Kalau kita belajar geografi pasti akan ketemu dengan istilah pendekatan keruangan atau spatial approach. Banyak siswa yang kadang-kadang bingung bagaimana cara mengerti pendekatan khas geografi tersebut.
Jadi pada geografi terpadu, untuk mendekati dan memahami aneka macam masalah geosfer maka dibutuhkan suatu pendekatan.
Dalam geografi yang dimaksud pendekatan adalah cara pandang tentang sebuah fenomena, fakta atau problem atau sebuah cara mengembangkan kebijakan dalam mempergunakan ruang dan tempat.
Dalam geografi dikenali 3 pendekatan ialah keruangan, kelingkungan dan kewilayahan. Kita akan bahas dulu wacana pendekatan keruangan.
Pendekatan keruangan adalah pendekatan khas geografi. Pendekatan keruangan harus berdasarkan pada prinsip yang berlaku yakni distribusi, interelasi dan deskripsi.
Pendekatan keruangan terbagi menjadi pendekatan topik, aktifitas manusia dan pendekatan regional.
1. Pendekatan TopikJika kita melaksanakan sebuah studi geografi maka kita bisa memulai dari topik utama yang menjadi perhatian kita. Kita dapat menentukan fenomena pada tiap lapisan geosfer.
Ambil contoh kita akan melaksanakan studi antroposfer terkait kepadatan penduduk. Maka yang menjadi perhatian kita yakni perihal hal-hal yang bisa dikaji seputar kepadatan penduduk.
Kita mampu mengungkap faktor, sebaran, interelasi kepadatan masyarakatterhadap fenomena lainnya. Hal in memberikan bahwa kita mampu mengupas dan mengkaji fenomena kepadatan masyarakatsecara mendalam.
Bagian penting dalam pendekatan topik dalam geografi yakni tidak boleh dilepaskan kaitan antara ruang dengan topik yang mau kita dekati dan analisa. Keberadaan aspek manusia dan kondisi lingkungan fisik tidak mampu dipisahkan.
Dengan berlandaskan keruangan, kita bisa mengungkapkan fenomena kepadatan masyarakatpada suatu daerah dan bisa ketimbang gejala serupa di daerah yang lain.
2. Pendekatan Aktifitas ManusiaPendekatan keruangan yang kedua diarahkan pada aktifitas manusia. Pertanyaan utama pada pendekatan ini yaitu berkeaitan dengan program penduduk pada suatu kawasan yang bersangkutan.
Manusia adalah mahluk lebih banyak didominasi dalam ekosistem. Kita mampu mengkaji sebaran aktifitas insan dan interelasinya dengan berbagai keadaan dalam ruang seperti kesuburan tanah, hidrologi, transportasi, budaya, ekonomi, tata guna lahan dan lainnya.
Jadi manusia menjadi sentra aktifitas di permukaan bumi. Aktifitas tersebut akan menimbulkan pergantian struktur ruang yang telah ada atau bahkan insan dapat menghancurkan struktur ruang yang sudah dibangun sebelumnya oleh gaya endogen dan eksogen. 3. Pendekatan RegionalRegion ialah bagian penting pada geografi. Dalam studi geografi pendekatan regional mengacu pada wadah atau ruang fenomena tersebut terjadi.
Akan ada batas-batas daerah yang menjadi perhatian terkait sebuah fenomena, misalkan kepadatan penduduk. Wilayah-tempat kepadatan masyarakattinggi atau rendah bisa dilihat sebarannya.
Berdasarkan sebarannya maka kita bisa mengungkapkan alasannya terjadinya kepadatan masyarakatdi wilayah yang bersangkutan. Selanjutnya kita mampu mengungkap interelasi dan interaksi antara kepdatan penduduk dengan tanda-tanda lain pada kawasan yang sama.
Analisa keruangan pada dasarnya mempelajari perbedaan lokasi berafiliasi dengan sifat penting komponen pembentuk ruang.
Ahli geografi akan menanyakan faktor-aspek yang menguasai contoh persebaran dan bagaimana acuan tersebut mampu dirubah biar sebarannya lebih efisien dan masuk akal. Pada pendekatan keruangan hal yang mesti diperhatikan yakni:
1. penyebaran penggunaan ruang yang telah ada2. penyediaan ruang yang hendak dipakai untuk banyak sekali keperluan yang telah dirancang.
