Kamu tentu sering menyaksikan gosip di televisi dan tentu saja pernah menemukan info tentang peningkatan harga bbm, harga pangan, kebijakan pemerintah, subsidi dan yang lain.
Semua teladan tadi ialah bab dari ilmu ekonomi, namun padasarnya ruang lingkupnya ekonomi dibagi dua yakni ekonomi mikro dan ekonomi makro.
a. Ekonomi Mikro Berdasarkan teladan dan ruang lingkup pembahasannya, ekonomi mikro dapat didefinisikan selaku sebuah bidang dalam ilmu ekonomi yang menganalisis bab-bagian kecil dari keseluruhan acara perekonomian. Dalam ekonomi mikro dibahas faktor-aspek berikut ini: 1. Bagaimana dan mengapa pelaku ekonomi menciptakan keputusan ekonomi? 2. Perilaku dan interaksi produsen dan konsumen. 3. Sifat-sifat dan aksara produsen dan konsume. 4. Biaya kesempatan yang timbul sebagai konsekuensi opsi yang diambil.
Asumsi-perkiraan yang digunakan dalam ekonomi mikro yakni: 1. Pelaku-pelaku ekonomi bertindak mengikuti cita-cita eksklusif 2. Produsen dan pelanggan bertindak rasional. 3. Konsumen berusasha memaksimalkan kepuasan yang mungkin didapatnya dan produsen berusaha memaksimalkan keuntungan. 4. Kelangkaan faktor-aspek buatan
Pembahasan dalam ekonomi mikro didasari asumsi faktor-faktor bikinan yang dimiliki penduduk terbatas sementara kebutuhan penduduk tidak terbatas. Karenanya penduduk mesti membuat pilihan.
b. Ekonomi Makro Makro memiliki arti besar, ekonomi makro yakni ekonomi yang menganalisasi keseluruhan dalam persoalan program perekonomian. Analisanya bersifat lazim dan tidak membhas hal-hal yang rinci.
Ekonomi makro membicarakan gosip-isu pokok yang senantiasa dihadapi perekonomian. Analisanya berusaha memberik an akibat untuk pertanyaan berikut ini: 1. Faktor-aspek apakah yang memilih tingkat program sebuah perekonomian? 2. Mengapa pertumbuhan ekonomi tidak senantiasa tinggi? 3. Mengapa kegiatan ekonomi tidak berkembang stabil? 4. Mengapa pengangguran terus meningkat di Indonesia?
Selain untuk menjelaskan aspek-aspek terjadinya fenomena tersebut, ekonomi makro juga mampu mengambarkan kebijakan alternatif yang bisa dilakukan untuk mengatasi persoalan-problem tersebut.
Singkatnya persoalan ekonomi makro negara ialah perkembangan ekonomi, ketidakstablian acara ekonomi, pengangguran, inflasi, ketimpangan neraca jual beli dan pembayaran.
Semua teladan tadi ialah bab dari ilmu ekonomi, namun padasarnya ruang lingkupnya ekonomi dibagi dua yakni ekonomi mikro dan ekonomi makro.
a. Ekonomi Mikro Berdasarkan teladan dan ruang lingkup pembahasannya, ekonomi mikro dapat didefinisikan selaku sebuah bidang dalam ilmu ekonomi yang menganalisis bab-bagian kecil dari keseluruhan acara perekonomian. Dalam ekonomi mikro dibahas faktor-aspek berikut ini: 1. Bagaimana dan mengapa pelaku ekonomi menciptakan keputusan ekonomi? 2. Perilaku dan interaksi produsen dan konsumen. 3. Sifat-sifat dan aksara produsen dan konsume. 4. Biaya kesempatan yang timbul sebagai konsekuensi opsi yang diambil.
Asumsi-perkiraan yang digunakan dalam ekonomi mikro yakni: 1. Pelaku-pelaku ekonomi bertindak mengikuti cita-cita eksklusif 2. Produsen dan pelanggan bertindak rasional. 3. Konsumen berusasha memaksimalkan kepuasan yang mungkin didapatnya dan produsen berusaha memaksimalkan keuntungan. 4. Kelangkaan faktor-aspek buatan
Pembahasan dalam ekonomi mikro didasari asumsi faktor-faktor bikinan yang dimiliki penduduk terbatas sementara kebutuhan penduduk tidak terbatas. Karenanya penduduk mesti membuat pilihan.
Transaksi di pasar tradisional |
Ekonomi makro membicarakan gosip-isu pokok yang senantiasa dihadapi perekonomian. Analisanya berusaha memberik an akibat untuk pertanyaan berikut ini: 1. Faktor-aspek apakah yang memilih tingkat program sebuah perekonomian? 2. Mengapa pertumbuhan ekonomi tidak senantiasa tinggi? 3. Mengapa kegiatan ekonomi tidak berkembang stabil? 4. Mengapa pengangguran terus meningkat di Indonesia?
Selain untuk menjelaskan aspek-aspek terjadinya fenomena tersebut, ekonomi makro juga mampu mengambarkan kebijakan alternatif yang bisa dilakukan untuk mengatasi persoalan-problem tersebut.
Singkatnya persoalan ekonomi makro negara ialah perkembangan ekonomi, ketidakstablian acara ekonomi, pengangguran, inflasi, ketimpangan neraca jual beli dan pembayaran.