Blogger Jateng

Pengalaman Tes Guru As-Syifa Boarding School

Halo sahabat-teman sekalian, pastinya kalian penasaran kan tentang honor guru di sekolah boarding khususnya di As-Syifa Subang?. 

Oke, sebelum aku berikan rinciannya, supaya kalian gak pada ingin tau, aku akan ceritakan dulu wacana pengalaman saya ikut tes di As-Syifa Subang. 

Jadi beberapa bulan kemudian ada informasi loker guru dan banyak karyawan di As-Syifa Wanareja. Karena ingin tau maka saya cek webnya, cek visi misi, cek map dan lainnya. 

Kesimpulan pertama, sekolahnya besar, berbasis islam dan pengelolaannya kelihatannya baik. 
Saya kemudian melamar via online, alasannya adalah seluruhnya mesti online. Dari sisi teknis penerimaan awal prosedur nya elok, transparan dan timeline jadwalnya tertera di web penerimaan, sangat jelas. 

Pertanda baik dan administrasi IT nya hebat. Setelah upload berkas, singkat dongeng saya kepanggil tes online. Tesnya jadi di rumah saja pakai hot spot. Soal yang dilaksanakan wawasan biasa , bahasa arab dasar dan sejarah perawi hadist. 

Soal geografinya essay dan masuk level HOTS, cukup keren. Setelah tes online, akibatnya pengumuman kelulusan tiba. Saya lulus tes online dan dilanjutkan dengan tes praktik mikroteaching dan wawancara langsung di As-Syifa Subang. 
Karena penasaran dan ingin tahu lebih jauh maka saya putuskan ke Subang naik motor. Saya naik motor jam 11 bersama sahabat dari Bekasi yang kepanggil kesana dan berencana bermalam di sekolah. Perjalanan 4 jam dari Bekasi dan datang jam 5 sore. 

Tiba di sana kami disambut hangat oleh panitia dan eksklusif diarahkan ke asrama putra. Disana telah banyak sobat-teman lain yang tiba dari berbagai tempat. Lingkungan sekolahnya asri, besar, siswanya banyak dan kulturnya khas pesantren.
Besoknya sehabis sholat subuh, sarapan maka tibalah pembukaan tes wawancara, mikro dan tes tahsin. Semua akseptor dibagi-bagi semoga efisien dalam pelaksanaannya. 

Saya ikut mikroteaching dulu di permulaan dan langsung dikerjakan di depan siswa selama kurang lebih 20 menit. Siswanya sangat bergairah sekali, rame dan senang sekali saya lihatnya. Karena aku sudah biasa mikroteaching jadi gak terlalu dilema. 

Mikroteaching akhir kemudian lanjut tes tahsin, baca Quran dan hafalan. Setelah itu di lanjut lagi dengan tes wawancara HRD. Nah ini yang menjadi penggalan terpenting bagi aku. 
Suasana penerimaan guru di As-Syifa Subang
Dari semua wawancara HRD yang pernah aku lalui sejak aku lulus kuliah baru kali ini saya ditanya hal yang berdasarkan aku agak ganjil dan diluar konteks "pendidikan", mau tau apa aja isinya?. 

Pokonya di luar konteks pendidikan menurut aku. Saya telah berpengalaman ngajar selama 8 tahun dengan prestasi yang tidak mengecewakan banyak lah dari tingkat kota, propinsi sampai nasional dan tentu punya "value" lebih dan nilai jual alias nilai tawar bukan?. 

Memang di dunia pendidikan mesti gitu ya?. Ya mesti donk, pemain bola aja jika banyak trofi harganya semakin mahal.
Lalu singkat kata ternyata gaji disana memang telah dipatok di awal jadi tidak bisa nego. Tapi makan, asrama, sekolah, kesehatan semuanya gratis bro. Kalau aku pribadi diluar kemudahan sosial tadi, untuk honor pokok masih dibawah standar aku. 

Selain itu pegawai dihentikan masuk organisasi lain di luar karena memang aturannya seperti itu. Wow, ketat juga aturannya. Pegawai juga mesti menghapal Alquran tiap semester 1 juz, mantap. 

Setelah dipikir-pikir dan diskusi dengan istri maka saya putuskan untuk menolak anjuran tersebut. Memang honor akan naik dari tahun ke tahun, namun tiap keluarga tentu punya kondisi masing-masing dan aku tidak bisa untuk menerimanya ketika ini. 

Makara itulah pengalaman saya tes kerja di As-Syifa Subang. Secara biasa sekolah ini besar, bagus, punya visi jelas, kesejahteraan guru yang baik dan jaringan berpengaruh.