Blogger Jateng

7 Profesi Yang Mungkin Tidak Mengalami Disrupsi

Otomatisasi di periode milenial semakin meluas di banyak sekali bidang kehidupan. Perkembangan kecerdasan artifisial menjadi faktor utama terjadinya disrupsi di bidang pekerjaan.

Tugas-peran manusia kini mampu lebih efisien dan tepat digantikan oleh robot-robot mekanik yang telah didesain berpikir menyerupai manusia dalam mengambil keputusan.

Sebuah laporan menyebutkan bahwa hampir setiap pekerjaan memiliki peluanguntuk diotomatisasi secara parsial sehingga peran insan 50% tergantikan.

Dahulu orang mungkin tidak menerka akan ada mesin ATM, bimbel online, mesin karcis otomatis dan yang lain. Apakah semua pekerjaan yang menggunakan manusia akan punah dalam beberapa tahun kedepan?. Jika iya maka profesi apa yang kira-kira masih mampu bertahan di periode disrupsi ini?.

Meskipun kecerdasan produksi sudah mengambil alih sebagian banyak pekerjaan insan namun ada beberapa sektor yang merepotkan untuk digantikan mesin. Posisi ini masih memerlukan manusia secara utuh seperti seni, pendidikan dan kesehatan.

Komputer canggih dapat ibarat manusia dalam faktor hard skill tetapi ada satu hal yang tidak bisa ditiru yakni pengertian emosional.
Profesi pendidikan susah digantikan mesin otomatis
1. Profesi Kesehatan
Banyak sekali alat-alat kesehatan dibentuk untuk mendukung perawatan pasien namun hal itu akan sulit menandingin layanan manusia. Kurang dari 30% tugas perawat yang mampu digantikan oleh mesin otomatis, jadi selebihnya manusia adalah fitur utama dalam merawat pasien.

Pasien membutuhkan bantuan moril, penguatan emosi, bimbingan agama selama sakit. Ini tidak bisa digantikan mesin otomatis komputer, dan hanya manusia yang bisa melakukannya.

2. Guru
Pendidikan yakni bidang lain yang tampaknya sukar digantikan mesin palsu meskipun kelas-kelas online sekarang banyak menjamur di seluruh dunia. Para pakar menyampaikan bahwa akan selalu ada kebutuhan tanya jawab, diskusi, pinjaman peran dan bimbingan bagi siswa.

Interaksi intens dalam pendidikan sangat susah digantikan mesin otomatis jadi profesi pendidikan kelihatannya aman dari terjangan disrupsi, cuma mungkin ada ekspansi faedah tata cara saja.

3. Desain
Seorang kreatif rancangan sungguh bergantung pada sisi otak kanan dan nampaknya komputer tidak mampu berimajinasi mirip otak manusia. Kecerdasan artifisial mungkin unggul dalam menganalisis data struktur namun belum terbukti untuk pekerjaan berlevel khayalan seperti menulis, rancangan grafis atau seni yang lain yang berbau artistik.

4. Pekerja Sosial
Orang yang mengalami abad susah seperti ketergantungan obat memerlukan profesional yang bisa menyimak dan memperlihatkan dukungan dan hikmah. Meski komputer kini mampu mengevaluasi data dan memperlihatkan kesimpulan namun penyelesaian terbaik tidak lain hanya dari aliran insan untuk pekerjaan sosial ini. Dibutuhkan komunikasi interpersonal yang anggun untuk pekerjaan ini.

5. Pengacara
Proses hukum selalu memiliki alur cerita dan mesin otomatis tampaknya belum bisa meraih hal tersebut. Proses aturan sarat nuansa dan kisah sehingga membutuhkan seseorang yang mengenali hukum secara kompleks dan berdebat atas nama klien mereka.

6. Pengawas
Profesi mekanik dan manufaktur banyak digantikan robot tetapi pengawasan kepada mesin tersebut tetap cuma manusia yang dapat melakukannya. Manusia bisa mendeteksi kerusakan atau trouble pada suatu metode komputer kemudian memperbaikinya atau melakukan rekayasa. Selain itu pengawasn proyek bangunan misalnya diharapkan agar mesin berlangsung sesuai proyek yang dilaksanakan.


7. Analis Sistem Komputer
Pekerjaan yang berhubungan dengan komputer ialah pekerjaan yang paling tidak terancam oleh komputer itu sendiri, sebuah ironi bukan?. Kenyataannya makin sistem ekonomi kita bergantung pada otomatisasi maka makin kita memerlukan seseorang yang mampu mengurus tata cara tersebut. Profesi analis, penyedia dan penglola big data sekarang makin meningkat pesat di era e-commerce.