Deforestasi ialah fenomena penghilangan wilayah hutan untuk kepentingan tertentu yang tidak berkaitan dengan fungsi hutan.
Kegiatan deforestasi dijalankan untuk aneka macam kepentingan mirip peternakan, pertanian dan perkotaan. Dalam kondisi ini maka pohon tidak akan ditanam kembali.
Data memperlihatkan bahwa sekitar 2.000 pohon ditebang setiap menit. Mengejutkan lantaran 36 juta hektar hutan hujan lenyap setiap tahun. Apakah ini hal serius? Tentu, sangat serius dan berbahaya.
Sejak revolusi industri beberapa era lalu, setengah dari tutupan hutan dunia sudah dihancurkan dan jutaan binatang dan mahluk hidup dalam bahaya kepunahan.
Meski kita telah melaksanakan aneka macam macam pendekatan pendidikan, sosialisasi dan sebagainya tetapi deforestasi tetap terjadi. Masih banyak insan yang menetralisir hutan untuk kepentingan langsung.
Hutan ditebang untuk beberapa alasan mirip:
1. Dimanfaatkan kayu dan bab lain untuk meubel, ekspor, kerajinan dan yang lain.
2. Untuk kepentingan pertanian seperti perkebunan sawit.
3. Membangun pemukiman transmigrasi atau industri baru.
4. Membuka area tambang batubara dan bahan galian lain.
Degradasi Hutan berbeda pengertiannya dengan deforestasi. Degradasi adalah penurunan kualitas dari fungsi hutan itu sendiri. Degradasi yang berkepanjangan mampu memusnahkan hutan di abad depan.
Degradasi mampu menurunkan tingkat tutupan vegetasi, perubahan struktur dan penghematan jumlah spesies yang ada di lingkungan tersebut. Gambar: disini
Faktor penyebab degradasi hutan antara lain:
1. Kebakaran
Di beberapa hutan tropis maupun boreal, kebakaran hutan masif bisa terjadi dalam satu waktu. Kebakaran ini bisa disebabkan oleh manusia, kecelakaan atau alamiah. Contohnya kebakaran hutan di California AS merusakan ribuan hektar lahan hutan. Kebakaran hutan mempunyai imbas pada populasi mahluk hidup yang ada di dalamnya.
2. Perubahan Iklim
Iklim ekstrim mampu menyebabkan degradasi hutan dan mengeringkan terusan air di sekitarnya. Hewan-hewan mampu bermigrasi dan mengurangi mutu ekosistem hutan.
3. Pestisida dan Penyakit
Hama atau wabah penyakit mampu mengakibatkan degradasi hutan. Hutan yang terdegradasi mampu dipulihkan dengan beberapa tindakan. Milyaran hektar hutan di dunia perlu direhabilitasi dari degradasi.
Degradasi hutan juga bekerjasama dengan fragmentasi hutan. Fragmentasi hutan menciptakan wilayah hutan yang tadinya luas menjadi terpecah-pecah sehingga ada sekat antara satu hutan dengan hutan yang lain.
Hal ini tidak baik bagi keberlangsungan tumbuhan fauna di dalamnya lantaran lebih baik hidup di satu lokasi tanpa batas dibandingkan hutan yang terpisah-pisah.
Deforertasi, degradasi dan fragmentasi hutan adalah problem lingkungan yang terus terjadi dan menjadi keniscayaan.
Kebutuhan mahluk hidup yang meningkat akhir peradaban memaksa hutan menjadi korban rakusnya manusia.
Kegiatan deforestasi dijalankan untuk aneka macam kepentingan mirip peternakan, pertanian dan perkotaan. Dalam kondisi ini maka pohon tidak akan ditanam kembali.
Data memperlihatkan bahwa sekitar 2.000 pohon ditebang setiap menit. Mengejutkan lantaran 36 juta hektar hutan hujan lenyap setiap tahun. Apakah ini hal serius? Tentu, sangat serius dan berbahaya.
Sejak revolusi industri beberapa era lalu, setengah dari tutupan hutan dunia sudah dihancurkan dan jutaan binatang dan mahluk hidup dalam bahaya kepunahan.
Meski kita telah melaksanakan aneka macam macam pendekatan pendidikan, sosialisasi dan sebagainya tetapi deforestasi tetap terjadi. Masih banyak insan yang menetralisir hutan untuk kepentingan langsung.
Hutan ditebang untuk beberapa alasan mirip:
1. Dimanfaatkan kayu dan bab lain untuk meubel, ekspor, kerajinan dan yang lain.
2. Untuk kepentingan pertanian seperti perkebunan sawit.
3. Membangun pemukiman transmigrasi atau industri baru.
4. Membuka area tambang batubara dan bahan galian lain.
Degradasi Hutan berbeda pengertiannya dengan deforestasi. Degradasi adalah penurunan kualitas dari fungsi hutan itu sendiri. Degradasi yang berkepanjangan mampu memusnahkan hutan di abad depan.
Degradasi mampu menurunkan tingkat tutupan vegetasi, perubahan struktur dan penghematan jumlah spesies yang ada di lingkungan tersebut. Gambar: disini
Deforestasi hutan memprihatinkan |
1. Kebakaran
Di beberapa hutan tropis maupun boreal, kebakaran hutan masif bisa terjadi dalam satu waktu. Kebakaran ini bisa disebabkan oleh manusia, kecelakaan atau alamiah. Contohnya kebakaran hutan di California AS merusakan ribuan hektar lahan hutan. Kebakaran hutan mempunyai imbas pada populasi mahluk hidup yang ada di dalamnya.
2. Perubahan Iklim
Iklim ekstrim mampu menyebabkan degradasi hutan dan mengeringkan terusan air di sekitarnya. Hewan-hewan mampu bermigrasi dan mengurangi mutu ekosistem hutan.
3. Pestisida dan Penyakit
Hama atau wabah penyakit mampu mengakibatkan degradasi hutan. Hutan yang terdegradasi mampu dipulihkan dengan beberapa tindakan. Milyaran hektar hutan di dunia perlu direhabilitasi dari degradasi.
Degradasi hutan juga bekerjasama dengan fragmentasi hutan. Fragmentasi hutan menciptakan wilayah hutan yang tadinya luas menjadi terpecah-pecah sehingga ada sekat antara satu hutan dengan hutan yang lain.
Hal ini tidak baik bagi keberlangsungan tumbuhan fauna di dalamnya lantaran lebih baik hidup di satu lokasi tanpa batas dibandingkan hutan yang terpisah-pisah.
Deforertasi, degradasi dan fragmentasi hutan adalah problem lingkungan yang terus terjadi dan menjadi keniscayaan.
Kebutuhan mahluk hidup yang meningkat akhir peradaban memaksa hutan menjadi korban rakusnya manusia.