Sungai adalah salah satu fenomena geosfer yang sangat berguna bagi kehidupan di bumi. Sejak dulu abad, manusia telah menjadikan sungai selaku sentra peradaban. Masa sih?
Coba buka sejarah Peradaban Sungai Nil, Peradaban Mesopotamia, Peradaban Huang Ho dan lainnya. Hampir semua peradaban besar dan populer berlokasi di sepanjang sungai.
Sungai menjadi tempat lahirnya peradaban insan alasannya adalah memang telah fitrahnya, insan akan mendekati sumber air untuk hidup. Sungai memiliki banyak fungsi mulai dari untuk menyanggupi keperluan rumah, irigasi hingga transportasi. Kali ini kita akan bahas fungsi sungai selaku fasilitas transportasi. Indonesia mempunyai banyak sungai di setiap pulau, namun tidak seluruhnya digunakan selaku transporatsi. Contohnya yaitu sungai di pulau Jawa. Mungkin ada banyak yang bertanya, mengapa sungai di Jawa jarang digunakan selaku transportasi. Ada beberapa faktor yang mengakibatkan sungai mampu dijadikan fasilitas angkutandiantaranya adalah lebar sungai, kecepatan arus, relief dan kedalaman sungai. Coba lihat sungai-sungai di pulau Jawa, dominan lebarnya sempit dan banyak melewati relief pegunungan. Inilah yang menciptakan sungai di pulau Jawa kurang tepat dipakai untuk saranan transportasi.
Sungai di Jawa lebih cocok untuk aktivitas rekreasi mirip arum jeram, susur sungai, irigasi, pembangkit listrik. Jadi memang intinya abjad fisik sungai di Jawa itu sendiri yang tidak sesuai untuk digunakan selaku saranan transportasi.
Sekarang coba kita bandingkan dengan sungai di Kalimantan. Sungai Barito saja mempunyai lebar rata-rata 650-800 meter, kedalaman rata-rata 6-8 m dengan panjang menjangkau 1.000 km dan morfologinya relatif landai tidak terjal karena Kalimantan tidak sekompleks Jawa morfologinya. Kondisi tersebut memungkinkan bahtera-perahu baik yang kecil sampai besar mirip tongkang untuk melaju di atas sungai. Itulah sebabnya sungai di Kalimantan dan Sumatera banyak yang sesuai dijadikan fasilitas transportasi. Banyak tambang-tambang batubara di Kalimantan yang memakai sungai selaku fasilitas menampung batubara dari tambang ke hilir. Ukuran lebar sungai sangat sesuai untuk menjinjing batubara dengan kapasitas ribuan ton. Makara itulah alasannya adalah kenapa sungai di Jawa tidak digunakan sebagai tranportasi. Jawabannya yakni perbedaan karakteristik sungai itu sendiri.
Coba buka sejarah Peradaban Sungai Nil, Peradaban Mesopotamia, Peradaban Huang Ho dan lainnya. Hampir semua peradaban besar dan populer berlokasi di sepanjang sungai.
Sungai menjadi tempat lahirnya peradaban insan alasannya adalah memang telah fitrahnya, insan akan mendekati sumber air untuk hidup. Sungai memiliki banyak fungsi mulai dari untuk menyanggupi keperluan rumah, irigasi hingga transportasi. Kali ini kita akan bahas fungsi sungai selaku fasilitas transportasi. Indonesia mempunyai banyak sungai di setiap pulau, namun tidak seluruhnya digunakan selaku transporatsi. Contohnya yaitu sungai di pulau Jawa. Mungkin ada banyak yang bertanya, mengapa sungai di Jawa jarang digunakan selaku transportasi. Ada beberapa faktor yang mengakibatkan sungai mampu dijadikan fasilitas angkutandiantaranya adalah lebar sungai, kecepatan arus, relief dan kedalaman sungai. Coba lihat sungai-sungai di pulau Jawa, dominan lebarnya sempit dan banyak melewati relief pegunungan. Inilah yang menciptakan sungai di pulau Jawa kurang tepat dipakai untuk saranan transportasi.
Sungai di Jawa lebih cocok untuk aktivitas rekreasi mirip arum jeram, susur sungai, irigasi, pembangkit listrik. Jadi memang intinya abjad fisik sungai di Jawa itu sendiri yang tidak sesuai untuk digunakan selaku saranan transportasi.
Kapal tongkang batubara di Kalimantan |