Interaksi sosial ialah salah satu ciri dari kehidupan insan. Ada berbagai bentuk-bentuk interaksi sosial dalam penduduk .
Manusia tidak bisa hidup sendiri karena pada dasarnya kita ialah mahluk sosial. Berikut ini contoh-contoh interaksi sosial. a. Interaksi Sosial Asosiatif Interaksi sosial secara asosiatif memiliki sifat aktual, artinya proses interaksi sosial yang cenderung menjalin kesatuan dan berbagi solidaritas anggota kelompok. Proses asosiatif mempunyai bentuk-bentuk antara lain selaku berikut
1) Kerja Sama (Cooperation) Kerja sama yakni suatu perjuangan bareng antarindividu ataupun golongan untuk mencapai kepentingan dan tujuan yang serupa, serta menyadarinya memiliki kegunaan untuk dirinya atau orang lain.
Kerja sama akan bertambah besar lengan berkuasa jika terdapat bahaya bahaya dari luar dan juga tindakan-tindak luar yang menyinggung kesetiaan yang sudah tertanam dalam kelompok, dalam diri seseorang, atau segolongan orang-orang.
Contohnya, kolaborasi antara serdadu dalam satu kesatuan terjalin ketika menghadapi musuh dalam sebuah medan pertempuran.
Proses sosial bersahabat kaitannya dengan kerja sama ialah konsensus. Konsensus terjadi kalau dua pihak atau lebih ingin memelihara adanya hubungan dan masing-masing menatap selaku kepentingan sendiri.
Dalam mengadakan konsensul mampu timbul jika anggota kelompok memiliki perbedaan tawaran. Dalam konsensus, kontradiksi kepentingan terlihat faktual, namun tidak sebesar di pertentangan.
Bentuk-Bentuk Kerja Sama - Berdasarkan pelaksanaannya, kolaborasi mempunyai bentuk-bentuk antara lain lain selaku berikut
a) Kerukunan atau sebenarnya yakni bentuk kolaborasi yang dilakukan secara sukarela demi menjalankan pekerjaan-pekerjaan tertentu yang berhubungan pribadi dengan orang-orang yang terlibat dalam bergotong-royong. b) Bargaining, adalah program kontrakpertukaran barang ataupun jasa dua organisasi ataupun lebih c) Kooptasi, yaitu mekanisme penerimaan komponen-unsur baru di kepemimpinan dan pelaksanaan ketatanegaraan organisasi selaku satu-satunya tips untuk menyingkir dari adanya pertentangan yang mampu mengguncang organisasi d) Koalisi, ialah variasi yang dijalankan dari dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang serupa. Koalisi membuat kondisi dengan tidak stabil sebab ke-2 organisasi mempunyai struktur tersendiri. e) Joint-venture, adalah bentuk kolaborasi dalam perusahaan proyek khusus, mirip pengeboran minyak dan juga perhotelan.
2) Akomodasi (accomodation) Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri individu atau golongan manusia dengan semula saling bertentangan untuk upaya menanggulangi ketegangan. Akomodasi bermakna adanya keseimbangan interaksi sosial dengan norma dan nilai yang ada dalam penduduk .
Akomodasi acap kali merupakan cara untuk menuntaskan kontradiksi, entah dengan cara menghargai kepribadian yang berkonflik ataupun paksaan (tekanan).
