Blogger Jateng

Sejarah Pandangan Geografi Posibilisme

Ada dua persepsi utama yang berkembang dalam diri seorang geografer yaitu fisis determinisme dan possibilisme. 

Kali ini kita akan bahas tentang possibilisme walaupun pada dasanya kedua pandangan tersebut saling meramu satu sama lain tergantung kondisi.

Possibilisme yakni reaksi dari filosofi determinisme lingkungan yang sebelumnya eksis. Possibilisme dalam geografi berpendapat bahwa kebudayaan dikendalikan oleh kondisi sosial penduduk bukan pada keadaan fisikal daerah.

Posibilis/ posibilisme ialah teori yang dikemukakan Vidal de la Blache, mengungkapkan bahwa manusialah yang memilih kehidupannya. Determinis/determinisme ialah teori yang mengungkapkan bahwa alam (fisik) bumi yang menentukan kehidupan manusia, dikemukakan Fredrich Ratzel. 

Alam menunjukkan kemungkinan manusia mempergunakan semua sumber daya sesuai dengan tradisi, budaya dan tingkat perkembangan sosial ekonomi. Manusia dipandang bukan cuma produk lingkungan alami.

Alam tidak lain lebih dari sekedar pemberi sinyal atau pesan tersirat yang mampu kita pertimbangkan penyelesaian pemecahannya. Kemungkian pada setiap kawasan dibatasi oleh harga yang bersedia dibayar oleh manusia atas apa yang diinginkannya dari lingkungan. 

Jika kita ingin mengebor minyak pasti kita perlu biaya yang sudah dikalkulasi sebelumnya.
Pemetik teh
Saat ini budidaya tanaman pangan misalnya sudah sangat berkembang pesat. Di daerah perkotaan dengan gedung bertingkat kita bisa membuat hutan, menanam padi, buah dan yang lain dengan derma teknologi. 

Di kurun lalu pekembangan pertanian sungguh ditentukan aspek topografi, tanah, iklim dan yang lain. Tapi ketika ini kemungkinan itu sudah diciptakan manusia dengan lahirnya hidropnik, vertical garden atau lainnya.

Pada prinsipnya manusia mempunyai kemungkinan dalam mengorganisir dan mengontrol wilayah tetapi pasti alam memiliki batas pula yang kadang tidak mampu kita tembus penghalangnya. Contohnya ketika ini kita tidak bisa memprediksi kapan gempa tektonik akan terjadi.