Blogger Jateng

Awan Cirrus - Pengertian dan Ciri Fisiknya

Kita semua pasti tahu bahwa ada banyak jenis bentuk awan di langit dan secara sekilas kita niscaya mengenal bentuk-bentuk awan tersebut.
Jenis dan bentuk awan merupakan tanda bagian pembentuknya berlawanan dan akan menenteng jenis cuaca yang berlainan pula.

Meskipun pada dasarnya proses pembentukan awan tetapi bentuk penampilan awan di atmosfer mampu berbeda-beda. Perbedaannya ini muncul alasannya ketinggian gugusan awan tersebut dan keadaan umum atmosfer disekitarnya.

Saat anda pergi ke luar dan menyaksikan hari cerah dan hanya terdapat awan putih halus dan bergaris-garis di langit, itulah awan cirrus.

Awan cirrus adalah awan yang terbentuk dari kristal es. Formasi awan ini berada di atmosfer tinggi dan bisa dikatakan awan ini yakni awan paling tinggi.

Alasan pembentukannya dari kristal ers yaitu karena suhu dan ketinggian pembentukkannya sekitar 39 derajat di bawah nol.

Kalian pasti pasti mengamati awan ini terlihat tipis dan halus seperti seseorang menggores lukisan putih di kanvas biru. Hal ini karena angin bertiup 100-150 mil per jam saat awan cirrus terbentuk. Tidak ada awan lain terbentuk dan bergerak secepat ini.

Awan Cirrus di siang hari
 Perbedaan Cirrus dan Cumulus

Ada karakteristik jelas saat membedakan awan cirrus dan awan cumulus. Pertama dari sisi penampilan, awan cirrus berupa halus seperti kain sementara cumulus tampakpadat dan bergerombol.

Awan cirrus lebih tipis dibandingkan cumulus sehingga agak sulit tampakmata. Awan cumulus sungguh terang sekali terlihat mata alasannya adalah bentuknya yang bergumpal.

Selain itu awan cirrus didapatkan di lapisan troposfer atas sementara cumulus mampu didapatkan cukup dekat di troposfer bawah.

Awan cumulus yakni mengambarkan cuaca sedang dalam keadaan masuk akal sementara awan cirrus mampu jadi menandakan akan terjadi angin ribut.

Pembentukkan Awan Cirrus

Awan cirrus terbentuk dari kristal es di atmosfer sebab daerah pembentukkannya berkisar -60 derajat celcius sehingga air akan membeku.

Karena kristal es ini berada di troposfer atas maka mereka akan mengikuti badai. Inilah mengapa awan cirrus sering cepat menghilang dan tidak menjadi padat.

Di segi lain, tetesan air yang membentuk awan cumulus juga bisa membeku namuns sebagian besar ditemukan dalambentuk cair. Karena kelembaban tinggi, udara hangat naik dan membuat lapisan-lapisan mirip awan lenticular.

Selanjutnya, puncak awan secara bertahap meraih bab atmosfer lebih tinggi, bahkan di stratosfer yang lebih rendah. Begitu pula saat awan besar ini menjadi akil balig cukup akal, terjadi benturan air dan es yang menciptakan muatan listrik yang menghasilkan guntur dan kilat.