Bentuk-Bentuk Akomodasi - Akomodasi selaku proes memiliki beberapa bentuk antara lain selaku berikut
a) Koersi yaitu bentuk dari fasilitas yang berjalan karena paksaan kehendak suatu pihak terhadap pihak lain yang lemah dengan didominasi suatu golongan atas kelompok lain. Contohnya metode rezim (pemerintahan) totaliter. b) Kompromi ialah bentuk dari kemudahan yng pihak-pihak terlibat pertikaian saling meredakan tuntutan sehingga tercapai suatu penyelesaian. Sikap dasar kompromi yaitu semua pihak bersedia merasakan dan mengenali kondisi pihak lain. Contohnya: persetujuangencatan senajata antara kedua negara yang sedang terlibat perang. c) Arbitrase adalah bentuk kemudahan yang terjadi jika terdapat pihak-pihak yang bertikai tidak mampu meraih kompromi sendiri. Maka dari itu diundanglah kalangan ketiga yang tidak berat sebelah (netral) untuk mengusahakan penyelesaian. Pihak ketiga tersebut berasal dari tubuh yang berwenang. Contohnya: penyelesaian pertentangan antara pengusaha dan serikat buruh tertuntaskan melalui arbitrase (pihak ketiga yang netral). d) Mediasi ialah pihak ketiga untuk penengah atau juru tenang. Keputusan berdamai tergantung pihak-pihak yang betikai. Contohnya: mediasi pemerintah Republik Indonesia untuk mendamaikan faksi-faksi yang bersilih di kamboja. e) Konsiliasi ialah upaya mempertemukan impian pihak-pihak yang bertikai untuk tercapainya suat janji bersama. Konsiliasi bersifat lebih lunak dan membuka kesempatan mengadakan asimilasi. Contohnya, panitia tetap solusi duduk perkara ketenagakerjaan memanggil perusaan dan wakil karyawan untuk menuntaskan persoalan. f) Toleransi adalah bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan resmi alasannya tanpa disadari dan direncanakan, adanya impian untuk menghindarkan diri dari pertikaian yang saling merugikan. g) Stalemate yaitu bentuk dari fasilitas yang terjadik ketika kelompok terlibat pertentangan dengan kekuatan seimbang. Dengan kesadaran ke-2 belah pihak maka tidak ada yang maju ataupun mundur sehingga kontradiksi akan berhenti dengan sendirinya.
3) Asimilasi (assimilation) Asimilasi yaitu perjuangan-perjuangan untuk meredakan perbedaan antarindividu atau antarkelompok guna mencapai satu janji menurut kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Menurut Koentjaraningrat, mekanisme asimilasi akan timbul kalau ada kalangan-kalangan yang mempunyai perbedaan kebudayaan. Kemudian, individu-individu dalam golongan tersebut berinteraksi secara langsung secara terus menerus dalam jangka waktu yang usang, sehingga kebudayaan masing-masing golongan berganti dan menyesuaikan diri.
Dalam asimilasi perembesan terjadi proses identifikasi diri dengan kepentingan-kepentingan dan tujuan golongan. Apabila dua kalangan atau dua orang berbuat asimilasi, maka batas-batas antarkelompok akan hilang dan keduanya melebur menjadi satu golongan gres. Faktor-Faktor Mempermudah/Mendorong Asimilasi - Faktor-faktor yang membuat lebih mudah terjadinya asimilasi merupakan a) Sikap toleransi b) Kesempatan yang sepadan dalam ekonomi (tiap-tiap individu mendapat potensi yang sama untuk meraih kedudukan khusus atas dasar kesanggupan & jasanya) c) Sikap menghargai orang-orang abnormal dan kebudayaannya d) Tingkahlaku yang terbuka dari kelompok penguasa dalam penduduk e) Adanya Persamaan pada unsur kebudaaan f) Perkawinan gabungan (amalgamasi) g) Adanya musuh bareng dari luar.
Faktor-Faktor Penghalang/Penghambat Asimilasi - Sebaliknya, aspek-aspek yang menjadi penghalang terjadinya asimilasi adalah selaku berikut a) Terisolasinya kehidupan sebuah golongan tertentu dalam penduduk . Misalnya, orang indian di Amerika Serikat yang diharuskan bertempat tinggal di wilayah-tempat khusus (reservation). b) Kurangnya pengetahuan wacana kebudayaan yang dihadapi c) Memiliki perasaan takut terhadap kekuatan sebuah kebudayaan yang dihadapi d) Terdapat perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau golongan tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok atau kelompok lain. e) Terdapat perbedaan warna kulit atau ciri-ciri badaniah. f) Terdapat in group feeling yang besar lengan berkuasa. Artinya, adanya suatu perasaan yang kuat bahwa individu terikat di dalam kalangan dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan g) Terdapat gangguan kelompok minoritas terhadap kalangan yang berkuasa. Contoh, perlakuan agresif terhadap orang-orang jepang yang tinggal di Amerika Serika sesudah pangkalan Armada Laut Amerika Serikat Pearl Harbor diserang secara secara tiba-tiba oleh prajurit Jepang pada tahun 1941. h) Memiliki perbedaan kepentingan dan pertentangan-pertentangan pribadi.
4) Akulturasi (Aculturation) Akulturasi yakni proses penerimaan dan pengerjaan unsur-komponen kebudayaan abnormal menjadi belahan dari kultur sebuah kalangan, tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan orisinil.
Akulturasi ialah hasil dari perpaduan kedua kebudayaan dalam waktu lama. Unsur kebudayaan aneh sama-sama diterima oleh golongan yang berinteraksi, berikutnya diolah tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan yang asli selaku penerima.
