Memiliki rumah tentu saja merupakan idaman kaum milenial saat ini, namun makin hari harga rumah kian melambung tinggi tajam dan tidak sebanding dengan kenaikan gaji karyawan kelas menengah ke bawah. Alhasil kita jadi juragan kontraktor alias ngontrak rumah.
Kali ini aku akan berikan sedikit pengalaman pindah-pindah kontrakan rumah selama menjadi urbaner di kota Bekasi. Saya pertamakali mendarat di Bekasi pada tahun 2016 setelah pindah dari Banjarmasin. Pertamakali ke Bekasi dahulu masih sendiri jadi nyari kontrakan untuk sendiri alias bujang.
Saya mampu kontrakan cantik di tempat Galaxy dengan harga 750.000 rupiah dengan kemudahan WC di dalam dan sudah ada meja kerja dan lemari. Harga segitu masih cukup ok dan bisa dicover dengan honor aku dahulu. Untuk masak disedikan dapur di penggalan belakang kontrakan. Lokasi kontrakan sungguh bersahabat dengan Kalimalang dan akses ke Jakarta, sehingga strategis untuk mobilitas.
Kurang lebih saya ngontrak di tempat tersebut 1 tahunan karena isteri dan anak mau di bawa ke Bekasi. Karena bawa isteri dan anak otomatis niscaya tidak akan bisa ngontrak kamar aja, jadi saya cari kontrakan rumah. Setelah mencari-cari keliling sekitaran sekolah kawasan saya ngajar, balasannya dapat kontrakan cluster dengan ahrga cukup ok sebab yang punya yakni pemilik sekolah juga.
Kaprikornus cluster ini intinya dijual namun alasannya belum semua laris maka sisanya dikontrakkan. Biaya persetujuan rumah claster 9 juta per tahun dikala itu. Sangat murah untuk ukuran cluster rumah dengan dua kamar tidur, 1 WC dan dapur. Untuk ongkos lain di luar kontrakan adalah listrik, air dipasang pompa air dan tandon.
Seiring berjalannya waktu dan perpindahan administrasi perumahan, hasilnya harga kontrakan naik jadi 10 juta per tahun dan tahun selanjutnya 11 juta per tahun. Pembayaran kontrakan bisa dicicil 6 bulan sekali. Beginilah nasih kontraktor, harga bisa berganti-rubah tiap tahun mengikuti inflasi meski kenaikan gaji tidak seberapa.
Di permulaan tahun 2020 aku dan keluarga menetapkan untuk pindah kontrakan lagi. Kali ini saya mencari lokasi yang dekat dengan sekolah isteri ngajar dan sekolah anak. Hal ini untuk menghemat biaya ojek dari rumah dahulu ke sekolah anak yang saat ini bisa menjacapi 1 jutaan per bulan. Dengan cost transportasi seperti itu pasti sangat menyedot dan kasihan isteri mesti naik ojek terus. Belum lagi tarif ojek online yang makin naik terus, beda dengan beberapa tahun kemudian yang masih banyak promo, dikala ini harga sudah menggila.
Jadi aku putuskan untuk memindahkan alokasi dana angkutanke kontrakan baru, supaya mahal tetapi asal erat ke sekolah isteri dan anak. Nantinya tinggal jalan kaki saja kesana. Saya lalu keliling-keliling lagi di sekitaran sekolah dan alhamdulillah mampu cluster kontrakan yang gres dengan harga per tahun 19 jutaan tetapi bayarnya bisa per bulan (1,6 juta) belum listrik dan air. Wow banget kan, namun berhubung rumahnya elok dan lokasi bersahabat sekolahan anak jadi tinggal jalan kaki saja.
Saya pribadi DP rumah dan besoknya pindahan barang dua kali bolak-balik angkut. Bila ditotal biaya sewa cluster ditambah listrik dan air bisa menjangkau 2 jutaan per bulan. Perbandingan dengan ongkos kesepakatan sebelumnya 1 juta + ongkos ojek 1 jutaan per bulan jadi sama saja bahu-membahu. Untuk kontrakan tipe petakan bahu-membahu ada di potongan belakang dengan harga 850 ribu tetapi ukurannya kecil untuk satu keluarga dengan 2 orang anak.
Ya begitulah dongeng saya pindah-pindah kontrakan di Bekasi. Kenapa tidak beli rumah KPR?. Saat ini harga rumah semakin melangit dan untuk ukuran saya, ngambil KPR masih belum mampu tertutupi oleh honor bulanan. Selain itu lokasi perumahan gres di Bekasi sudah mulai menyebar di pinggiran dan jauh dari tempat kerja, ini akan memperbesar ongkos dan tentunya stamina. Makara saya putuskan untuk tetap ngontrak saja. Itulah sedikit kisah kaum urban yang pindah-pindah kontrakan di Bekasi. Semoga kalian bisa menerima rezeki untuk beli rumah cash alasannya nyicil itu berat bos.
