Blogger Jateng

Teori-Teori Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia

Pernahkah kau pergi liburan ke Candi Borobudur dan Prambanan?. Kedua candi megah di Indonesia tersebut yakni hasil kebudayaan Hindu-Buddha era lalu. 

Lalu bagaimana sejarah masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia itu?. 

Proses masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia sangat akrab dengan orang India. Masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia diperkirakan sudah terjadi semenjak abad pertama Masehi. 

Para jago sejarah punya anggapan dan teori berbeda wacana permulaan mula masuknya kedua agama tersebut ke Indonesia.
Ada pertimbangan yang membuktikan bahwa bangsa Indonesia bersikap pasif dan cuma mendapatkan saja pengaruh budaya yang tiba dari India. 

Menurut pakar sejarah yang mendukung usulan ini, imbas budaya India masuk ke Indonesia melalui kolonialisasi baik langsung maupun tidak eksklusif dari bangsa lain. 

Para ahli sejarah kemudian mengajukan tiga teori yang mengambarkan bagaimana bangsa India memperkenalkan kebudayaannya kepada bangsa Indonesia. Teori-teori tersebut yaitu:
a. Teori Brahmana (J.C. van Leur) Teori Brahmana memberikan bahwa para Brahmana India datang ke Indonesia atas permintaan kepala suku setempat. Kaum Brahmana inilah yang kemudian membuatkan pedoman agama dan budaya India ke Indonesia. Budaya yang mereka kenalkan yaitu budaya kalangan Brahmana.
b. Teori Ksatria (F.D.K. Bosch) Teori Ksatria menerangkan bahwa raja-raja India tiba menyerang dan mengalahkan suku-suku di kawasan Indonesia.
c. Teori Waisya (N.J. Kom) Teori Waisya membuktikan efek Hindu-Budha dibawa dan disebarkan oleh para penjualIndia. yang singgah di kota-kota Indonesia kemudian mereka juga berasimilasi dengan masyarakatlokal.
Pernahkah kamu pergi liburan ke Candi Borobudur dan Prambanan Teori-Teori Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia
Candi Muara Takus diRiau
Nah dari ketiga teori tersebut, teori Brahmana memiliki penjelasan paling berpengaruh. Hal itu dilandasi oleh fakta bahwa kekuasaan paling besar dalam agama Hindu dipegang oleh kaum Brahmana. 

Kitab Veda hanya boleh dibaca dan diajarkan oleh kaum Brahmana. Kasta lain mustahil mampu berbagi fatwa agama Hindu. 

Tulisan dalam prasasti dan bangunan situs Hindu di Indonesia berasal dari bahasa sansekerta yang cuma dipakai oleh kaum Brahmana dalam kitab-kitab Veda dan upacara keagamaan. 

Oleh sebab itu penyebarluasan agama Hindu mustahil dijalankan oleh kaum Waisya yang ialah pedagang.
Para pakar sejarah juga mengajukan pertimbangan lain terkait penyebaran efek Hindu-Buddha di Indonesia. Mereka berpendapat bahwa bangsa Indonesia sendirilah yang berperan aktif mencari tahu dan menyebarluaskan dampak agama dan budaya Hindu. Hal itu didasarkan pada realita bahwa sudah semenjak usang bangsa Indonesia ialah pelaut ulung, penjelajah samudera untuk berdagang.
Sementara itu proses masuknya agama Budha ke Indonesia ada yang lewat pendeta agama (biksu) Buddha. Biksu ini pergi ke seluruh dunia melalui jalur jual beli. 

Dengan bersungguh-sungguh para pendeta mengajarkan agama Buddha dan terbentuklah komunitas agama Buddha di aneka macam wilayah. Akhirnya, para biksu dari India dan berbagai daerah saling mengunjungi. Dengan ini tumbuhlah agama Buddha di Indonesia dan daerah Asia Tenggara.
Agama Buddha berbeda dengan agama Hindua alasannya adalah para biksu agama Buddha diwajibkan berbagi agama Buddha sementara para Brahmana Hindu tidak wajib mengembangkan. 

Agama Hindu pada dasarnya bukanlah agama untuk umum. Pendalaman agama itu cuma mungkin dilaksanakan oleh golongan Brahmana yang dipanggil raja-raja Indonesia dan kemudian menjadi anggota terhormat dan kuat dalam kerajaan.