Bencana kian hari kian mengancam kehidupan insan dimanapun berada.
Perubahan iklim balasan program insan membuat cuaca kian berganti dan fenomena meteorologi yang kompleks kian banyak terjadi.
Bencana alam yakni efek dari fenomena alam yang tidak disikapi secara bijak oleh manusia.
Selain itu aktifitas tektonik yang semakin intens menjadi ancaman bagi kehidupan insan yang semakin pesat membangun ruang hidup dalam bentuk bangunan-bangunan.
Setiap daerah tentu saja punya peluangancaman tragedi yang wajib diketahui oleh orangnya. Tidak semua fenomena alam mampu menjadi tragedi, namun resiko peristiwa dapat dilihat dari banyak sekali faktor.
Dampak suatu peristiwa diukur berdasarkan jumlah korban jiwa, kerusakan, atau kerugian yang ditimbulkannya. Resiko sebuah tragedi diputuskan oleh variabel-variabel selaku berikut yaitu (1) ancaman/ bahaya (hazard), (2) kerentanan (vulnaribility), dan (3) kapasitas (capacity).
1. Ancaman/bahaya (Hazard)
Ancaman atau ancaman ialah kondisi atau situasi yang mempunyai potensi yang menimbulkan gangguan atau kerusakan terhadap orang, harta benda, akomodasi, maupun lingkungan. Ancaman tragedi pada sebuah daerah mampu dilihat dari kondisi fisik wilayah maupun sosialnya.
2. Kerentanan (Vulnaribility)
Kerentanan ialah sebuah kondisi yang menjadikan menurunnya kesanggupan seseorang atau penduduk untuk merencanakan diri, bertahan hidup, atau merespon potensi ancaman.
Kerentanan masyarakat antara lain dipengaruhi oleh keadaan infrastruktur dan keadaan sosial, ekonomi, dan budaya yang antara lain mencakup tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, dogma. Buruknya infrastruktur, rendahnya tingkat pendidikan dan tingginya tingkat kemiskinan akan menimbulkan tingkat kerentanan suatu kawasan akan kian tinggi.
3. Kapasitas (Capacity)
Kapasitas ialah kekuatan dan sumber daya yang ada pada tiap individu dan lingkungan yang bisa mencegah, melakukan mitigasi, siap menghadapi dan pulih dari akhir peristiwa dengan cepat.
Berdasarkan tiga variabel di atas, resiko tragedi (Risk) mampu diperkirakan. Risiko kejadian merupakan interaksi antara tingkat kerentanan dengan bahaya yang ada. Ancaman bahaya yang berasal dari alam sifatnya tetap sebab ialah proses yang terjadi secara alamiah.
Oleh alasannya adalah itu untuk memperkecil resiko tragedi yang ditimbulkan adalah dengan cara mengembangkan kesanggupan untuk menghadapi bahaya bencana dengan cara meminimalkan tingkat kerentanan.
Sumber: Modul PPG Geografi, detik.com
Perubahan iklim balasan program insan membuat cuaca kian berganti dan fenomena meteorologi yang kompleks kian banyak terjadi.
Bencana alam yakni efek dari fenomena alam yang tidak disikapi secara bijak oleh manusia.
Selain itu aktifitas tektonik yang semakin intens menjadi ancaman bagi kehidupan insan yang semakin pesat membangun ruang hidup dalam bentuk bangunan-bangunan.
Setiap daerah tentu saja punya peluangancaman tragedi yang wajib diketahui oleh orangnya. Tidak semua fenomena alam mampu menjadi tragedi, namun resiko peristiwa dapat dilihat dari banyak sekali faktor.
Fenomena tanah bergerak mengancam penduduk |
1. Ancaman/bahaya (Hazard)
Ancaman atau ancaman ialah kondisi atau situasi yang mempunyai potensi yang menimbulkan gangguan atau kerusakan terhadap orang, harta benda, akomodasi, maupun lingkungan. Ancaman tragedi pada sebuah daerah mampu dilihat dari kondisi fisik wilayah maupun sosialnya.
2. Kerentanan (Vulnaribility)
Kerentanan ialah sebuah kondisi yang menjadikan menurunnya kesanggupan seseorang atau penduduk untuk merencanakan diri, bertahan hidup, atau merespon potensi ancaman.
Kerentanan masyarakat antara lain dipengaruhi oleh keadaan infrastruktur dan keadaan sosial, ekonomi, dan budaya yang antara lain mencakup tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, dogma. Buruknya infrastruktur, rendahnya tingkat pendidikan dan tingginya tingkat kemiskinan akan menimbulkan tingkat kerentanan suatu kawasan akan kian tinggi.
3. Kapasitas (Capacity)
Kapasitas ialah kekuatan dan sumber daya yang ada pada tiap individu dan lingkungan yang bisa mencegah, melakukan mitigasi, siap menghadapi dan pulih dari akhir peristiwa dengan cepat.
Berdasarkan tiga variabel di atas, resiko tragedi (Risk) mampu diperkirakan. Risiko kejadian merupakan interaksi antara tingkat kerentanan dengan bahaya yang ada. Ancaman bahaya yang berasal dari alam sifatnya tetap sebab ialah proses yang terjadi secara alamiah.
Oleh alasannya adalah itu untuk memperkecil resiko tragedi yang ditimbulkan adalah dengan cara mengembangkan kesanggupan untuk menghadapi bahaya bencana dengan cara meminimalkan tingkat kerentanan.
Sumber: Modul PPG Geografi, detik.com