Pertimbangan memilih kontrakan mampu bermacam-macam ada faktor lokasi, aspek harga, luas rumah hingga kondisi air, angkutandan lainnya. Silahkan ukur sesuai kesanggupan dan minat masng-masing karena kebutuhan setiap individu berlawanan-beda.
Faktor menentukan kontrakan di kota Bekasi dan sekitarnya
1. Lokasi
Faktor lokasi ialah salah satu aspek utama dalam menentukan kontrakan. Lokasi yang akrab dengan kawasan kerja adalah salah satu pertimbangan masuk logika bagi kaum urban sehingga tidak terlalu mengurasi ongkos transport. Selain itu lokasi kontrakan yang akrab jalan raya atau pusat keramaian akan memudahkan urbaner untuk berbelanja keperluan mulai dari makan minum dan hal lainnya.
2. Harga
Harga kontrakan rumah tentunay beraneka ragam tiap tempat. Semakin strategis atau semakin luas rumah maka sudah pasti harga akan kian tinggi. Selain itu jika kemudahan kontrakan makin lengkap maka harga akan menyesuaikan juga. Usahkan ongkos kontrakan optimal 20% dari total gaji anda. Jangan sampai lebih karena akan merusak pos anggaran keperluan lainnya.
3. Air
Nah ini juga faktor utama dan penting dalam memilih kontrakan yaitu sumber air. Ada kontrakan yang pakai air sumur ada juga yang PDAM atau meteran lain. Silahkan atur-atur sesuai budget, saya sendiri lebih memilih kontrakan yang airnya bayar namun bersih. Pengalaman pernah pakai pompa air namun mutu air keruh dan kadang amis sehingga mampu menggangu kesehatan.
4. Kebersihan dan Keamanan
Agar hidup kita nyaman di kota besar pasti kondisi kebersihan dan keamanan kontrakan juga perlu disurvei apalagi dahulu. Saya pernah ngontrak di kawasan yang tetangga depan aku pernah kehilangan motor dan banyak masalah pencurian yang lain. Tentu hal ini memanggil ketidaknyamanan bagi penghuninya. Silahkan cek ricek dengan cermat lokasi sebelum menetapkan pindah kontrakan.
Selamat berjuang untuk hidup dan beribadah. Allah bahagia menyaksikan hambanya bekerja keras mencari nafkah untuk keluarga. Jika kalian kesulitan cari kontrakan di Bekasi dan sekitarnya bisa menyaksikan situs-situs penyedian isu kontrakan yang telah mulai banyak di internet.
Kali ini aku akan berikan sedikit pengalaman pindah-pindah kontrakan rumah selama menjadi urbaner di kota Bekasi. Saya pertamakali mendarat di Bekasi pada tahun 2016 setelah pindah dari Banjarmasin. Pertamakali ke Bekasi dahulu masih sendiri jadi nyari kontrakan untuk sendiri alias bujang.
Saya mampu kontrakan cantik di tempat Galaxy dengan harga 750.000 rupiah dengan kemudahan WC di dalam dan sudah ada meja kerja dan lemari. Harga segitu masih cukup ok dan bisa dicover dengan honor aku dahulu. Untuk masak disedikan dapur di penggalan belakang kontrakan. Lokasi kontrakan sungguh bersahabat dengan Kalimalang dan akses ke Jakarta, sehingga strategis untuk mobilitas.
Kurang lebih saya ngontrak di tempat tersebut 1 tahunan karena isteri dan anak mau di bawa ke Bekasi. Karena bawa isteri dan anak otomatis niscaya tidak akan bisa ngontrak kamar aja, jadi saya cari kontrakan rumah. Setelah mencari-cari keliling sekitaran sekolah kawasan saya ngajar, balasannya dapat kontrakan cluster dengan ahrga cukup ok sebab yang punya yakni pemilik sekolah juga.
Kaprikornus cluster ini intinya dijual namun alasannya belum semua laris maka sisanya dikontrakkan. Biaya persetujuan rumah claster 9 juta per tahun dikala itu. Sangat murah untuk ukuran cluster rumah dengan dua kamar tidur, 1 WC dan dapur. Untuk ongkos lain di luar kontrakan adalah listrik, air dipasang pompa air dan tandon.
