Blogger Jateng

4 Prinsip Dalam Perencanaan Pengembangan Sekolah

Dalam postingan sebelumnya telah diterangkan bahwa pengembangan sekolah itu wajib dilaksanakan. 

Ada lima prinsip dasar yang mesti diamati dalam perencanaan pengembangan sekolah. Berikut ini penjelasannya:
1. Mengacu pada tujuan.  Artinya rencana pengembangan sekolah mesti disusun berdasarkan tujuan yang ingin diraih. Contoh untuk memajukan nilai rata-rata UN dari 50 menjadi 70 maka mesti disusun rencana spesifik sehingga bisa dijadikan fatwa untuk menjangkau goal tadi dan mampu diukur pencapaiannya dari wkatu ke waktu.
2. Dapat Dilaksanakan Artinya dapat dilaksanakan dengan kondisi tenaga, fasilitas dan dana yang ada atau tidak overact. Artinya rencana pengembangan sekolah harus realistis sesuai dengan keadaan, dana, dan potensi lokal. 

Jangan menciptakan rencana yang terlalu "selangit" tanpa mengamati sumber daya yang ada, nanti yang ada sekolah dicap selaku sekolah tukang bual dan penduduk tidak akan percaya.
Dalam artikel sebelumnya sudah dijelaskan bahwa pengembangan sekolah itu wajib dilakukan 4 Prinsip Dalam Perencanaan Pengembangan Sekolah
Kepala sekolah yakni ujung tombak sekolah
3. Komperhensif dan Terintegrasi Komperhensif artinya menyeluruh, sebagai suatu metode maka sekolah harus punya bab-komponen yang saling terkait. Jika salah satu unsur diubah maka bagian lain akan terpengaruh. 

Contohnya jika untuk memajukan rata-rata UN jam pelajaran ditambah maka bagian guru, ruang kelas, anggaran dan daya tahan siswa akan terpengaruh.
Terintegrasi artinya terpadu, setiap bagian saling mendukung dan menguatkan satu sama lain. Contohnya yaitu dalam penyusunan anggaran sekolah maka guru dan orang bau tanah dirancang untuk mendukung kenaikan UN siswa.
4. Efektif dan Efisen Efektif artinya menjangkau tujuan dan efisien artinya memakai tenaga, sarana dan sumber daya seminim mungkin. Agar efektif maka planning pengembangan sekolah ahrus benar-beanr diarahkan untuk menjangkau tujuan yang telah ditetapkan. 

Agar efisinen maka dalam penyusunan rencana penggunaan tenaga, waktu, dana dan fasilitas mesti dipertimbangkan secara hemat. Contohnya satu pekerjaan tidak dijalankan oleh dua orang jikalau satu orang saja bisa menanganinya.