Teori kemajuan bumi dua benua dikenalkan pada tahun 1884.Teori ini menganggap awal pembentukan bumi berasal dari dua benua raksasa.
Dua benua raksasa tersebut adalah Laurasia di utara dan Gondwana di selatan. Benua tersebut kemudian bergerak menuju ekuator.
Rotasi bumi memengaruhi sebagian benua terpisah di daerah ekuator dan cuilan bumi barat.
Sejarah Benua LaurasiaLaurasia yakni sebutan daratan luas di Belahan Bumi Utara yang meliputi Amerika Utara, Eropa, dan Asia (kecuali semenanjung India). Keberadaannya dianjurkan oleh Alexander Du Toit, seorang ahli geologi Afrika Selatan dalam suatu tulisan Our Wandering Continents (1937). Buku ini adalah reformulasi teori Continental Drift yang direkomendasikan oleh mahir meteorologi Jerman Alfred Wegener. Sedangkan Wegener sudah mendalilkan satu benua super, Pangea, Du Toit berteori bahwa ada dua daratan besar yakni Laurasia di utara dan Gondwana di selatan, dipisahkan oleh tempat samudera yang disebut Tethys. Laurasia diperkirakan telah terfragmentasi ke benua Amerika Utara, Eropa dan Asia dikala ini sekitar 66 juta hingga 30 juta tahun yang lalu, interval yang mencakup tamat Periode Kapur dan sebagian besar Periode Paleogen.
Sejarah Benua GondwanaGondwana, juga disebut Gondwanaland ialah benua super antik yang memadukan Amerika Selatan saat ini, Afrika, Arab, Madagaskar, India, Australia, dan Antartika. Perkembangan benua Gondwana terjadi pada era Precambrian Akhir, sekitar 600 juta tahun yang lalu, dan tahap pertama perpisahannya dimulai pada Periode Jurassic Awal, sekitar 180 juta tahun yang lalu. Nama Gondwanaland diciptakan oleh jago geologi Austria Eduard Suess mengacu pada deretan Paleozoidik dan Mesozoinia Atas di kawasan Gondwana, India tengah, yang mirip dengan formasi dengan usia yang serupa di benua Belahan Bumi Selatan.
Bentuk geomorfologi yang cocok dari garis pantai Afrika barat dan Amerika Selatan timur pertama kali dilaporkan oleh Francis Bacon pada tahun 1620 selaku peta Afrika dan Dunia Baru pertama kali tersedia. Konsep bahwa semua benua Belahan Bumi Selatan pernah bergabung bareng diungkapkan oleh Alfred Wegener, spesialis meteorologi Jerman, pada tahun 1912. Dia membayangkan satu daratan besar, Pangaea (atau Pangea). Gondwana berisikan bagian selatan benua super ini. Baca juga: Teori Lempeng Tektonik
Gambar: disini
Dua benua raksasa tersebut adalah Laurasia di utara dan Gondwana di selatan. Benua tersebut kemudian bergerak menuju ekuator.
Rotasi bumi memengaruhi sebagian benua terpisah di daerah ekuator dan cuilan bumi barat.
Sejarah Benua LaurasiaLaurasia yakni sebutan daratan luas di Belahan Bumi Utara yang meliputi Amerika Utara, Eropa, dan Asia (kecuali semenanjung India). Keberadaannya dianjurkan oleh Alexander Du Toit, seorang ahli geologi Afrika Selatan dalam suatu tulisan Our Wandering Continents (1937). Buku ini adalah reformulasi teori Continental Drift yang direkomendasikan oleh mahir meteorologi Jerman Alfred Wegener. Sedangkan Wegener sudah mendalilkan satu benua super, Pangea, Du Toit berteori bahwa ada dua daratan besar yakni Laurasia di utara dan Gondwana di selatan, dipisahkan oleh tempat samudera yang disebut Tethys. Laurasia diperkirakan telah terfragmentasi ke benua Amerika Utara, Eropa dan Asia dikala ini sekitar 66 juta hingga 30 juta tahun yang lalu, interval yang mencakup tamat Periode Kapur dan sebagian besar Periode Paleogen.
Teori Laurasia Gondwana |
Bentuk geomorfologi yang cocok dari garis pantai Afrika barat dan Amerika Selatan timur pertama kali dilaporkan oleh Francis Bacon pada tahun 1620 selaku peta Afrika dan Dunia Baru pertama kali tersedia. Konsep bahwa semua benua Belahan Bumi Selatan pernah bergabung bareng diungkapkan oleh Alfred Wegener, spesialis meteorologi Jerman, pada tahun 1912. Dia membayangkan satu daratan besar, Pangaea (atau Pangea). Gondwana berisikan bagian selatan benua super ini. Baca juga: Teori Lempeng Tektonik
Gambar: disini