Blogger Jateng

Rangkuman Geografi Kelas X Bab Dinamika Atmosfer

Apa alhasil jika planet bumi tidak memiliki atmosfer yang lengkap?. Tentunya tidak akan ada kehidupan lahir di bumi ini.
Atmosfer yakni salah satu bab dari geosfer atau lapisan bumi. Fenomena atmosfer sangat kompleks dan dibangun oleh berbagai macam variabel.
Berikut ini rangkuman materi geografi kelas 10 bagian dinamika atmosfer. Silahkan dipelajari dan jangan lupa share ke teman-sahabat lain.
1. Atmosfer yaitu lapisan udara yang menyelimuti bumi dan tersusun atas uap air dan gas kering yakni nitrogen, oksigen, karbondioksida, argon dan beberapa gas lain. 2. Atmosfer bumi berfungsi selaku pemasokgas-gas yang penting bagi kehidupan dan selaku pelindung dari bahaya benda abnormal dan gelombang elektromagnetik berbahaya dari matahari.

3. Berdasarkan pergantian suhu secara vertikal, atmosfer terbagi menjadi lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer dan eksosfer.
3. Gejala optik di atmosfer diantaranya pelangi, halo, fatamorgana, aurora dan sun dog.
4. Cuaca yaitu kondisi atmosfer dalam waktu singkat dan kawasan sempit. Iklim ialah keadaan rata-rata atmosfer dalam waktu relatif lama dan waktu yang luas.
5. Unsur-bagian cuacal iklim terdiri atas suhu, tekanan udara, angin ,kelemaban, awan dan curah hujan.
6. Perbedaan intensitas panas permukaan bumi dipengaruhi oleh beberapa aspek mirip letak lintang, lama penyinaran, relief, topografi, keadaan vegetasi da tutupan awan.
7. Pemanasan permukaan bumi oleh matahari melalui proses konveksi, adveksi, turbulensi dan konduksi.
8. Angin yaitu udara yang bergerak dari kawasan bertekanan maksimum ke kawasan bertekanan minimum.

9. Efek Coriolis membelokan arah angin ke kanan di pecahan bumi utara dan ke kiri di potongan bumi selatan. Efek Coriolis yakni efek dari rotasi bumi.

10. Sirkulasi angin terbagi atas angin global dan angin lokal. Angin global terdiri atas angin passat, angin antipassat dan angin muson.
11. Sirkulasi angin setempat terdiri atas angin darat, angin bahari, angin fohn, angin lembah dan angin gunung.
12. Klasifikasi iklim tediri atas iklim Junghuhn, iklim Schmidt-Ferguson, Iklim Koopen, Iklim Oldeman dan Iklim Matahari.
13. Iklim Junghuhn diklasifikasikan menurut ketinggian dan vegetasi budidaya yaitu iklim panas, iklim sedang, iklim sejuk dan iklim masbodoh.
14. Iklim Schmidt-Ferguson dihitung menurut rata-rata bulan kering dan bulan lembap dalam satu tahun. Bulan kering yaitu bulan dengan curah hujan < 60 mm dan bulan basah adalah bulan dengan curah hujan > 100 mm.  15. Klasifikasi iklim Koppen terbagi menjadi lima golongan utama, yaitu A (tropis), B (kering), C (subtropis), D (benua), dan E (kutub). Dasar penjabaran Koppen yakni suhu dan rerata curah hujan.
16. Iklim Oldeman diklasifikasikan menurut jumlah bulan lembap berturut-turut dalam satu tahun. Iklim Oldeman sesuai untuk aktivitas pertanian.
17. Iklim matahari terbagi menjadi iklim tropis, subtropis, sedang dan kutub. Pewilayahan iklim matahari dibatasi oleh garis lintang.
18. Awan ialah kumpulan uap air dan kristal es di atmosfer yang terbang-layang. Awan diklasifikasikan berdasarkan bentuk dan ketinggiannya.
19. Awan menurut bentuknya terbagi menjadi cumulus, stratus dan sirus. Ada juga awan unik mirip lentikular, mammatus dan kumulonimbus.
Awam mamatus
20. Awan berdasarkan ketinggiannya terbagi menjadi awan rendah, awan menengah, awan tinggi dan awan vertikal. 
21. Awan kumulus umumtimbul pada saat keadaan udara damai, cerah dan angin sepoi-sepoi. Awan kumulonimbus adalah awan yang menjadi menerangkan akan ada hujan tornado. Awan sirrus banyak mengandung kristal es sehingga kadang menyebabkan fenomena halo.
22. Hujan atau presipitasi adalah kejadian jatuhnya air dari atmosfer ke permukaan bumi. Manifestasi presipitasi bisa air, es dan salju.
23. Hujan terbagi menjadi hujan konveksi, hujan orografis dan hujan frontal. Hujan yang tidak sampai ke permukaan bumi dinamakan virga.
 24. Tipe iklim Indonesia terbagi menjadi iklim isu terkini, iklim maritim dan iklim panas. Kondisi iklim Indonesia dipengaruhi oleh letak lintang, bentuk kepulauan, relief dan pergerakan angin muson serta keadaan perairan Hindia dan Pasifik.
25. Efek rumah beling yakni proses memanasnya permukaan bumi akhir derma gas rumah kaca. Fenomena imbas rumah kaca membuat bumi menjadi hangat dan patut huni.
26. Global warming ialah insiden naiknya suhu permukaan bumi dalam era waktu usang akibat meningkatnya konsentrasi gas rumah beling di atmosfer. Global waming mengakibatkan pergantian iklim dan naiknya paras air bahari.