Seiring berjalannya waktu dan perpindahan administrasi perumahan, hasilnya harga kontrakan naik jadi 10 juta per tahun dan tahun selanjutnya 11 juta per tahun. Pembayaran kontrakan bisa dicicil 6 bulan sekali. Beginilah nasih kontraktor, harga bisa berganti-rubah tiap tahun mengikuti inflasi meski kenaikan gaji tidak seberapa.
Di permulaan tahun 2020 aku dan keluarga menetapkan untuk pindah kontrakan lagi. Kali ini saya mencari lokasi yang dekat dengan sekolah isteri ngajar dan sekolah anak. Hal ini untuk menghemat biaya ojek dari rumah dahulu ke sekolah anak yang saat ini bisa menjacapi 1 jutaan per bulan. Dengan cost transportasi seperti itu pasti sangat menyedot dan kasihan isteri mesti naik ojek terus. Belum lagi tarif ojek online yang makin naik terus, beda dengan beberapa tahun kemudian yang masih banyak promo, dikala ini harga sudah menggila.
 |
| Kontrakan Cluster Murah di Bekasi |
Saya pribadi DP rumah dan besoknya pindahan barang dua kali bolak-balik angkut. Bila ditotal biaya sewa cluster ditambah listrik dan air bisa menjangkau 2 jutaan per bulan. Perbandingan dengan ongkos kesepakatan sebelumnya 1 juta + ongkos ojek 1 jutaan per bulan jadi sama saja bahu-membahu. Untuk kontrakan tipe petakan bahu-membahu ada di potongan belakang dengan harga 850 ribu tetapi ukurannya kecil untuk satu keluarga dengan 2 orang anak.
Ya begitulah dongeng saya pindah-pindah kontrakan di Bekasi. Kenapa tidak beli rumah KPR?. Saat ini harga rumah semakin melangit dan untuk ukuran saya, ngambil KPR masih belum mampu tertutupi oleh honor bulanan. Selain itu lokasi perumahan gres di Bekasi sudah mulai menyebar di pinggiran dan jauh dari tempat kerja, ini akan memperbesar ongkos dan tentunya stamina. Makara saya putuskan untuk tetap ngontrak saja. Itulah sedikit kisah kaum urban yang pindah-pindah kontrakan di Bekasi. Semoga kalian bisa menerima rezeki untuk beli rumah cash alasannya nyicil itu berat bos.
Pertimbangan memilih kontrakan mampu bermacam-macam ada faktor lokasi, aspek harga, luas rumah hingga kondisi air, angkutandan lainnya. Silahkan ukur sesuai kesanggupan dan minat masng-masing karena kebutuhan setiap individu berlawanan-beda.
 |
| Kontrakan cluster di Bekasi |
1. Lokasi
Faktor lokasi ialah salah satu aspek utama dalam menentukan kontrakan. Lokasi yang akrab dengan kawasan kerja adalah salah satu pertimbangan masuk logika bagi kaum urban sehingga tidak terlalu mengurasi ongkos transport. Selain itu lokasi kontrakan yang akrab jalan raya atau pusat keramaian akan memudahkan urbaner untuk berbelanja keperluan mulai dari makan minum dan hal lainnya.
2. Harga
Harga kontrakan rumah tentunay beraneka ragam tiap tempat. Semakin strategis atau semakin luas rumah maka sudah pasti harga akan kian tinggi. Selain itu jika kemudahan kontrakan makin lengkap maka harga akan menyesuaikan juga. Usahkan ongkos kontrakan optimal 20% dari total gaji anda. Jangan sampai lebih karena akan merusak pos anggaran keperluan lainnya.
3. Air
Nah ini juga faktor utama dan penting dalam memilih kontrakan yaitu sumber air. Ada kontrakan yang pakai air sumur ada juga yang PDAM atau meteran lain. Silahkan atur-atur sesuai budget, saya sendiri lebih memilih kontrakan yang airnya bayar namun bersih. Pengalaman pernah pakai pompa air namun mutu air keruh dan kadang amis sehingga mampu menggangu kesehatan.
4. Kebersihan dan Keamanan
Agar hidup kita nyaman di kota besar pasti kondisi kebersihan dan keamanan kontrakan juga perlu disurvei apalagi dahulu. Saya pernah ngontrak di kawasan yang tetangga depan aku pernah kehilangan motor dan banyak masalah pencurian yang lain. Tentu hal ini memanggil ketidaknyamanan bagi penghuninya. Silahkan cek ricek dengan cermat lokasi sebelum menetapkan pindah kontrakan.
Selamat berjuang untuk hidup dan beribadah. Allah bahagia menyaksikan hambanya bekerja keras mencari nafkah untuk keluarga. Jika kalian kesulitan cari kontrakan di Bekasi dan sekitarnya bisa menyaksikan situs-situs penyedian isu kontrakan yang telah mulai banyak di internet.