Apakah kau pernah menyaksikan piramida Giza di Mesir?. Lalu seperti apa bergotong-royong peradaban insan di sana pada masa kemudian?.
Piramida Giza merupakan salah satu bukti peradaban Sungai Nil yang sungguh besar di periode lalu. Peradaban lembah Sungai Nil sering disebut dengan peradaban Mesir Kuno.
Ia terletak di Mesir kawasan benua Afrika yang terkenal dengan kesuburan tanahnya sehingga andal sejarah berjulukan Herodotus menjuluki Mesir selaku kado dari Sungai Nil.
Sungai Nil ialah kawasan yang bersumber dari mata air Pegunungan Kilimanjaro (Kenya) di wilayah Afrika Timur, yang melalui empat negara, yakni Uganda, Sudan,Ethiopia, dan Mesir.
Kesuburan tanah di sekeliling Sungai Nil berasal dari banjir yang membawa lumpur ke daratan Mesir. Lumpur tersebut menjadikan pergantian padang pasir yang gersang menjadi lembah-lembah yang subur.
Sistem dogma yang dianut oleh Mesir Kuno yaitu politeisme, yakni menyembah beberapa dewa. Di antaranya adalah Dewa Matahari (Amon di Mesir Selatan dan Ra di Mesir Utara), Dewa Osiris (Dewa Peradilan di darul baka), Dewi Horus atau Isis (Dewi Kecantikan), Dewa Anubis (Dewa Kematian), dan Dewa Aris (Dewa Kesuburan).
Masyarakat Mesir Kuno dimengerti dengan perlakuan kepada mayit dengan adanya mumi yang menunjukan bahwa penduduk Mesir Kuno pada dikala itu sudah meyakini adanya kehidupan setelah kematian.
Mereka yakin bahwa dengan adanya Mumi yang membuat jasad masih utuh orang yang telah mati tersebut tidak betul-betul mati dan akan tetap hidup.
Dalam tata cara pemerintahan, Mesir Kuno melewati beberapa tahapan yang dimulai dari zaman Kerajaan Mesir Kuno, Kerajaan Mesir Pertengahan, dan Kerajaan Mesir Baru.
Kerajaan Mesir Kuno
Kerajaan Mesir Kuno diperkirakan berjalan sekitar 5000 SM, yang dibuat setelah Menes berhasil mempersatukan daerah Mesir Hulu dan Mesir Hilir.
Kerajaan Mesir Kuno dimengerti dengan kebudayaan Piramida alasannya pada abad itu telah dibangun piramida-piramida mirip Piramida Sakarah dan Firaun Joser.
Sementara Piramida yang terdapat di Gizeh adalah makam Firaun Cheops, Chifren, dan Menkawa. Firaun atau Pharaoh yaitu perumpamaan untuk raja-raja di Mesir yang menjadi pusat kehidupan politik, sosial, dan dogma bagi masyarakat Mesir Kuno.
Firaun dianggap oleh masyarakat Mesir Kuno selaku Dewa Horus anak Dewa Osiris. Raja-raja yang memerintah pada kurun Kerajaan Mesir Kuno yaitu selaku berikut.
a. Menes ialah raja yang mempersatukan Mesir Hulu dan Mesir Hilir.
b. Chufu, Chepren, dan Menkaure adalah tiga raja yang membuatkan proses pengawetan mayit atau dikenal dengan mumi.
c. Pepi I ialah Raja Mesir Kuno yang mampu memperluas kekuasaannya sampai ke kawasan Sudan dan Abessyiria.
d. Pepi II pada era ini kekuasaan Mesir Kuno mulai melemah akibat dari perpecahan dari kerajaan-kerajaan kecil yang memisahkan diri.
Kerajaan Mesir Tengah
a. Sesotris III
Raja Sesotris III ialah raja yang sukses mempersatukan kembali Mesir dengan melaksanakan pembukaan tanah pertanian, membangun irigasi, dan pembuatan waduk. Selain itu, pada masa ini Mesir meningkat pesat dengan melakukan kerja sama jual beli dengan daerah lain seperti Palestina, Syiria, dan Pulau Kreta.
Wilayah Mesir pada kekuasaan Sesotris III mampu diperluas hingga ke wilayah selatan sampai ke Ethiopia (Nubia). Pada masa Sesotris III, raja-raja tidak dimakamkan di Piramida melainkan dimakamkan di Gua Karang.
b. Amenemhet III
Kemajuan Mesir Tengah berada pada kala pemerintahan Amenemhet III terutama dalam bidang pertanian. Kerajaan Mesir Tengah berakhir setelah kehadiran bangsa Hykos yang berhasil menaklukkan Kerajaan Mesir Tengah sekitar tahun 1800 SM.
