Blogger Jateng

Sejarah Kepercayaan Terhadap Roh Nenek Moyang

Masyarakat Indonesia telah bermukim di nusantara semenjak usang dan dalam perkembangannya mempunyai beragam doktrin. 

Perkembangan tata cara iktikad pada penduduk Indonesia berawal dari kehidupan berburu dan menghimpun masakan. 

Masyarakat di mas berburu da menghimpun kuliner selalu hidup berpindah-pindah untuk mencari kawasan tinggal yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. 

Namun dalam perkembangannya mereka mulai usang berdiam alias tinggal pada sebuah lokasi. Tempat tinggal mereka bermacam-macam, mulai dari goa, hutan hingga pinggir sungai. 

Saat ini mampu ditemukan beberapa bekas jejak kebudayaan mereka zaman dulu seperti kubur watu di goa. Dari hasil inovasi itu mampu diketahui bahwa pada masa itu insan telah mempunyai pandangan tertentu terkait akhir hayat. Masyarakat sudah mengenal penghormatan terhadap orang yang meninggal.
Masyarakat Indonesia telah bermukim di nusantara sejak lama dan dalam perkembangannya memi Sejarah Kepercayaan Terhadap Roh Nenek Moyang
Kubur watu Toraja
Manusia mulai memiliki suatu pandangan bahwa hidup tidak hanya berhenti sehabis orang itu meninggal. Orang yang meninggal dianggap pergi ke suatu alam yang lebih baik dan masih mampu berkomunikasi dengan orang yang masih hidup di dunia. 

Bahkan jika orang yang mati itu ialah orang berpengaruh maka diusahakan semoga selalu ada korelasi untuk dimintai saran atau tunjangan jikalau ada kesusahan di dunia. Inti keyakinan terhadap roh nenek moyang terus berkembang dari zaman ke zaman dan secara biasa dilakukan oleh setiap masyarakat di dunia.
Manusia mulai berfikir bahwa orang yang meninggal berlainan dengan orang yang masih hidup. Pada orang yang meninggal ada sesuatu yang pergi dan sesuatu itu dinamakan roh. 

Penguburan kerangka manusia dalam goa ialah wujud penghormatan terhadap orang meninggal atau roh. Menurut hasil peninggalan budaya semenjak era bercocok tanam berbentukbangunan megalitik dengan fungsinya sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang, maka dimengerti bahwa penduduk di kala itu telah menghormati orang yang telah meningggal. 

Disamping kuburan didapatkan bekal kubur yang dimaksudkan untuk bekal ke alam lain. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa sebelum imbas Hindu Budha masuk, penduduk Indonesia sudah memperlihatkan penghormatan dan pemujaan kepada nenek moyang. Hingga kini beberapa suku di Indonesia masih menganut iman terhadap nenek moyang mirip Toraja, Dani, hingga Badui.