Kebudayaan Hindu dan kebudayaan Islam berjumpa di Indonesia lalu membuat kebudayaan Islam yang bercorak Hindu Musik Melayu berjumpa dengan musik portugis dibawa oleh para penjajah menciptakan musik keroncong
b. Interaksi Sosial Disosiatif Interaksi sosial disosiatif disebut juga dengan oposisi, yang artinya interaksi sosial yang mempunyai kecenderungan kepada kontradiksi dan membuat kerenggangan dalam berinteraksi. Interaksi sosial disosiatif dibedakan menjadi beberapa bentuk, antara lain sebagai berikut
1) Persaingan (competition) Persaingan ialah proses sosial dikala terdapat ke-2 pihak atau lebih saling berlomba melakukan sesuatu untuk meraih kemenangan tertentu. Persaingn terjadi kalau beberapa pihak menghendaki sesuatu dengan jumlah yang terbatas ataupun menjadi pusat perhatian biasa .
Seperti, ribuan cukup umur bersaing supaya masuk jajaran 12 besar penyanyi idola. Persaingan dilakukan atas norma dan nilai yang diakui bersama dan berlaku di penduduk tersebut.
Kemungkin kecil, persaingan menggunakan kekerasan ataupun bahaya. Kaprikornus, dapat disebut bahwa persaingan dijalankan dengan sehat atau sportif. Persaingan diikuti dengn kekerasan, bahaya, atau cita-cita untuk merugikan pihak lain, hal ini dinamakan dengan persaingan tak sehat dan bukan lagi disebut dengan kompetisi akan namun sudah memiliki kecenderungan terhadap permusuhan atau persengketaan.
Hasil dari kompetisi harus diterima dengan kepala acuh taacuh, tanpa dendam sedikit pun. Mulai dari permulaan, Setiap pihak yang berkompetisi menyadari akan ada yang menang dan kalah. Macam-Macam Contoh Persaingan - Perhatikan beberapa teladan kompetisi berikut ini
a) Contoh persaingan pada bidang ekonomi: kompetisi antara produsen barang sejenis dalam merebut pasar yang terbatas b) Contoh persaingan dalam sesuatu kedudukan: persaingan untuk menduduki jabatan strategis c) Contoh kompetisi dalam hal kebudayaan: persaingan dalam penyebaran ideologi, pendidikan, dan unsur kebudayaan lainnya. Fungsi Persaingan - Persaingan memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut. a) Menyalurkan harapan individu atau kelompok yag sama-sama menuntut dipenuhi, padahal sukar dipenuhi semuanya secara bersamaan. Contohnya, membangun jalan desa atau memperbaiki pos keamanan di permukiman. b) Menyalurkan kepentingan dan nilai dalam penduduk , paling utama kepentingan dan nilai dengan menimbulkan pertentangan. Contohnya, dalam Provinsi Aceh warganya tak boleh berpakaian minim ataupun pendek, mereka mesti berpakaian islami. c) Menyeleksi individu dengan patut mendapatkan kedudukan dan peran yang sesuai secara kemampuannya.
2) Kontravensi Kontravensi yaitu sikap menentang dengan tersembunyi supaya tidak adanya perkelahian (pertentangan) terbuka. Kontravensi merupakan proses sosial dengan tanda ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan dengan tidak diungkapkan secara terbuka.
Penyebab kontravensi yakni perbedaan pendirian antara golongan tertentu dan pendirian kelompok yang lain dalam penduduk ataupun mampu juga pendirian menyeluruh penduduk .
Macam-Macam Bentuk Kontrakvensi a) Kontravensi umum, seperti penolakan, keengganan, protes, perlawanan, gangguan, dan mengancam pihak musuh. b) Kontravensi sederhana, seperti menyangkal pernyataan orang di depan umum. c) Kontravensi intensif, seperti penghasutan dan penyebaran desas-desus. d) Kontravensi membisu-membisu, seperti membocorkan diam-diam atau berkhianat. e) Kontravensi taktis, contohnya mengejutkan kalangan lawan provokasi dan intimidasi. 3) Pertikaian
3) Pertikaian Pertikaian adalah proses sosial selaku bentuk lanjut dari kontravensi. Dalam perkelahian, pertengkaran sudah bersifat terbuka. Pertikaian terjadi karena adanya perbedaan yang semakin tajam antara kelompok tertentu dalam penduduk .
