Geografi identik dengan lokasi dan segala hal yang menjadi unsur-bagian di dalamnya. Salah satu wilayah hasil peradaban insan yaitu kota.
Kota yaitu jejaring kehidupan insan yang kompleks. Para geografi dalam mempelajari kota selalu mengamati kawasan kota dan persebaran kota dalam ruang.
Untuk masing-masing ada letaknya yang khusus dan terjadi 3 istilah ialah lokasi, situs dan suasana kota.
Lokasi kota jikalau mau dilukiskan dengan sempurna maka harus menggunakan angka sekian derajat astronomis lintang dan bujur.
Makara lokasi atau letak dalam hal ini diartikan posisinya di permukaan bumi. Lokasi terbagi menjadi lokasi adikara dan relatif dalam desain geografi.
Lain halnya dengan letak yang yang dinamakan situs (site). Suatu situs lazimnya berbentukkenampakan alam tertentu lantaran sebuah karena menguntungkan letak kota yang bersangkutan.
Contohnya lereng pegunungan, tepi sungai atau dataran tinggi. Dengan begitu maka mampu disusun aneka macam tipe situs kota. Situs ini sedikit banyak memengaruhi proses lahir dan berkembangnya kota di tahap berikutnya.
Adapun suasana (situation) kota yaitu letak kota dalam makan posisi kepada kawasan disekelilingnya.
Letak yang strategis untuk perdagangan dikarenakan kota terdapat di kawasan simpul atau titik silang jaringan transportasi, ialah suasana.
Selain itu letak strategis untuk menjadi ibukota kabupaten, alasannya adalah posisinya yang sentral juga tergolong situasi.
Perlu dicatat bahwa perubahan zaman dapat meminimalkan atau memperbesar kualitas suasana kota. Jadi kota mampu kian maju atau mundur.
Contohnya dulu Banyumas adalah ibukota karesidenan namun fungsinya digantikan oleh Purwokerto.
Penyebabnya yaitu kota Purwokerto dilalui jalur kereta api dan kini kota ini menjadi meningkat pesat dan menjadi kotamadya sementara Banyumas disiapkan kembali menjadi ibukota kabupaten Banyumas seperti di zaman sebelumnya.
Dalam meneliti asal permintaan kota maka para geograf mencari situs kota yang bersangkutan pada kala kemudian dengan begitu akan ditemukan apa yang dinamakan pre-urban-nucleus nya.
Berbekal keadaan alami ini maka kota menempuh proses pertumbuhan baik fisik maupun sosial ekonominya.
ntuk penyusunan planning kota berikutnya maka dibutuhkan pemekaran dengan aneka macam ramalan perkembangannya disegala bidang tergantung suasana kota di kemudian hari.
Kota yaitu jejaring kehidupan insan yang kompleks. Para geografi dalam mempelajari kota selalu mengamati kawasan kota dan persebaran kota dalam ruang.
Untuk masing-masing ada letaknya yang khusus dan terjadi 3 istilah ialah lokasi, situs dan suasana kota.
Lokasi kota jikalau mau dilukiskan dengan sempurna maka harus menggunakan angka sekian derajat astronomis lintang dan bujur.
Makara lokasi atau letak dalam hal ini diartikan posisinya di permukaan bumi. Lokasi terbagi menjadi lokasi adikara dan relatif dalam desain geografi.
Lain halnya dengan letak yang yang dinamakan situs (site). Suatu situs lazimnya berbentukkenampakan alam tertentu lantaran sebuah karena menguntungkan letak kota yang bersangkutan.
Contohnya lereng pegunungan, tepi sungai atau dataran tinggi. Dengan begitu maka mampu disusun aneka macam tipe situs kota. Situs ini sedikit banyak memengaruhi proses lahir dan berkembangnya kota di tahap berikutnya.
Kota Purwokerto metropolitan |
Letak yang strategis untuk perdagangan dikarenakan kota terdapat di kawasan simpul atau titik silang jaringan transportasi, ialah suasana.
Selain itu letak strategis untuk menjadi ibukota kabupaten, alasannya adalah posisinya yang sentral juga tergolong situasi.
Perlu dicatat bahwa perubahan zaman dapat meminimalkan atau memperbesar kualitas suasana kota. Jadi kota mampu kian maju atau mundur.
Contohnya dulu Banyumas adalah ibukota karesidenan namun fungsinya digantikan oleh Purwokerto.
Penyebabnya yaitu kota Purwokerto dilalui jalur kereta api dan kini kota ini menjadi meningkat pesat dan menjadi kotamadya sementara Banyumas disiapkan kembali menjadi ibukota kabupaten Banyumas seperti di zaman sebelumnya.
Dalam meneliti asal permintaan kota maka para geograf mencari situs kota yang bersangkutan pada kala kemudian dengan begitu akan ditemukan apa yang dinamakan pre-urban-nucleus nya.
Berbekal keadaan alami ini maka kota menempuh proses pertumbuhan baik fisik maupun sosial ekonominya.
ntuk penyusunan planning kota berikutnya maka dibutuhkan pemekaran dengan aneka macam ramalan perkembangannya disegala bidang tergantung suasana kota di kemudian hari.