkembang semenjak era ke VII namun mulai pesat menyebar ke penjuru nusantara seiring mundurnya kerajaan bercorak Hindu Buddha dan makin maraknya penjualtimur tengah yang masuk ke nusantara.