Blogger Jateng

Jenis-Jenis Penilaian Belajar PPG Daljab

Masih resah bedakan jenis-jenis penilaian dalam pembelajaran?. Nah sobat guru pastinya yang sedang PPG alias sertifikasi mesti berjibaku untuk mengerti materi pedagogik ini. 

Berikut ini aku berikan selesai alias rangkuman perihal evaluasi-evaluasi dalam mencar ilmu. Pastikan anda ketahui perbedaannya.
Penilaian Kinerja Penilaian kinerja sering disebut selaku penilaian unjuk kerja (performance assessment). Bentuk penilaian ini digunakan untuk mengukur status kesanggupan mencar ilmu peserta latih menurut hasil kerja dari sebuah peran. 

Pada penilaian kinerja penerima ajar diminta untuk mendemonstrasikan peran mencar ilmu tertentu dengan maksud biar peerta ajar mengaplikasikan pengetahuan dan kesanggupan yang dimilikinya. 

Instrumen yang mampu dipakai untuk merekam hasil mencar ilmu pada penilaian kinerja ini antara lain: daftar cek (check list), catatan anekdot/narasi, skala evaluasi (rating scale).
Penilaian Proyek Penilaian proyek (project assessment) yaitu bentuk penilaian yang diwujudkan dalam bentuk sumbangan peran terhadap peserta bimbing secara berkelompok. Penilaian ini difokuskan pada evaluasi terhadap peran berguru yang mesti diatasi oleh akseptor asuh dalam kala/ waktu tertentu. 

Penilaian proyek bisa juga dikatakan selaku penilaian berbentuk penunjukkanyang berniat untuk mengukur kemampuan peserta asuh menciptakan karya  tertentu yang dikerjakan secara berkelompok. 

Dengan menggunakan evaluasi proyek pendidik mampu mendapatkan info bekerjasama dengan kemampuan peserta latih dalam hal pengetahuan, pemahaman, aplikasi, sintesis isu atau data, sampai dengan pemaknaan atau penyimpulan
Jenis evaluasi berguru
Penilaian Portofolio Penilaian portofolio merupakan salah satu evaluasi orisinil yang dikenakan pada sekumpulan karya peserta asuh yang diambil selama proses pembelajaran dalam periode waktu tertentu. 

Karya-karya ini berafiliasi dengan mata pelajaran dan disusun secara sistematis dan terogansir. Proses penilaian portofolio dilaksanakan secara bareng antara antara penerima asuh dan guru. 

Hal ini dimaksudkan untuk menentukan fakta-fakta akseptor didik dan proses bagaimana fakta-fakta tersebut diperoleh selaku salah satu bukti bahwa akseptor bimbing sudah mempunyai kompetensi dasar dan indikator hasil mencar ilmu sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Untuk melakukan evaluasi portofolio secara sempurna perlu memperhatikan hal-hal mirip berikut ini, ialah: kesesuaian, saling yakin antara pendidik dan penerima bimbing, kerahasiaan bareng antara pendidik dan akseptor asuh, kepuasan, milik bareng antara pendidik guru dan peserta asuh, evaluasi proses dan hasil.
Jurnal Jurnal berguru ialah rekaman tertulis ihwal apa yang dilakukan penerima didik berkaitan dengan apa-apa yang telah dipelajari. Jurnal berguru ini mampu dipakai untuk merekam atau meringkas aspek-aspek yang bekerjasama dengan topik-topik kunci yang dipelajari. 

Misalnya, perasaan siswa terhadap suatu pelajaran, kesusahan yang dialami, atau keberhasilan di dalam memecahkan persoalan atau topik tertentu atau banyak sekali macam catatan dan komentar yang dibentuk siswa.

Jurnal ialah tabrakan pena yang dibuat penerima latih untuk memperlihatkan segala sesuatu yang telah dipelajari atau diperoleh dalam proses pembelajaran. Jadi, jurnal mampu juga diartikan selaku catatan pribadi siswa wacana bahan yang disampaikan oleh guru di kelas maupun keadaan proses pembelajaran di kelas.
Penilaian Tertulis Penilaian tertulis mensuplai jawaban isian atau melengkapi, balasan singkat atau pendek dan uraian. Penilaian tertulis yang tergolong dalam versi penilaian asli yakni penilaian yang berupa uraian atau esai yang menuntut peserta ajar bisa mengenang, mengenali, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi dan sebagainya atas materi yang telah dipelajari. 

Penilaian ini sebisa mungkin bersifat komprehensif, sehingga bisa menggambarkan ranah perilaku, pengetahuan, dan kesanggupan peserta bimbing. Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu diperhitungkan hal-hal mirip kesesuaian soal dengan indikator pada kurikulum, konstruksisoal atau pertanyaan mesti terperinci dan tegas, dan bahasa yang dipakai tidak menyebabkan penafsiran ganda.
Penilaian Diri Penilaian diri (self assessment) yaitu suatu teknik penilaian dimana akseptor latih diminta untuk menganggap dirinya sendiri berhubungan dengan proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang diperolehnya dalam pelajaran tertentu. 

Dalam proses evaluasi diri, bukan berarti peran pendidik untuk menganggap dilimpahkan kepada akseptor asuh semata dan terbebas dari kegiatan melakukan penilaian. Dengan penilaian diri, diperlukan dapat melengkapi dan memperbesar evaluasi yang sudah dilaksanakan pendidik.
Untuk melakukan penilaian diri oleh akseptor bimbing di kelas perlu memperhatikan hal-hal seperti: memilih apalagi dahulu kompetensi atau aspek apa yang hendak dinilai; langkah berikutnya menentukan patokan evaluasi yang akan dipakai; mendesain format evaluasi yang akan dipakai seperti pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala evaluasi; peserta latih diminta untuk melakukan penilaian diri; pendidik mengkaji sampel hasil evaluasi secara acak, untuk mendorong akseptor latih biar selalu melaksanakan penilaian diri secara cermat dan objektif; dan pendidik menyampaikan umpan balik kepada akseptor latih yang didasarkan pada hasil kajian kepada sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.