Kondisi perbedaan yang kian tajam menjadikan amarah dan rasa benci yang mendorong adanya tindakan untuk melukai, menghancurkan, atau menyerang pihak lain. Kaprikornus, perselisihan muncul kalau individu atau kalangan berusaha menyanggupi keperluan atau tujuannya dengan jalan menentang pihak lain lewan ancaman atau kekerasan.
4) Pertentangan atau konflik (conflict) Pertentangan atau pertentangan yaitu suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk menyanggupi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan. Konflik lazimterjadi dengan disertai ancaman atau kekerasan.
Konflik terjadi karena adanya perbedaan tawaran, perasaan individu, kebudayaan, kepentingan baik kepentingan individu maupun golongan, dan terjadinya pergantian-pergantian sosial yang cepat dengan mengakibatkan disorganisasi sosial.
Perbedaan-perbedaan ini akan memuncak menjadi pertentangan karena impian-impian individu tidak dapat diakomodasikan. Akibatnya, tiap individu atau kelom berusaha menghancurkan musuh dengan ancaman atau kekerasan.
Pertentangan pada umumnya yang berperan adlaam perasaan. Persaan dapat mempertajam adanya perbedaan sehingga kedua pihak berusaha saling menghancurkan.
Contohnya perasaan yang menjadikan pertentangan adalah benci, iri dan sentimen. Pertentangan tidak senantiasa bersifat negatif. Pertentangan menjadi alat untuk menyesuaikan norma-norma yang telah ada sesuai dengan perkembangan penduduk .
Pertentangan juga menciptakan suatu kerja sama lantaran kedua pihak saling introspeksi untuk mengadakan perbaikan-perbaikan. Contoh pengaruh faktual kontradiksi (pertentangan) yakni perombakan aturan-aturan yang membatasi hak politik warga negara di kurun Orde Baru.
Bentuk-Bentuk Pertentangan - Pertentangan memiliki bentuk-bentuk khusus antara lain selaku berikut a) Pertentangan eksklusif, yaitu individu yang sejak mereka mulai berkenalan sudah tidak slaing menyukai. Awal buruk dikembangkan akan menjadikan kebencian. Masing-masing pihak akan berusaha menghancurkan pihak musuh. b) Pertentangan rasial, yaitu kontradiksi yang terjadi alasannya kepentingan kebudayaan. Keadaan bertambah jelek jikalau terdapat salah satu ras yang menjadi kalangan minoritas. c) Pertentangan antarkelas sosial, yakni pertentangan yang terjadi sebab terdapat perbedaan kepentingan, misalnya perbedaan kepentingan antara majikan dan buruh. d) Pertentangan politik. ialah pertentangan yang terjadi antargolongan dalam penduduk antara negara-negara berdaulat. Contohnya, kontradiksi yang terjadi antarpartai poltiik menjelang pemilu atau kontradiksi antarnegara. e) Pertentangan yang bersifat internasional, ialah kontradiksi yang disebabkan oleh kepentingan yng lebih luas menyangkut kepentingan nasional dan kedaulatan masing-masing negara. Jika terdapat pihak yang tak bisa mengatur diri, maka akan terjadi peperangan.
Gambar: disini
Manusia tidak bisa hidup sendiri karena pada dasarnya kita ialah mahluk sosial. Berikut ini contoh-contoh interaksi sosial. a. Interaksi Sosial Asosiatif Interaksi sosial secara asosiatif memiliki sifat aktual, artinya proses interaksi sosial yang cenderung menjalin kesatuan dan berbagi solidaritas anggota kelompok. Proses asosiatif mempunyai bentuk-bentuk antara lain selaku berikut
1) Kerja Sama (Cooperation) Kerja sama yakni suatu perjuangan bareng antarindividu ataupun golongan untuk mencapai kepentingan dan tujuan yang serupa, serta menyadarinya memiliki kegunaan untuk dirinya atau orang lain.
Kerja sama akan bertambah besar lengan berkuasa jika terdapat bahaya bahaya dari luar dan juga tindakan-tindak luar yang menyinggung kesetiaan yang sudah tertanam dalam kelompok, dalam diri seseorang, atau segolongan orang-orang.
Contohnya, kolaborasi antara serdadu dalam satu kesatuan terjalin ketika menghadapi musuh dalam sebuah medan pertempuran.
Proses sosial bersahabat kaitannya dengan kerja sama ialah konsensus. Konsensus terjadi kalau dua pihak atau lebih ingin memelihara adanya hubungan dan masing-masing menatap selaku kepentingan sendiri.
