Setiap kelompok sosial pasti mempunyai sebuah ikatan yang besar lengan berkuasa dan ini yakni hal yang umum terjadi. Manusia tidak bisa hidup sendiri dan memerlukan suatu komunitas.
Kelompok sosial terbentuk bisa secara alami pada penduduk alasannya adalah kesamaan identitas. Orang punya profesi ojek online lalu ngumpul sesama pengojek maka jadilah golongan komuntas Ojol.
Begitupun profesi atau yang lain niscaya punya kalangan. Emile Durkheim membagi kelompok sosial menjadi dua yakni golongan sosial solidaritas mekanik dan golongan sosial solidaritas organik.
1. Solidaritas Mekanik
Solidaritas mekanik adalah ciri dari masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerja. Tiap golongan dapat menyanggupi kebutuhan mereka masing-masing tanpa membutuhkan bantuan atau kerjasama dengan kelompok luar.
Dalam masyarakat yang menganut solidaritas mekanik yang utama yakni persamaa sikap dan sifat. Artinya semua warga penduduk diikat oleh suatu kesadaran kolektif.
Kesadaran kolektif ialah kesadaran bareng yang mempunyai tiga karakteristik ialah meliputi seluruh iktikad dan perasaan golongan, ada di luar warga dan bersifat memaksa.
Sanksi untuk pelanggaran kesadaran bareng akan dikenai hukuman yang sifatnya represif (pidana). Kesadaran bersama itu mempertahankan persatuan sementara aturan itu tujuannya semoga tercipta kondisi sebanding dan jauh dari sifat menyimpang. Kalaupun terjadi penyimpangan maka diharapkan mampu pulih kembali.
2. Solidaritas Organik
Solidaritas organik ialah bentuk solidaritas yang sudah mengenal metode pembagian kerja. Bentuk solidaritas organik sifatnya mengikat sehingga komponen-bagian di dalam penduduk itu saling bergantung.
Karena ada saling ketergantungan maka ketiadaan salah satu komponen akan mengakibatkan terganggunya kehidupan penduduk . Pada masyarakat metode solidaritas mekanik, ikatan utama yang menyatukan individu bukan lagi kesadaran kolektif tetapi komitmen ayng terjalin diantara aneka macam profesi.
Hukum yang mencolokbukan pidana tetapi perdata. Sanksi kepada pelanggaran bersifat restitutif artinya si pelanggar mesti membayar ganti rugi terhadap yang dirugikan untuk mengmeblaikan keseimbangan yang sudah dia tabrak sebelumnya.
Kelompok sosial terbentuk bisa secara alami pada penduduk alasannya adalah kesamaan identitas. Orang punya profesi ojek online lalu ngumpul sesama pengojek maka jadilah golongan komuntas Ojol.
Begitupun profesi atau yang lain niscaya punya kalangan. Emile Durkheim membagi kelompok sosial menjadi dua yakni golongan sosial solidaritas mekanik dan golongan sosial solidaritas organik.
1. Solidaritas Mekanik
Solidaritas mekanik adalah ciri dari masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerja. Tiap golongan dapat menyanggupi kebutuhan mereka masing-masing tanpa membutuhkan bantuan atau kerjasama dengan kelompok luar.
Dalam masyarakat yang menganut solidaritas mekanik yang utama yakni persamaa sikap dan sifat. Artinya semua warga penduduk diikat oleh suatu kesadaran kolektif.
Kesadaran kolektif ialah kesadaran bareng yang mempunyai tiga karakteristik ialah meliputi seluruh iktikad dan perasaan golongan, ada di luar warga dan bersifat memaksa.
Sanksi untuk pelanggaran kesadaran bareng akan dikenai hukuman yang sifatnya represif (pidana). Kesadaran bersama itu mempertahankan persatuan sementara aturan itu tujuannya semoga tercipta kondisi sebanding dan jauh dari sifat menyimpang. Kalaupun terjadi penyimpangan maka diharapkan mampu pulih kembali.
 |
| Solidaritas mekanik pada penduduk petani |
Solidaritas organik ialah bentuk solidaritas yang sudah mengenal metode pembagian kerja. Bentuk solidaritas organik sifatnya mengikat sehingga komponen-bagian di dalam penduduk itu saling bergantung.
Karena ada saling ketergantungan maka ketiadaan salah satu komponen akan mengakibatkan terganggunya kehidupan penduduk . Pada masyarakat metode solidaritas mekanik, ikatan utama yang menyatukan individu bukan lagi kesadaran kolektif tetapi komitmen ayng terjalin diantara aneka macam profesi.
Hukum yang mencolokbukan pidana tetapi perdata. Sanksi kepada pelanggaran bersifat restitutif artinya si pelanggar mesti membayar ganti rugi terhadap yang dirugikan untuk mengmeblaikan keseimbangan yang sudah dia tabrak sebelumnya.