Kerajaan Mesir Baru
Masa ini disebut selaku imperium alasannya para Firaun Mesir berhasil memperluas
kekuasaannya sampai ke kawasan Asia Barat seperti Palestina, Funisia, dan Syiria.
Kerajaan Mesir Baru timbul sehabis mengalahkan bangsa Hykos di bawah kekuasaan Kerajaan Thebe yang menginvasi daerah Awiris yang ialah Ibu Kota Hykos.
Berikut raja-raja Mesir Baru yang berkuasa.
a. Ahmosisadalah raja kerajaan Thebe yang berhasil menaklukkan bangsa Hykos dengan merebut Ibu Kota Hykos, yaitu Awiris.
b.Thutmosis I ialah raja yang berhasil melakukan perluasan wilayah Mesir sampai ke daerah Asia Barat.
c. Amenhotep adalah Firaun yang mengganti sistem keyakinan penduduk Mesir dari politeisme yang menyembah Amon menjadi Monoteisme.
d. Tutankhamon ialah raja yang pada kurun Mesir dikuasai oleh para pendeta Amon melebihi kekuasaan Firaun.
e. Ramses I adalah raja yang sukses menguasai wilayah Palestina dan sukses mengalahkan bangsa Hittit di Asia Barat.
f. Ramses II ialah kurun terjadinya migrasi bangsa Yahudi ke daerah Mesir. Bangsa Yahudi tersebut lalu dijadikan sebagai budak pekerja dalam pembangunan gedung-gedung piramida, seperti membangun kuil Ramsessum yang dibangun atas perintah Firaun.
g. Ramses III yakni raja yang diperkirakan berkuasa pada saat Nabi Musa hidup dan menenteng bangsa Yahudi keluar dari Mesir.
Kekuasaan Mesir Baru ditaklukkan oleh bangsa Assyria sekitar 670 SM dan menjadi potongan dari imperium Persia pada 525 SM. Setelah Persia, Mesir lalu dikuasai oleh Iskandar Zulkarnain dan digantikan oleh raja dari Yunani hingga dinasti terakhir, yakni Ptolemeus.
Pada abad Dinasti Ptolemeus diketahui Ratu Cleopatra. Kemudian Mesir menjadi cuilan dari wilayah kekuasaan Romawi sejak 27 SM. Hasil kebudayaan peradaban Mesir yakni selaku berikut
1. Piramida ialah bangunan yang berfungsi selaku makam-makam raja/firaun dari Mesir. Bentuk piramida mirip dengan punden berundak yang terbuat dari kerikil yang disusun dengan rapi. Hingga ketika ini misteri pembangunan piramida masih belum terpecahkan dengan benar. 2. Sphinx ialah patung yang berupa singa berkepala manusia yang dipercaya selaku Kepala Khufu. Singa merupakan simbol matahari yang meningkat pada kebudayaan Mesir Kuno dan Kepala Manusia dijadikan selaku simbol kekuasaan dan kekuatan yang terdapat pada Firaun selaku penjaga tatanan kosmik. Sphinx lazimnya dibangun dengan ketentuan menghadap ke arah matahari terbit yang mempunyai tinggi 3 meter dan panjang 20 meter. 3. Obelisk ialah bangunan yang dijadikan selaku simbol dari Dewa Matahari. Fungsi lain obelisk yaitu tempat untuk menuliskan insiden penting atau nama-nama Firaun. 4. Kuil Karnak dibangun yang pada kala Raja Thutmosis III selaku daerah pemujaan kepada Dewa Amon-Ra. 5. Tulisan hieroglif yakni gesekan pena yang dipakai dan meningkat pada penduduk Mesir berbentuksimbol-simbol. Huruf hieroglif terdiri dari lambang berupa manusia, hewan, ataupun benda-benda, yang biasa didapatkan pada dinding-dinding piramida, tugu obelisk, dan daun papirus. Tulisan hieroglif lalu menjelma lebih sederhana dengan pembagian goresan pena hieratik yang dipakai oleh para pendeta dan dianggap selaku tulisan suci. Tulisan yang lain yaitu demotis yang dipakai oleh penduduk mirip untuk masalah jual beli. 6. Sistem penanggalan kalender berdasar
kan asumsi melalui perputaran bumi yang mengitari matahari yang membagi waktu satu tahun menjadi 12 bulan dengan setiap bulannya terdiri dari 30 hari. Artinya dalam satu tahun berisikan 365 hari.