Dalam mengadakan konsensul mampu timbul jika anggota kelompok memiliki perbedaan tawaran. Dalam konsensus, kontradiksi kepentingan terlihat faktual, namun tidak sebesar di pertentangan.
Bentuk-Bentuk Kerja Sama - Berdasarkan pelaksanaannya, kolaborasi mempunyai bentuk-bentuk antara lain lain selaku berikut
a) Kerukunan atau sebenarnya yakni bentuk kolaborasi yang dilakukan secara sukarela demi menjalankan pekerjaan-pekerjaan tertentu yang berhubungan pribadi dengan orang-orang yang terlibat dalam bergotong-royong. b) Bargaining, adalah program kontrakpertukaran barang ataupun jasa dua organisasi ataupun lebih c) Kooptasi, yaitu mekanisme penerimaan komponen-unsur baru di kepemimpinan dan pelaksanaan ketatanegaraan organisasi selaku satu-satunya tips untuk menyingkir dari adanya pertentangan yang mampu mengguncang organisasi d) Koalisi, ialah variasi yang dijalankan dari dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang serupa. Koalisi membuat kondisi dengan tidak stabil sebab ke-2 organisasi mempunyai struktur tersendiri. e) Joint-venture, adalah bentuk kolaborasi dalam perusahaan proyek khusus, mirip pengeboran minyak dan juga perhotelan.
2) Akomodasi (accomodation) Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri individu atau golongan manusia dengan semula saling bertentangan untuk upaya menanggulangi ketegangan. Akomodasi bermakna adanya keseimbangan interaksi sosial dengan norma dan nilai yang ada dalam penduduk .
Akomodasi acap kali merupakan cara untuk menuntaskan kontradiksi, entah dengan cara menghargai kepribadian yang berkonflik ataupun paksaan (tekanan).
Bentuk-Bentuk Akomodasi - Akomodasi selaku proes memiliki beberapa bentuk antara lain selaku berikut
a) Koersi yaitu bentuk dari fasilitas yang berjalan karena paksaan kehendak suatu pihak terhadap pihak lain yang lemah dengan didominasi suatu golongan atas kelompok lain. Contohnya metode rezim (pemerintahan) totaliter. b) Kompromi ialah bentuk dari kemudahan yng pihak-pihak terlibat pertikaian saling meredakan tuntutan sehingga tercapai suatu penyelesaian. Sikap dasar kompromi yaitu semua pihak bersedia merasakan dan mengenali kondisi pihak lain. Contohnya: persetujuangencatan senajata antara kedua negara yang sedang terlibat perang. c) Arbitrase adalah bentuk kemudahan yang terjadi jika terdapat pihak-pihak yang bertikai tidak mampu meraih kompromi sendiri. Maka dari itu diundanglah kalangan ketiga yang tidak berat sebelah (netral) untuk mengusahakan penyelesaian. Pihak ketiga tersebut berasal dari tubuh yang berwenang. Contohnya: penyelesaian pertentangan antara pengusaha dan serikat buruh tertuntaskan melalui arbitrase (pihak ketiga yang netral). d) Mediasi ialah pihak ketiga untuk penengah atau juru tenang. Keputusan berdamai tergantung pihak-pihak yang betikai. Contohnya: mediasi pemerintah Republik Indonesia untuk mendamaikan faksi-faksi yang bersilih di kamboja. e) Konsiliasi ialah upaya mempertemukan impian pihak-pihak yang bertikai untuk tercapainya suat janji bersama. Konsiliasi bersifat lebih lunak dan membuka kesempatan mengadakan asimilasi. Contohnya, panitia tetap solusi duduk perkara ketenagakerjaan memanggil perusaan dan wakil karyawan untuk menuntaskan persoalan. f) Toleransi adalah bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan resmi alasannya tanpa disadari dan direncanakan, adanya impian untuk menghindarkan diri dari pertikaian yang saling merugikan. g) Stalemate yaitu bentuk dari fasilitas yang terjadik ketika kelompok terlibat pertentangan dengan kekuatan seimbang. Dengan kesadaran ke-2 belah pihak maka tidak ada yang maju ataupun mundur sehingga kontradiksi akan berhenti dengan sendirinya.
