Blogger Jateng

Pengertian, Ciri Perilaku Menyimpang Masyarakat

Perilaku menyimpang ialah salah satu pola gejala sosial yang biasa terjadi pada penduduk . 

Contoh perilaku menyimpang sungguh banyak mirip tawuran, penyalahgunaan narkoba, bullying, LGBT, mesum dan lainnya. 

Inilah yang mesti kita hindari agar kehidupan menjadi aman tenteram terkendali dan tidak menimbulkan dilema. Berikut beberapa pemahaman sikap menyimpang menurut para mahir.
a. James Vander Zanden Perilaku menyimpang ialah sikap yang dianggap selaku hal tercela dan di luar batasan toleransi oleh sejumlah besar orang. b. M.Z. Lawang Perilaku menyimpang yakni semua langkah-langkah yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu metode sosial dan menimbulkan perjuangan dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki sikap tersebut. c. Bruce J. Cohen Perilaku  menyimpang  yaitu  setiap  sikap  yang  tidak  berhasil  beradaptasi   dengan kehendak-hasratpenduduk atau golongan  tertentu dalam penduduk . d. Paul B.  HortonPerilaku menyimpang yaitu setiap sikap yang dinyatakan selaku pelanggaran terhadap norma-norma kalangan atau penduduk .
Berdasarkan pengertian dari beberapa hebat tersebut, pemahaman sikap menyimpang mampu disederhanakan menjadi  setiap  sikap  yang  tidak  sesuai  dengan norma-norma yang ada di dalam penduduk .

Perilaku mirip ini terjadi alasannya adalah seseorang mengabaikan  norma  atau  tidak  mematuhi standar baku dalam  penduduk   sehingga sering dikaitkan dengan istilah-istilah buruk atau negatif.
Perilaku menyimpang merupakan salah satu contoh gejala sosial yang umum terjadi pada masya Pengertian, Ciri Perilaku Menyimpang Masyarakat
Perlaku menyimpang
Menurut Paul B. Horton sikap menyimpang mempunyai enam ciri selaku berikut. a. Penyimpangan mesti mampu didefinisikan Tidak  ada tindakan  yang  begitu  saja  dinilai  atau  dianggap  menyimpang.  Suatu tindakan dibilang menyimpang kalau memang didefinisikan selaku penyimpangan. 

Perilaku  menyimpang  bukanlah  semata-mata  ciri  tindakan  yang  dikerjakan  orang, melainkan simpulan dari adanya peraturan dan penerapan eksekusi yang dilakukan oleh orang  lain  kepada  perilaku  tersebut.  

Jadi,  evaluasi  menyimpang  atau  tidaknya sebuah sikap mesti menurut kriteria tertentu dan diketahui penyebabnya. 
b. Penyimpangan bisa diterima atau bisa juga ditolak  Perilaku menyimpang tidak senantiasa merupakan hal yang negatif. Ada beberapa penyimpangan  yang  diterima,  bahkan  disanjung  dan  dihormati,  seperti  orang  genius yang mengemukakan usulan-usulan baru yang kadang kala berlawanan dengan pertimbangan lazim atau satria yang gagah berani dan sering terlibat dalam pertempuran.  

Sementara  itu,  perampokan  pembunuhan  kepada  seseorang  atau etnis tertentu, dan membuatkan teror dengan bom tergolong dalam penyimpangan yang ditolak oleh masyarakat.
c. Penyimpangan relatif dan penyimpangan mutlak Di   dalam   sebuah   penduduk    tidak   ada   seorang   pun   yang   tergolong   pembagian terstruktur mengenai sepenuhnya  penurut  (konformis)  atau  sepenuhnya  penyimpang. 

Pada  dasarnya semua  orang  normal  pasti  pernah  melakukan  tindakan  yang  menyimpang  dari norma-norma  yang  berlaku  namun  pada  batasan  tertentu  yang  sifatnya  relatif.

Untuk  setiap  orang. Perbedaannya hanya pada seberapa sering (frekuensi) dan kadar  penyimpangannya saja. Meskipun ada orang yang sering sekali melaksanakan penyimpangan sosial (penyimpangan mutlak),  lambat laun orang tersebut harus berkompromi dengan lingkungannya.
d. Penyimpangan kepada budaya konkret atau budaya ideal Budaya ideal yaitu segenap peraturan aturan yang berlaku dalam sebuah kelompok masyarakat. Namun dalam kenyataannya, tidak ada seorang pun yang   patuh terhadap  segenap peraturan resmi tersebut. 

Antara  budaya  faktual  dan  ideal  selalu terjadi  kesenjangan. Artinya, peraturan  yang telah  menjadi  wawasan  umum dalam realita kehidupan sehari-hari condong banyak dilanggar.
e. Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan sosial Apabila pada suatu penduduk   terdapat  nilai atau  norma  yang  melarang  sebuah perbuata  yang ingin  sekali diperbuat oleh banyak orang, akan timbul  “norma-norma  penghindaran”. 

Norma penghindaran  yaitu  bentuk  perbuatan  yang dikerjakan orang untuk memenuhi harapan mereka tanpa harus menentang nilai-nilai  tata  kelakuan secara terbuka. Makara, norma penghindaran ialah sebuah bentuk penyimpangan perilaku yang bersifat setengah melembaga. 
f. Penyimpangan sosial yang bersifat adaptif (menyesuaikan) Penyimpangan sosial tidak  senantiasa  ialah bahaya  karena kadang abad bisa  dianggap selaku alat pemelihara ketenangan atau ketentraman  sosial. Di satu  pihak,  penduduk membutuhkan keteraturan dan  kepastian  dalam  kehidupan. 

Di lain pihak, sikap menyimpang ialah salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan  dengan  pergantian  sosial.  Tanpa  sikap  menyimpang,  adaptasi budaya kepada pergeseran kebutuhan dan keadaan akan menjadi sukar. 

Tidak ada masyarakat  yang  mampu  bertahan  dalam  keadaan  tetap  dalam  jangka  waktu  usang. Masyarakat  yang  terisolasi  sekali  pun  akan  mengalami  pergeseran.  Perubahan  ini mengharuskan banyak orang untuk menerapkan norma-norma baru.