Final Liga Champions tahun 2018 ialah simpulan idaman alasannya adalah mempertemukan dua tim dengan lini serang terbaik Liverpool vs Real Madrid.
Prediksi kedua tim akan bermain apik dan saling serang sehingga menghasilkan skor ketat. Akan namun malam tadi Stadion Olimpiyskiy, Kiev menjadi panggung horor bagi Kiper The Reds, Lukas Karius.
Dua blunder fatal alias kronis membuat Madrid memboyong trofi UCL untuk ketiga kalinya secara beruntun. Madrid mengungguli skor 3-1 lwan Liverpool. Tak ayal ini jadi pukulan telak bagi fans Liverpool dan Mohammed Salah yang juga ditarik keluar alasannya adalah cedera di menit ke 31. Gol pada malam tersebut dicetak oleh Benzema (51'), Mane (55') dan Bale (64'), (83').
Liverpool bergotong-royong mampu mengimbangi permain Real Madrid hingga menit 51 petaka datang. Karius menciptakan blunder kolot setelah menangkap bola dengan memperlihatkan bola ke area pertahanan sendiri sementara Benzema masih ada di hadapannya.
Tak ayal bola eksklusif disodok Benzema dengan sungguh mudah ke gawang. Nampaknya blunder ini lebih udik dibandingkan dengan kiper yang berlaga di Liga Indonesia sekalipun. Di tengah ketertinggalan, Mane menciptakan keinginan dengan mencetak gol penyeimbang di menit ke 55.
Akan tetapi Karius mirip tidak mau Liverpool juara sehingga membuat blunder kembali. Tendangan jarak jauh Bale di menit 64 yang berusaha ditangkap Karius malah masuk ke gawang sendiri, harusnya kiper elegan Eropa tidak melakukan hal tersebut dan memilih untuk meninju bola saja. Skor menjadi 2-1. Gareth Bale menjadi bintang dengan membuat gol salto di menit ke 83 dan memupuskan keinginan Liverpool.
Real Madrid keluar selaku juara Champions ke 13 dan ketiga kali beruntun, mencetak sejarah. Sepak terjang klub Spanyol dekade terakhir ini sangat jago di persaingan Eropa sehabis Athletico Madrid juga meraih Liga Europa 2018.
Derby Madrid akan tersaji di Piala Super Eropa 2018. Kembali lagi ke soal blunder Karius, ini menjadi perbincangan dunia netizen. Bagaimana tidak, di tubruk krusial sekelas tamat Liga Champions seorang kiper mampu melakukan hal bodoh tersebut dan lebih parah dibandingkan pinalti John Terry dikala melawan MU tahun 2008.
Nampaknya Karius tidak lepas dari julukan kiper blunder alasannya semenjak datang ke Liverpool beliau seringkali melaksanakan blunder fatal yang merugikan tim.
Prediksi kedua tim akan bermain apik dan saling serang sehingga menghasilkan skor ketat. Akan namun malam tadi Stadion Olimpiyskiy, Kiev menjadi panggung horor bagi Kiper The Reds, Lukas Karius.
Dua blunder fatal alias kronis membuat Madrid memboyong trofi UCL untuk ketiga kalinya secara beruntun. Madrid mengungguli skor 3-1 lwan Liverpool. Tak ayal ini jadi pukulan telak bagi fans Liverpool dan Mohammed Salah yang juga ditarik keluar alasannya adalah cedera di menit ke 31. Gol pada malam tersebut dicetak oleh Benzema (51'), Mane (55') dan Bale (64'), (83').
Liverpool bergotong-royong mampu mengimbangi permain Real Madrid hingga menit 51 petaka datang. Karius menciptakan blunder kolot setelah menangkap bola dengan memperlihatkan bola ke area pertahanan sendiri sementara Benzema masih ada di hadapannya.
Tak ayal bola eksklusif disodok Benzema dengan sungguh mudah ke gawang. Nampaknya blunder ini lebih udik dibandingkan dengan kiper yang berlaga di Liga Indonesia sekalipun. Di tengah ketertinggalan, Mane menciptakan keinginan dengan mencetak gol penyeimbang di menit ke 55.
Karius oh Karius |
Real Madrid keluar selaku juara Champions ke 13 dan ketiga kali beruntun, mencetak sejarah. Sepak terjang klub Spanyol dekade terakhir ini sangat jago di persaingan Eropa sehabis Athletico Madrid juga meraih Liga Europa 2018.
Derby Madrid akan tersaji di Piala Super Eropa 2018. Kembali lagi ke soal blunder Karius, ini menjadi perbincangan dunia netizen. Bagaimana tidak, di tubruk krusial sekelas tamat Liga Champions seorang kiper mampu melakukan hal bodoh tersebut dan lebih parah dibandingkan pinalti John Terry dikala melawan MU tahun 2008.
Nampaknya Karius tidak lepas dari julukan kiper blunder alasannya semenjak datang ke Liverpool beliau seringkali melaksanakan blunder fatal yang merugikan tim.