Blogger Jateng

Dimensi, Peran Penduduk Dalam Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkesinambungan yakni pembangunan yang intinya untuk menyanggupi kebutuhan kurun sekarang dan abad depan. 

Artinya pembangunan mesti terus berlanjut dari satu generasi ke generasi berikutnya agar kebutuhan manusia mampu terus tercukupi dan peradaban makin terus berlangsung.

Secara garis besar, pembangunan berkelanjutan memiliki empat dimensi adalah, dimensi ekologis, dimensi sosial-ekonomi-budaya, dimensi sosial politik dan dimensi hukum-kelembagaan.

 Dari segi dimensi ekologis, secara prinsip agar bisa terjaminnya pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dibutuhkan :

a)    Keharmonisan spasial (spatial suitability)
b)    Kapasitas asimilasi
c)    Pemanfaatan berkelanjutan


Syarat keselarasan spasial ialah suatu kawasan pembangunan seperti kota dan kabupaten diperlukan tidak semuanya diperuntukan bagi zona pemanfaatan tetapi harus pula dialokasikan sebagiannya untuk daerah konservasi maupun preservasi. 


Keberadaan tempat konservasi dan preservasi dalam suatu wilayah pembangunan sungguh vital dalam memelihara berbagai proses penunjang kehidupan seperti membersihkan limbah secara alami, siklus komponen hara dan hidrologi serta sumber keragaman hayati.

Dari dimensi sosial ekonomi, acuan dan laju pembangunan harus dikelola sedemikian rupa sehingga total permintaannya (demand) terhadap sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan tidak melebihi kemampuan suplainya. 


Kualitas dan jumlah ajakan tersebut diputuskan oleh jumlah masyarakatdan standar mutu kehidupan masyarakatnya. Secara sosial- ekonomi, rancangan pembangunan berkelanjutan mensyaratkan bahwa manfaat yang diperoleh dari aktivitas pembangunan sebuah wilayah mesti diprioritaskan untuk kesejahteraan penduduk
Sampah produk peradaban insan merusak lingkungan

Penduduk ialah kepingan penting atau titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan, karena tugas masyarakatsejatinya ialah selaku subjek dan objek dari pembangunan berkesinambungan. 

Jumlah masyarakatyang besar dengan kemajuan yang cepat, namun memiliki kualitas yang rendah, akan memperlambat tercapainya kondisi yang ideal antara kuantitas dan kualitas penduduk dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan yang makin terbatas.

Untuk merealisasikan pembangunan berkelanjutan di sebuah negara, diharapkan komponen masyarakatyang bermutu. 


Karena dari penduduk bermutu itulah memungkinkan untuk bisa mengolah dan mengurus kesempatansumber daya alam dengan baik, tepat, efisien, dan maksimal, dengan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan. 

Sehingga prospeknya terjadi keseimbangan dan keharmonisan antara jumlah penduduk dengan kapasitas dari daya dukung alam dan daya tampung lingkungan.

Konsep pembangunan berkelanjutan pada dasarnya mengandung tiga elemen dasar; tidak hanya komponen tradisional 'lingkungan' namun juga unsur 'sosial' dan 'ekonomi' dari pembangunan yang mesti ditambahkan. 


Aspek 'insan' lalu menjadi salah satu gosip sentral dalam pelaksanaan pembangunan perkotaan. 

Di lain pihak, secara teknis desain pembangunan berkelanjutan dalam penataan ruang perkotaan meliputi hal-hal selaku berikut :

1.    Pemanfaatan sumber daya perkotaan dengan menimbang daerah yang lebih luas
2.    Pengembangan bentuk dan struktur perkotaan yang hemat energi
3.    Pemanfaatan lahan perkotaan yang menyingkir dari daerah peka lingkungan
4.    Penggunaan mekanisme Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) selaku salah satu dasar dalam evaluasi usulan pembangunan acara yang disangka akan memberi imbas penting terhadap lingkungan hidup perkotaan.


Sumber: Modul Pengembangan Guru