Alhamdulillah hari ini kita sudah menginjak tahun 2021 penanggalaman Masehi dan tepat di hari Jumat. Apa yang harus kita lakukan pertamakali?.
Tentunya dalah bersyukur, alasannya adalah Tuhan masih menawarkan peluang kepada kita untuk memperbaiki diri di tahun ini. Kita masih mampu bangkit tidur, bernafas menghirup udara segar, dan melaksanakan aktifitas. Di segi lain beberapa kerabat kita ada yang masih berjuang melawan virus dan terbaring di rumah sakit.
Di tengah pandemi corona yang belum usai, tahun 2021 sejatinya yaitu keinginan supaya semua kembali ke kondisi wajar . Manusia ingin semua kembali mirip dua tahun kemudian.
Dua tahun lalu kita masih bisa berkumpul bareng , sekolah seperti biasa, beramai-ramai di kawasan terbuka, ngopi tanpa ada jarak satu sama lain, berdempetan di bis, lihat konser, tidak pakai masker dan kerumunan yakni tanda ekonomi berjalan.
Sekarang, semua sudah berganti dan insan kini mulai menjaga jarak satu sama lain karena ada virus yang mengancam. Segala hal ini sungguh dikelola dan tentunya menyebalkan bagi semua insan.
Peradaban insan telah lewat aneka macam macam insiden besar sejak ribuan tahun lalu dan sejarha mencatat manusia bisa melaluinya.
Pandemi Black Death, Perang Dunia, Virus Flu Spanyol, Flu Burung dan yang lain yakni pecahan dari siklus kehidupan di bumi untuk mencari keseimbangan.
Bumi mungkin dalam bertahun-tahun meminta untuk di refresh sebab keseimbangannya terusik oleh ulah insan yang telah melalui batas normal.
Dalam Al Quran pun Tuhan menyebutkan bahwa segala hal yang melebihi batas hukum-Nya maka akan menjadi dilema.
Masalah utama umat insan yaitu mereka sekarang mencoba melebihi batas dengan kemampuan budi dan pikiran yang bahu-membahu diberikan Tuhan semoga insan sadar bahwa tidak ada yang dapat menandingi kekuatan sang Pencipta.
Kecacatan akal manusia yang makin jauh dari hukum Tuhan membuat bumi semakin merana. Harusnya kita mempertahankan jarak dengan Tuhan biar sedekat mungkin.
Di dunia kita ditugaskan jaga jarak antar insan, namun sebaliknya kita mesti mendekat terhadap sang Pencipta dengan datangnya pendemi ini.
Tuhan pernah berkata, "dekati Aku, maka akan kuberikan Segalanya". Hanya Tuhan yang berhak angkuh karena Dialah pemilik kita dan penguasa langit dan bumi.
Di tahun 2021 Masehi ini kiranya menjadi suatu impian akan kembalinya Bumi ke kondisi yang masuk akal . Pandemi mengasah jiwa kita untuk lebih berempati, peduli satu sama lain sesama manusia.
Semoga peradaban manusia kembali menjadi beradab dan tidak lagi sebatas berlomba menyombongkan diri selaku seorang mahluk yang bantu-membantu tidak mempunyai daya upaya.
Selamat tahun gres, supaya dunia kembali seperti sediakala dan pandemi secepatnya selsai.
Tentunya dalah bersyukur, alasannya adalah Tuhan masih menawarkan peluang kepada kita untuk memperbaiki diri di tahun ini. Kita masih mampu bangkit tidur, bernafas menghirup udara segar, dan melaksanakan aktifitas. Di segi lain beberapa kerabat kita ada yang masih berjuang melawan virus dan terbaring di rumah sakit.
Di tengah pandemi corona yang belum usai, tahun 2021 sejatinya yaitu keinginan supaya semua kembali ke kondisi wajar . Manusia ingin semua kembali mirip dua tahun kemudian.
Dua tahun lalu kita masih bisa berkumpul bareng , sekolah seperti biasa, beramai-ramai di kawasan terbuka, ngopi tanpa ada jarak satu sama lain, berdempetan di bis, lihat konser, tidak pakai masker dan kerumunan yakni tanda ekonomi berjalan.
Sekarang, semua sudah berganti dan insan kini mulai menjaga jarak satu sama lain karena ada virus yang mengancam. Segala hal ini sungguh dikelola dan tentunya menyebalkan bagi semua insan.
Peradaban insan telah lewat aneka macam macam insiden besar sejak ribuan tahun lalu dan sejarha mencatat manusia bisa melaluinya.
Pandemi Black Death, Perang Dunia, Virus Flu Spanyol, Flu Burung dan yang lain yakni pecahan dari siklus kehidupan di bumi untuk mencari keseimbangan.
Bumi mungkin dalam bertahun-tahun meminta untuk di refresh sebab keseimbangannya terusik oleh ulah insan yang telah melalui batas normal.
Dalam Al Quran pun Tuhan menyebutkan bahwa segala hal yang melebihi batas hukum-Nya maka akan menjadi dilema.
Masalah utama umat insan yaitu mereka sekarang mencoba melebihi batas dengan kemampuan budi dan pikiran yang bahu-membahu diberikan Tuhan semoga insan sadar bahwa tidak ada yang dapat menandingi kekuatan sang Pencipta.
Kecacatan akal manusia yang makin jauh dari hukum Tuhan membuat bumi semakin merana. Harusnya kita mempertahankan jarak dengan Tuhan biar sedekat mungkin.
Di dunia kita ditugaskan jaga jarak antar insan, namun sebaliknya kita mesti mendekat terhadap sang Pencipta dengan datangnya pendemi ini.
Tuhan pernah berkata, "dekati Aku, maka akan kuberikan Segalanya". Hanya Tuhan yang berhak angkuh karena Dialah pemilik kita dan penguasa langit dan bumi.
Di tahun 2021 Masehi ini kiranya menjadi suatu impian akan kembalinya Bumi ke kondisi yang masuk akal . Pandemi mengasah jiwa kita untuk lebih berempati, peduli satu sama lain sesama manusia.
Semoga peradaban manusia kembali menjadi beradab dan tidak lagi sebatas berlomba menyombongkan diri selaku seorang mahluk yang bantu-membantu tidak mempunyai daya upaya.
Selamat tahun gres, supaya dunia kembali seperti sediakala dan pandemi secepatnya selsai.
Selamat tahun baru |