Blogger Jateng

Faktor Penentuan Daerah Resapan Air (Recharge Area)

Daerah resapan air adalah tempat tempat meresapnya air hujan ke dalam permukaan tanah yang selanjutnya menjadi air tanah.

Kenyataannya semua kawasan di permukaan bumi bisa meresapkan air hujan. Namun kali ini kita akan sedikit membahas perihal daerah air tanah secara regional.

Daerah resapan regional artinya tempat tersebut meresapkan air hujan dan akan memasok air tanah ke seluruh cekungan, tidak cuma menyuplai secara lokal dimana air tersebut meresap.

Untuk menentukan kawasan resapan air maka dibentuk panduan yang sederhana dengan standar-standar yang mudah dipahami serta bisa diolah atau dijalankan dengan manual maupun SIG.

Tujuan dari penentuan kawasan resapan air ini ialah biar aliran dasar dalam tanah mampu maksimal, tingkat penyerapan ini tergantung pada curah hujan, tipe tanah, batuan, kemiringan tanah, tipe penggunaan lahan dan vegetasi.

Menurut Sumarto, ada beberapa hal yang diperhatikan dalam menentukan tempat resapan air yaitu:
1. Kondisi hidrogeologi yang harmonis meliputi arah anutan air tanah, adanya lapisan pembawa air, keadaan tanah penutup, curah hujan.
2. Kondisi morfologi/medan/topografi, kian tinggi dan datar sebuah lahan maka semakin baik selaku tempat resapan air.
3. Tata guna lahan, lahan yang tertutup vegetasi lebat lebih baik dan menjadi kawasan resapan air.
Daerah resapan air permukaan
Menurut Freeze dan Cherry untuk memilih zona resapan dan pelepasan air perlu diperhatikan:
1. Aliran air permukaan dan air tanah
2. Iklim, terutama curah hujan
3. Karakteristik hidrogeologi
4. Topografi

Jelas bahwa pada dasarnya semua daerah permukaan bumi bisa meresapkan air, namun tidak semua daerah mempunyai kesempatancadangan air tanah yang bagus. Makanya ada daerah yang sering kesulitan air seperti di Gunung Kidul (kawasan gamping), ada juga kawasan yang kaya air. Ini karena ada variasi faktor-aspek tadi yang melakukan pekerjaan mulai dari curah hujan, topografi, jenis batuan, tanah dan yang lain.

Jenis tanah gamping sungguh cepat meloloskan air sehingga air tanah berada jauh di bawah (tata cara air tanah dalam). Oleh alasannya adalah itu banyak yang kesusahan menerima air higienis lantaran sumber air sangat dalam. Makara daerah gamping kaya air tetapi di bawah permukaan tanah yang dalam.