Blogger Jateng

Pengaruh Tenaga Eksogen Bagi Kehidupan Manusia

Ada dua tenaga yang bahu membahu membangun permukaan bumi ini adalah endogen dan eksogen. Kali ini khusus kita akan bahas perihal efek tenaga endogen bagi kehidupan.  Tenaga eksogen memiliki imbas yang menguntungkan tetapi sekaligus juga mempunyai imbas yang merugikan.
Kita mulai dari bagian utama kehidupan seperti tanah Tanah itu merupakan media utama yang dipakai untuk bercocok tanam untuk menyanggupi keperluan makan dan keperluan yang lain.Tanah berasal dari batuan yang mengalami pelapukan baik mekanik, kimia maupun organik.
Jika tidak ada pelapukan maka sama artinya tidak akan ada tanah dan insan akan kesusahan untuk bercocok tanam.  Tak hanya  untuk kepentingan secara langsung untuk bercocok tanam atau bertani namun eksistensi tanah di permukaan bumi ialah media untuk hidup flora. Hutan yang lebat dengan beraneka fauna yang hidup di atasnya adalah hasil dari adanya tanah.
Dalam dunia pertambangan, tenaga eksogen yang berbentukpelapukan, pengikisan, dan pengendapan juga mempunyai arti tersendiri. 
 Jutaan meter kubik pasir mampu ditambang pada dasar-dasar sungai yang memudahkan manusia untuk menambangnya. Tambang  sekunder dari banyak sekali mineral memiliki kegunaan juga terbentuk lantaran adanya kegiatan tenaga eksogen.
Endapan timah di sepanjang sungai-sungai purba yang ada di Selat Karimata diendapkan saat selat tersebut masih merupakan daratan di kurun sebelum es mencair.  Sebaliknya, tenaga eksogen juga berakibat merugikan  bagi  insan. Pengikisan  yang terjadi pada tanah akan menurunkan tingkat kesuburannya. Akibatnya tanah akan menjadi lahan kritis. Bencana alam yang disebabkan oleh tenaga eksogen juga banyak yang menyebabkan korban.
Banjir, angin angin kencang, dan lain-lain merupakan bentuk tenaga eksogen yang merugikan bagi manusia. Manusia selaku makluk yang istimewa, ialah mempunyai  akal  dan  pikiran yang bisa mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi juga merupakan salah satu tenaga geologi.  Kebutuhan hidup manusia terus meningkat baik mutu  maupun kuantitasnya.  Hal ini menyebabkan makin intensifnya insan mengeksploitasi alam.
Bermacam-macam kegiatan yang dikerjakan insan mempunyai imbas yang besar terhadap kerak bumi. Pengolahan tanah untuk lahan pertanian dengan cara membajak atau mencangkul, mengakibatkan tanah yang semula padat menjadi gembur dan tidak terkonsulidasi lagi.  Di negara-negara meningkat dengan pertumbuhan masyarakatsungguh tinggi menyebabkan keperluan lahan pertanian semakin mendesak. 
Hutan-hutan dibabat dan  lahan  pertanian  makin merayap ke puncak-puncak gunung dengan lereng yang terjal. Kegiatan di bidang pertanian tersebut di atas mampu mengakibatkan pelapukan dan pengikisan pada batuan yang dipercepat. Terlebih lagi jikalau penduduk dalam mengurus lahan tersebut tidak diikuti dengan usaha-usaha konservasi.
Usaha penambangan mineral atau materi-bahan yang di perlukan untuk kehidupan insan paling besar dibeberapa daerah.Bahan-bahan tamabang ini terdapat pada kerak bumi dengan kedalaman yang sangat bermacam-macam, yaitu ada yang terdapat pada permukaan bumi namun ada juga yang meraih kedalaman ribuan meter di dalam kerak bumi. 
Deposit watu bara dapat terletak erat dengan permukaan bumi. Sehingga pengambilannya  mampu dijalankan dengan tata cara tambang terbuka, yakni membongkar lapisan batuan yang menutupinya.  Sedangkan kerikil bara yang terletak jauh dari permukaan bumi, penambangannya dilaksanakan dengan membuat lubang-lubang pada lapisan batua
Akibatnya udara dengan berbagai gas yang dikandungnya dan juga air hujan bisa masuk kedalam lubang-lubang tambang tersebut. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya pelapukan batuan baik secara mekanik maupun kimia pada lubang-lubang tambang yang sebelumnya tidak pernah terjadi.  Disamping itu, pembuatan lubang-lubang tambang akan menimbulkan terjadinya lapisan batuan gres di permukaan bumi yang berasal  dari  material-material  batuan hasil bongkaran.
Aktivitas insan dalam penambangan bahan-materi yang lain juga dapat menjadikan terjadinya pergantian permukaan bumi secara menonjol . 
 Deposit minyak bumi yang terletak pada kedalaman 5 atau 6 kilometer dibawah permukaan bumi ditambang dengan pengerjaan pompa-pompa.   
Aktifitas tambang menghancurkan permukaan bumi
Pemerasan minyak bumi pada lapisan batuan dalam jumlah yang sangat besar mampu menjadikan terjadinya pergantian-perubahan pada lapisan-lapisan batuan yang ada diatasnya.  Penambangan emas, besi, tembaga, timah, bauksit, dan lain-lain, menyebabkan perombakan kerak bumi pada areal yang cukup luas.  Batuan kapur yang oleh alam dibentuk ribuan tahun lamanya, dibongkar oleh manusia dalam waktu yang sangat singkat, yakni untuk materi mentah industri semen, usaha pembakaran kapur, pengerasan jalan, dan sebagainya.
Di kota-kota besar, manusia mendirikan bangunan-bangunan raksasa mirip pabrik dan gedung-gedung pencakar langit. Bangunan-bangunan ini membutuhkan fondasi yang menerobos lapisan batuan yang cukup dalam. 
 Disamping itu, untuk kepentingan transportasi manusia membangun jalan dengan membongkar bukit, menerobos gunung dan membuat terowongan-terowongan di bawah kota-kota besar atau bahkan dibawah dasar maritim.  Dalam situasi perang, manusia mempunyai kegiatan yang sungguh merusak kepada kerak bumi. Ledakan-ledakan roket, bom apalagi bom nuklir, akan mampu menghancurkan kerak bumi pada tempat yang sungguh luas.
Untuk mememenuhi keperluan air dikota-kota besar, ialah untuk keperluan rumah tangga dan industri, kadang masa menjadikan terjadinya pemompaan air tanah secara berlebihan. 
 Di kota-kota pantai, pemompaan air tanah yang berlebihan dapat menyebabakan terjadinya intrusi air maritim yang semakin jauh ke darat.
Masih banyak aktivitas-acara lain yang memberi warna yang sungguh kompleks terhadap bentang alam ini. Limbah industri menjadikan tanah, air dan atmosfer menjadi terkontaminasi. 
 Pengambilan terumbu karang di pantai mampu menjadikan  acara  erosi semakin berkembangdan lain-lain.  Aktivitas geologi oleh manusia nampaknya akan kian intensif seiring dengan tingkat ilmu pengetahuan dan teknologinya.  Gaya eksogen yang diakibatkan oleh kreasi insan ini oleh Sukandarrumidi (2014) disebut rekayasa antropogenik.