7. Alat-alat rumah tangga yang yang dibuat dari tanah liat dan logam.
8. Perhiasan yang yang dibuat dari logam mulia dan gading.
Pengaruh peradaban Mesir bagi penduduk Indonesia yaitu sebagai berikut.
a.Tulisan latin yang digunakan oleh penduduk Indonesia dikala ini merupakan
perkembangan dari tulisan Mesir yang disederha nakan oleh bangsa Funisia yang lalu disebarkan oleh bangsa Yunani dan Romawi.
b. Berkembangnya ilmu hipnotis.
c. Berkembangnya upacara pemanggilan roh atau jelangkung.
d. Adanya kesamaan teknologi yang berkembang di Mesir dengan di Indonesia
bekerjasama dengan bangunan-bangunan seperti Candi Borobudur dengan Piramida.
Gambar: disini, disini, disini
Piramida Giza merupakan salah satu bukti peradaban Sungai Nil yang sungguh besar di periode lalu. Peradaban lembah Sungai Nil sering disebut dengan peradaban Mesir Kuno.
Ia terletak di Mesir kawasan benua Afrika yang terkenal dengan kesuburan tanahnya sehingga andal sejarah berjulukan Herodotus menjuluki Mesir selaku kado dari Sungai Nil.
Sungai Nil ialah kawasan yang bersumber dari mata air Pegunungan Kilimanjaro (Kenya) di wilayah Afrika Timur, yang melalui empat negara, yakni Uganda, Sudan,Ethiopia, dan Mesir.
Kesuburan tanah di sekeliling Sungai Nil berasal dari banjir yang membawa lumpur ke daratan Mesir. Lumpur tersebut menjadikan pergantian padang pasir yang gersang menjadi lembah-lembah yang subur.
Sistem dogma yang dianut oleh Mesir Kuno yaitu politeisme, yakni menyembah beberapa dewa. Di antaranya adalah Dewa Matahari (Amon di Mesir Selatan dan Ra di Mesir Utara), Dewa Osiris (Dewa Peradilan di darul baka), Dewi Horus atau Isis (Dewi Kecantikan), Dewa Anubis (Dewa Kematian), dan Dewa Aris (Dewa Kesuburan).
Masyarakat Mesir Kuno dimengerti dengan perlakuan kepada mayit dengan adanya mumi yang menunjukan bahwa penduduk Mesir Kuno pada dikala itu sudah meyakini adanya kehidupan setelah kematian.
Mereka yakin bahwa dengan adanya Mumi yang membuat jasad masih utuh orang yang telah mati tersebut tidak betul-betul mati dan akan tetap hidup.
Dalam tata cara pemerintahan, Mesir Kuno melewati beberapa tahapan yang dimulai dari zaman Kerajaan Mesir Kuno, Kerajaan Mesir Pertengahan, dan Kerajaan Mesir Baru.
Lokasi peradaban sungai Nil |
Kerajaan Mesir Kuno diperkirakan berjalan sekitar 5000 SM, yang dibuat setelah Menes berhasil mempersatukan daerah Mesir Hulu dan Mesir Hilir.
Kerajaan Mesir Kuno dimengerti dengan kebudayaan Piramida alasannya pada abad itu telah dibangun piramida-piramida mirip Piramida Sakarah dan Firaun Joser.
Sementara Piramida yang terdapat di Gizeh adalah makam Firaun Cheops, Chifren, dan Menkawa. Firaun atau Pharaoh yaitu perumpamaan untuk raja-raja di Mesir yang menjadi pusat kehidupan politik, sosial, dan dogma bagi masyarakat Mesir Kuno.
Firaun dianggap oleh masyarakat Mesir Kuno selaku Dewa Horus anak Dewa Osiris. Raja-raja yang memerintah pada kurun Kerajaan Mesir Kuno yaitu selaku berikut.
a. Menes ialah raja yang mempersatukan Mesir Hulu dan Mesir Hilir.
b. Chufu, Chepren, dan Menkaure adalah tiga raja yang membuatkan proses pengawetan mayit atau dikenal dengan mumi.
c. Pepi I ialah Raja Mesir Kuno yang mampu memperluas kekuasaannya sampai ke kawasan Sudan dan Abessyiria.
d. Pepi II pada era ini kekuasaan Mesir Kuno mulai melemah akibat dari perpecahan dari kerajaan-kerajaan kecil yang memisahkan diri.
