Anda seorang usahawan?. Tentu niscaya ingin menerima laba yang menggiurkan bukan?. Seorang wirausahawan bukanlah masuk dalam bagian dari faktor produksi tenaga kerja.
Wirausahawan secara fisik tidak tampakdalam melaksanakan alat-alat buatan karena peran utama mereka yaitu menyatukan ketiga sumber daya aspek bikinan yang ada berbentuktanah/lahan, tenaga kerja dan modal untuk melakukan unit perjuangan sebagai potongan dari rumah tangga buatan guna meraih hasil yang membuat puas.
Oleh karena itu balas jasa yang ditermia oleh seorang pengusaha itu berlawanan dari apa yang diterima seorang pekerja yang lazimnya berupa gaji. Untuk seorang wiraswastawan, balas jasa yang diterima disebut dengan laba, yang merupakan bagian dari keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Berikut ini beberapa teori yang mengemukakan argumentasi mengapa seorang wirausahawan mendapatkan keuntungan.
a. Teori Jean Baptiste Say Dalam teori ini seorang wirausahawan yaitu orang yang mesti mampu memimpin dan mengawasi jalannya perusahaan semoga perusahaan itu mampu meraih keuntungan yang sebesar-besarnya.
Oleh sebab itu selaku balas jasa maka wirausahawan layak mendapatkan cuilan yang disebut dengan keuntungan pebisnis. J.B Say tidak menerangkan perbedaan upah dan laba pengusaha.
b. Teori Schumpeter Joseph Schumpeter ialah seorang ahli ekonomi Austria yang mengemukakan teori terkenal adalah innovative theory. Menurut Schumpeter seorang wirausahawan yaitu orang yang kreatif dan inovatif sehingga membuat banyak variasi baru dalam berproduksi.
Temuan batu ini akan mengembangkan produktifitas dan menyebabkan ongkos bikinan menjadi lebih irit ongkos. Perusahaan akan lebih diuntungkan sehingga telah sewajarnya jikalau sebagian keuntungan ini diberikan terhadap wirausahawan.
c. Teori Karl Marx Karl Marx mengemukakan teori populer adalah teori nilai lebih atau surplus value theory yang menyampaikan bahwa laba pengusaha muncul karena adanya perbedaan antara upah yang sebaiknya dan upah yang rendah dari upah yang seharusnya.
Selisih ini disebut dengan nilai lebih hasil kerja buruh yang kemudian diberikan terhadap wirausahawan. Contohnya tenaga kerja yang memiliki nilai produktifitas 10.000 hanya akan dikasih upah 7.000 sementara selisih 3.000 ialah ilai lebih yang dijadikan keuntungan perusahaan.
d. Teori Hawley Hawley beropini bahwa salah satu fungsi dari pebisnis ialah menanggung resiko yang bekerjasama dengan perusahaan tergolong pada ketika perusahaan gulung tikar alias gagal. Karenanya wirausahawan berhak menerima kepingan dari keuntungan perusahaan. Teori ini disebut juga dengan risk bearing theory.
Gambar: disini
Wirausahawan secara fisik tidak tampakdalam melaksanakan alat-alat buatan karena peran utama mereka yaitu menyatukan ketiga sumber daya aspek bikinan yang ada berbentuktanah/lahan, tenaga kerja dan modal untuk melakukan unit perjuangan sebagai potongan dari rumah tangga buatan guna meraih hasil yang membuat puas.
Oleh karena itu balas jasa yang ditermia oleh seorang pengusaha itu berlawanan dari apa yang diterima seorang pekerja yang lazimnya berupa gaji. Untuk seorang wiraswastawan, balas jasa yang diterima disebut dengan laba, yang merupakan bagian dari keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Berikut ini beberapa teori yang mengemukakan argumentasi mengapa seorang wirausahawan mendapatkan keuntungan.
Teori laba pebisnis |
Oleh sebab itu selaku balas jasa maka wirausahawan layak mendapatkan cuilan yang disebut dengan keuntungan pebisnis. J.B Say tidak menerangkan perbedaan upah dan laba pengusaha.
b. Teori Schumpeter Joseph Schumpeter ialah seorang ahli ekonomi Austria yang mengemukakan teori terkenal adalah innovative theory. Menurut Schumpeter seorang wirausahawan yaitu orang yang kreatif dan inovatif sehingga membuat banyak variasi baru dalam berproduksi.
Temuan batu ini akan mengembangkan produktifitas dan menyebabkan ongkos bikinan menjadi lebih irit ongkos. Perusahaan akan lebih diuntungkan sehingga telah sewajarnya jikalau sebagian keuntungan ini diberikan terhadap wirausahawan.
c. Teori Karl Marx Karl Marx mengemukakan teori populer adalah teori nilai lebih atau surplus value theory yang menyampaikan bahwa laba pengusaha muncul karena adanya perbedaan antara upah yang sebaiknya dan upah yang rendah dari upah yang seharusnya.
Selisih ini disebut dengan nilai lebih hasil kerja buruh yang kemudian diberikan terhadap wirausahawan. Contohnya tenaga kerja yang memiliki nilai produktifitas 10.000 hanya akan dikasih upah 7.000 sementara selisih 3.000 ialah ilai lebih yang dijadikan keuntungan perusahaan.
d. Teori Hawley Hawley beropini bahwa salah satu fungsi dari pebisnis ialah menanggung resiko yang bekerjasama dengan perusahaan tergolong pada ketika perusahaan gulung tikar alias gagal. Karenanya wirausahawan berhak menerima kepingan dari keuntungan perusahaan. Teori ini disebut juga dengan risk bearing theory.
Gambar: disini