Baca juga: Dampak fantastis rotasi bumi
Jadi pada geografi terpadu, untuk mendekati dan memahami aneka macam masalah geosfer maka dibutuhkan suatu pendekatan.
Dalam geografi yang dimaksud pendekatan adalah cara pandang tentang sebuah fenomena, fakta atau problem atau sebuah cara mengembangkan kebijakan dalam mempergunakan ruang dan tempat.
Dalam geografi dikenali 3 pendekatan ialah keruangan, kelingkungan dan kewilayahan. Kita akan bahas dulu wacana pendekatan keruangan.
Pendekatan keruangan adalah pendekatan khas geografi. Pendekatan keruangan harus berdasarkan pada prinsip yang berlaku yakni distribusi, interelasi dan deskripsi.
Pendekatan keruangan terbagi menjadi pendekatan topik, aktifitas manusia dan pendekatan regional.
1. Pendekatan TopikJika kita melaksanakan sebuah studi geografi maka kita bisa memulai dari topik utama yang menjadi perhatian kita. Kita dapat menentukan fenomena pada tiap lapisan geosfer.
Ambil contoh kita akan melaksanakan studi antroposfer terkait kepadatan penduduk. Maka yang menjadi perhatian kita yakni perihal hal-hal yang bisa dikaji seputar kepadatan penduduk.
Kita mampu mengungkap faktor, sebaran, interelasi kepadatan masyarakatterhadap fenomena lainnya. Hal in memberikan bahwa kita mampu mengupas dan mengkaji fenomena kepadatan masyarakatsecara mendalam.
Bagian penting dalam pendekatan topik dalam geografi yakni tidak boleh dilepaskan kaitan antara ruang dengan topik yang mau kita dekati dan analisa. Keberadaan aspek manusia dan kondisi lingkungan fisik tidak mampu dipisahkan.
Dengan berlandaskan keruangan, kita bisa mengungkapkan fenomena kepadatan masyarakatpada suatu daerah dan bisa ketimbang gejala serupa di daerah yang lain.
Memahami ruang untuk beraktifitas |
Manusia adalah mahluk lebih banyak didominasi dalam ekosistem. Kita mampu mengkaji sebaran aktifitas insan dan interelasinya dengan berbagai keadaan dalam ruang seperti kesuburan tanah, hidrologi, transportasi, budaya, ekonomi, tata guna lahan dan lainnya.
Jadi manusia menjadi sentra aktifitas di permukaan bumi. Aktifitas tersebut akan menimbulkan pergantian struktur ruang yang telah ada atau bahkan insan dapat menghancurkan struktur ruang yang sudah dibangun sebelumnya oleh gaya endogen dan eksogen. 3. Pendekatan RegionalRegion ialah bagian penting pada geografi. Dalam studi geografi pendekatan regional mengacu pada wadah atau ruang fenomena tersebut terjadi.
Akan ada batas-batas daerah yang menjadi perhatian terkait sebuah fenomena, misalkan kepadatan penduduk. Wilayah-tempat kepadatan masyarakattinggi atau rendah bisa dilihat sebarannya.
Berdasarkan sebarannya maka kita bisa mengungkapkan alasannya terjadinya kepadatan masyarakatdi wilayah yang bersangkutan. Selanjutnya kita mampu mengungkap interelasi dan interaksi antara kepdatan penduduk dengan tanda-tanda lain pada kawasan yang sama.
Analisa keruangan pada dasarnya mempelajari perbedaan lokasi berafiliasi dengan sifat penting komponen pembentuk ruang.
Ahli geografi akan menanyakan faktor-aspek yang menguasai contoh persebaran dan bagaimana acuan tersebut mampu dirubah biar sebarannya lebih efisien dan masuk akal. Pada pendekatan keruangan hal yang mesti diperhatikan yakni:
1. penyebaran penggunaan ruang yang telah ada2. penyediaan ruang yang hendak dipakai untuk banyak sekali keperluan yang telah dirancang.
Baca juga: Dampak fantastis rotasi bumi