Piramida Giza dan Sphinx |
a. Sesotris III
Raja Sesotris III ialah raja yang sukses mempersatukan kembali Mesir dengan melaksanakan pembukaan tanah pertanian, membangun irigasi, dan pembuatan waduk. Selain itu, pada masa ini Mesir meningkat pesat dengan melakukan kerja sama jual beli dengan daerah lain seperti Palestina, Syiria, dan Pulau Kreta.
Wilayah Mesir pada kekuasaan Sesotris III mampu diperluas hingga ke wilayah selatan sampai ke Ethiopia (Nubia). Pada masa Sesotris III, raja-raja tidak dimakamkan di Piramida melainkan dimakamkan di Gua Karang.
b. Amenemhet III
Kemajuan Mesir Tengah berada pada kala pemerintahan Amenemhet III terutama dalam bidang pertanian. Kerajaan Mesir Tengah berakhir setelah kehadiran bangsa Hykos yang berhasil menaklukkan Kerajaan Mesir Tengah sekitar tahun 1800 SM.
Kerajaan Mesir Baru
Masa ini disebut selaku imperium alasannya para Firaun Mesir berhasil memperluas
kekuasaannya sampai ke kawasan Asia Barat seperti Palestina, Funisia, dan Syiria.
Kerajaan Mesir Baru timbul sehabis mengalahkan bangsa Hykos di bawah kekuasaan Kerajaan Thebe yang menginvasi daerah Awiris yang ialah Ibu Kota Hykos.
Berikut raja-raja Mesir Baru yang berkuasa.
a. Ahmosisadalah raja kerajaan Thebe yang berhasil menaklukkan bangsa Hykos dengan merebut Ibu Kota Hykos, yaitu Awiris.
b.Thutmosis I ialah raja yang berhasil melakukan perluasan wilayah Mesir sampai ke daerah Asia Barat.
c. Amenhotep adalah Firaun yang mengganti sistem keyakinan penduduk Mesir dari politeisme yang menyembah Amon menjadi Monoteisme.
d. Tutankhamon ialah raja yang pada kurun Mesir dikuasai oleh para pendeta Amon melebihi kekuasaan Firaun.
e. Ramses I adalah raja yang sukses menguasai wilayah Palestina dan sukses mengalahkan bangsa Hittit di Asia Barat.
f. Ramses II ialah kurun terjadinya migrasi bangsa Yahudi ke daerah Mesir. Bangsa Yahudi tersebut lalu dijadikan sebagai budak pekerja dalam pembangunan gedung-gedung piramida, seperti membangun kuil Ramsessum yang dibangun atas perintah Firaun.
g. Ramses III yakni raja yang diperkirakan berkuasa pada saat Nabi Musa hidup dan menenteng bangsa Yahudi keluar dari Mesir.
Kekuasaan Mesir Baru ditaklukkan oleh bangsa Assyria sekitar 670 SM dan menjadi potongan dari imperium Persia pada 525 SM. Setelah Persia, Mesir lalu dikuasai oleh Iskandar Zulkarnain dan digantikan oleh raja dari Yunani hingga dinasti terakhir, yakni Ptolemeus.
Pada abad Dinasti Ptolemeus diketahui Ratu Cleopatra. Kemudian Mesir menjadi cuilan dari wilayah kekuasaan Romawi sejak 27 SM. Hasil kebudayaan peradaban Mesir yakni selaku berikut
Hierologlief bangsa Mesir kuno |
kan asumsi melalui perputaran bumi yang mengitari matahari yang membagi waktu satu tahun menjadi 12 bulan dengan setiap bulannya terdiri dari 30 hari. Artinya dalam satu tahun berisikan 365 hari.
7. Alat-alat rumah tangga yang yang dibuat dari tanah liat dan logam.
8. Perhiasan yang yang dibuat dari logam mulia dan gading.
Pengaruh peradaban Mesir bagi penduduk Indonesia yaitu sebagai berikut.
a.Tulisan latin yang digunakan oleh penduduk Indonesia dikala ini merupakan
perkembangan dari tulisan Mesir yang disederha nakan oleh bangsa Funisia yang lalu disebarkan oleh bangsa Yunani dan Romawi.
b. Berkembangnya ilmu hipnotis.
c. Berkembangnya upacara pemanggilan roh atau jelangkung.
d. Adanya kesamaan teknologi yang berkembang di Mesir dengan di Indonesia
bekerjasama dengan bangunan-bangunan seperti Candi Borobudur dengan Piramida.
Gambar: disini, disini, disini