Blogger Jateng

Klasifikasi Pembagian Iklim Berbagai Ahli

Fenomena cuaca dan iklim sering kita temui sehari-hari mulai dari hujan, petir, awan, angin dan lain sebagainya.
Kehidupan manusia tidak terlepas dari pergeseran atau dinamika yang terjadi terkait atmosfer utamanya cuaca dan iklim.
Iklim adalah keadaan rata-rata atmosfer dalam rentang waktu lama dan meliputi wilayah luas. Iklim bisa diklasifikasikan berdasarkan berbagai patokan.
Beberapa mahir telah menjajal membuat penjabaran iklim berdasarkan hasil penelitiannya. Berikut ulasan lengkapnya.
1. Iklim MatahariKlasifikasi iklim matahari dibagi menurut posisi letak astronomis sebuah kawasan sehingga mensugesti intensitas penyinaran matahari. Negara di tempat tropis condong menerima intensitas penyinaran yang tinggi dibanding kawasan subtropis dan kutub. 
Iklim matahari

a. Iklim tropis terletak pada daerah lintang 0⁰ - 23,5⁰ LU/LS. Negara beriklim tropis diantaranya Indonesia, Brazil, Kongo, Ekuador, Papua Nugini.b. Iklim subtropis terletak pada daerah lintang 23,5⁰ - 40⁰ LU/LS. Negara beriklim subtropis diantaranya Meksiko, Cina, Turki, Mesir, Maroko, Arab Saudi.c. Iklim sedang terletak pada lintang 40⁰ - 66⁰ LU/LS. Negara beriklim sedang diantaranya Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Inggris, Perancis, Belanda.d. Iklim kutub terletak pada lintang 66⁰ - 90⁰ LU/LS. Negara beriklim kutub diantaraya Greenland dan Islandia.
2. Iklim JunghuhnF.W junghuhn yakni spesialis botani Jerman yang pernah singgah di Indonesia dan menjajal meneliti kaitan ketinggian kawasan dengan vegetasi budidaya penduduk di Jawa Barat dan Sumatera. Berikut tabel pembagian terstruktur mengenai iklim Junghuhn.
 
Iklim Junghuhn

3. Iklim Schmidt-FergusonSchmidt-Ferguson membagi iklim menurut rata-rata bulan kering dan bulan basah (nilai Q). Nilai Q dijumlah dengan rumus berikut:a. Bulan basah memiliki curah hujan rata-rata > 100 mm b. Bulan kering mempunyai curah hujan rata-rata < 60 mm 
Tabel pembagian terstruktur mengenai iklim Schmidt Ferguson yakni selaku berikut:4. Iklim OldemanKlasifikasi iklim Oldeman intinya memiliki indikator yang hampit sama dengan Schmidt-Ferguson. Perbedaannya hanya pada penentuan bulan kering dan bulan berair. 
a. Bulan basah jka curah hujan > 200 mmmb. Bulan kering jika  curah hujan < 100 mm
Klasifikasi Oldeman cocok untuk penentuan acara pertanian karena mampu melihat urutan bulan berair berturut-turut pada suatu daerah. Berikut ini tabel klasifikasi iklim Oldeman.
a. Iklim A jika ada lebih dari 9 bulan lembap berturut-turut.b. Iklim B bila ada 7-9 bulan lembap berturut-turut.c. Iklim C jika terdapat 5-6 bulan lembap berturut-turut.d. Iklim D jika terdapat 3-4 bulan lembap berturut-turut.e. Iklim E jikalau terdapat kurang dari 3 bulan lembap berturut-turut.

5. Iklim KoppenKoppen mengklasifikasikan iklim berdasarkan indikator suhu dan curah hujan. Koppen menggolongan iklim menggunakan aba-aba aksara selaku berikut:
a. Iklim tipe A (hutan hujan)b. Iklim tipe B (iklim kering)c. Iklim tipe C (iklim sedang)d. Iklim tipe D (iklim salju)e. Iklim tipe E (iklim kutub)
Baca juga: Pembagian Iklim Koppen Lengkap
6. Iklim FisikPembagian iklim menurut keadaan fisik wilayah ialah selaku berikut:a. Iklim daratan memiliki curah hujan rendah dan dipengaruhi oleh angin darat yang kering.b. Iklim gurun dicrikan dengan amplitudo suhu harian tinggi dan banyak ditemukan oase dan wadi.c. Iklim bahari terdapat di wilayah tropis dan subtropis dengan curah hujan tinggi dan dipengaruhi sirkluasi angin bahari.d. Iklim dataran tinggi dicirikan dengan tekanan udara dan kelembaban rendah dan jarang turun hujan.e. Iklim pegunungan dicrikan dengan curah hujan relatif tinggi, basah dan banyak hujan orografis.
Baca juga: Pengaruh iklim terhadap pertumbuhan negara