Air mengalami perpindahan dari permukaan bumi ke atmosfer dalam dua bentuk prosedur yakni evaporasi dan transpirasi.
Evaporasi mampu diartikan selaku proses dimana air berganti wujud menjadi gas/uap. Evaporasi mampu terjadi dimana pun selama ada air disana.
Evaporasi membutuhkan kelembaban atmosfer yang lebih minim dibandingkan evaporasi permukaan tanah (pada kelembaban relatif 100% tidak ada evaporasi).
Evaporasi memerlukan jumlah energi yang sangat besar, misalnya saja evapirasi 1 gram air membutuhkan 600 kalori energi panas.
Transpirasi yakni proses hilangnya air dari flora melalui stomata. Stomata adalah lubang mikro yang ditemukan pada daun, menghubungkan ke jaringan tanaman.
Pada kebanyakan vegetasi, transpirasi bersifat pasif alasannya adalah dikelola oleh kelembaban atmosfer dan tanah. Transpirasi pada flora cuma 1% saja yang dipakai untuk perkembangan.
Transpirasi juga memuat nutrisi dari tanah menuju akar dan menyebarkannya ke jaringan flora biar tidak kering. Beberapa tanaman di lingkungan ekstrim punya kemampuan membuka dan menutup stomata.
Adaptasi ini penting untuk membatasi kehilangan air dari jaringan flora. Tanpa pembiasaan ini maka tumbuhan tidak mampu bertahan dibawah kondisi sangat panas/kering.
Kadang kita sulit sekali membedakan antara evaporasi dan transpirasi sehingga sering menggabungkannya menjadi evapotranspirasi. Jumlah evapotranspirasi di permukaan bumi diatur oleh 4 faktor ialah:
1. Energi
Semakin besar energi tersedai maka jumlah evapotranspirasi akan meningkat. Seperti sudah disebutkan bahwa dibutuhkan 600 kalori panas untuk mebgubah 1 gram air menjadi gas/uap.
2. Gradien Kelembaban
Jumlah dan volume uap air di atmosfer akan berkembangpada udara kering dibandingkan udara lembap.
3. Kecepatan Angin
Banyak petani kita mengamati bahwa tumbuhan membutuhkan air lumayan banyak dikala angin bertiup kencang dibandingkan ketika angin sepoi-sepoi pada dikala kondisi suhu yang sama. Fakta ini membuktikan bahwa angin berbagi kesempatanevapotranspirasi.
Proses evapotranspirasi menggerakan uap air dari tanah atau permukaan air ke atas permukaan yang tipis cuma beberapa sentimeter diatas tanah/air. Saat lapisan ini bosan air maka evapotranspirasi terhenti.
Angin mampu melepas lapisan ini dengan udata kering yang mau berbagi potensi evapotranspirasi.
4. Ketersediaan Air
Evapotranspirasi tidak mampu terjadi kalau tidak ada perairan.
Kebanykan evapotranspirasi terjadi di permukaan bumi pada samudera di daerah subtropik. Pada daerah ini, intensitasi radiasi memengaruhi proses penguapan. Evapotranspirasi akan melampaui presipitasi di daerah tropis dan lintang tinggi selama isu terkini panas. Jadi kuncinya ada pada pemanasan atau tingkat radiasi matahari.
Evaporasi mampu diartikan selaku proses dimana air berganti wujud menjadi gas/uap. Evaporasi mampu terjadi dimana pun selama ada air disana.
Evaporasi membutuhkan kelembaban atmosfer yang lebih minim dibandingkan evaporasi permukaan tanah (pada kelembaban relatif 100% tidak ada evaporasi).
Evaporasi memerlukan jumlah energi yang sangat besar, misalnya saja evapirasi 1 gram air membutuhkan 600 kalori energi panas.
Transpirasi yakni proses hilangnya air dari flora melalui stomata. Stomata adalah lubang mikro yang ditemukan pada daun, menghubungkan ke jaringan tanaman.
Pada kebanyakan vegetasi, transpirasi bersifat pasif alasannya adalah dikelola oleh kelembaban atmosfer dan tanah. Transpirasi pada flora cuma 1% saja yang dipakai untuk perkembangan.
Transpirasi juga memuat nutrisi dari tanah menuju akar dan menyebarkannya ke jaringan flora biar tidak kering. Beberapa tanaman di lingkungan ekstrim punya kemampuan membuka dan menutup stomata.
Adaptasi ini penting untuk membatasi kehilangan air dari jaringan flora. Tanpa pembiasaan ini maka tumbuhan tidak mampu bertahan dibawah kondisi sangat panas/kering.
Proses evapotranspirasi |
1. Energi
Semakin besar energi tersedai maka jumlah evapotranspirasi akan meningkat. Seperti sudah disebutkan bahwa dibutuhkan 600 kalori panas untuk mebgubah 1 gram air menjadi gas/uap.
2. Gradien Kelembaban
Jumlah dan volume uap air di atmosfer akan berkembangpada udara kering dibandingkan udara lembap.
3. Kecepatan Angin
Banyak petani kita mengamati bahwa tumbuhan membutuhkan air lumayan banyak dikala angin bertiup kencang dibandingkan ketika angin sepoi-sepoi pada dikala kondisi suhu yang sama. Fakta ini membuktikan bahwa angin berbagi kesempatanevapotranspirasi.
Proses evapotranspirasi menggerakan uap air dari tanah atau permukaan air ke atas permukaan yang tipis cuma beberapa sentimeter diatas tanah/air. Saat lapisan ini bosan air maka evapotranspirasi terhenti.
Angin mampu melepas lapisan ini dengan udata kering yang mau berbagi potensi evapotranspirasi.
4. Ketersediaan Air
Evapotranspirasi tidak mampu terjadi kalau tidak ada perairan.
Kebanykan evapotranspirasi terjadi di permukaan bumi pada samudera di daerah subtropik. Pada daerah ini, intensitasi radiasi memengaruhi proses penguapan. Evapotranspirasi akan melampaui presipitasi di daerah tropis dan lintang tinggi selama isu terkini panas. Jadi kuncinya ada pada pemanasan atau tingkat radiasi matahari.