Berkomunikasi yakni fasilitas interkasi sosial |
Dalam asimilasi perembesan terjadi proses identifikasi diri dengan kepentingan-kepentingan dan tujuan golongan. Apabila dua kalangan atau dua orang berbuat asimilasi, maka batas-batas antarkelompok akan hilang dan keduanya melebur menjadi satu golongan gres. Faktor-Faktor Mempermudah/Mendorong Asimilasi - Faktor-faktor yang membuat lebih mudah terjadinya asimilasi merupakan a) Sikap toleransi b) Kesempatan yang sepadan dalam ekonomi (tiap-tiap individu mendapat potensi yang sama untuk meraih kedudukan khusus atas dasar kesanggupan & jasanya) c) Sikap menghargai orang-orang abnormal dan kebudayaannya d) Tingkahlaku yang terbuka dari kelompok penguasa dalam penduduk e) Adanya Persamaan pada unsur kebudaaan f) Perkawinan gabungan (amalgamasi) g) Adanya musuh bareng dari luar.
Faktor-Faktor Penghalang/Penghambat Asimilasi - Sebaliknya, aspek-aspek yang menjadi penghalang terjadinya asimilasi adalah selaku berikut a) Terisolasinya kehidupan sebuah golongan tertentu dalam penduduk . Misalnya, orang indian di Amerika Serikat yang diharuskan bertempat tinggal di wilayah-tempat khusus (reservation). b) Kurangnya pengetahuan wacana kebudayaan yang dihadapi c) Memiliki perasaan takut terhadap kekuatan sebuah kebudayaan yang dihadapi d) Terdapat perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau golongan tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok atau kelompok lain. e) Terdapat perbedaan warna kulit atau ciri-ciri badaniah. f) Terdapat in group feeling yang besar lengan berkuasa. Artinya, adanya suatu perasaan yang kuat bahwa individu terikat di dalam kalangan dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan g) Terdapat gangguan kelompok minoritas terhadap kalangan yang berkuasa. Contoh, perlakuan agresif terhadap orang-orang jepang yang tinggal di Amerika Serika sesudah pangkalan Armada Laut Amerika Serikat Pearl Harbor diserang secara secara tiba-tiba oleh prajurit Jepang pada tahun 1941. h) Memiliki perbedaan kepentingan dan pertentangan-pertentangan pribadi.
4) Akulturasi (Aculturation) Akulturasi yakni proses penerimaan dan pengerjaan unsur-komponen kebudayaan abnormal menjadi belahan dari kultur sebuah kalangan, tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan orisinil.
Akulturasi ialah hasil dari perpaduan kedua kebudayaan dalam waktu lama. Unsur kebudayaan aneh sama-sama diterima oleh golongan yang berinteraksi, berikutnya diolah tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan yang asli selaku penerima.
Kebudayaan Hindu dan kebudayaan Islam berjumpa di Indonesia lalu membuat kebudayaan Islam yang bercorak Hindu Musik Melayu berjumpa dengan musik portugis dibawa oleh para penjajah menciptakan musik keroncong
b. Interaksi Sosial Disosiatif Interaksi sosial disosiatif disebut juga dengan oposisi, yang artinya interaksi sosial yang mempunyai kecenderungan kepada kontradiksi dan membuat kerenggangan dalam berinteraksi. Interaksi sosial disosiatif dibedakan menjadi beberapa bentuk, antara lain sebagai berikut
1) Persaingan (competition) Persaingan ialah proses sosial dikala terdapat ke-2 pihak atau lebih saling berlomba melakukan sesuatu untuk meraih kemenangan tertentu. Persaingn terjadi kalau beberapa pihak menghendaki sesuatu dengan jumlah yang terbatas ataupun menjadi pusat perhatian biasa .
Seperti, ribuan cukup umur bersaing supaya masuk jajaran 12 besar penyanyi idola. Persaingan dilakukan atas norma dan nilai yang diakui bersama dan berlaku di penduduk tersebut.
Kemungkin kecil, persaingan menggunakan kekerasan ataupun bahaya. Kaprikornus, dapat disebut bahwa persaingan dijalankan dengan sehat atau sportif. Persaingan diikuti dengn kekerasan, bahaya, atau cita-cita untuk merugikan pihak lain, hal ini dinamakan dengan persaingan tak sehat dan bukan lagi disebut dengan kompetisi akan namun sudah memiliki kecenderungan terhadap permusuhan atau persengketaan.
Hasil dari kompetisi harus diterima dengan kepala acuh taacuh, tanpa dendam sedikit pun. Mulai dari permulaan, Setiap pihak yang berkompetisi menyadari akan ada yang menang dan kalah. Macam-Macam Contoh Persaingan - Perhatikan beberapa teladan kompetisi berikut ini
a) Contoh persaingan pada bidang ekonomi: kompetisi antara produsen barang sejenis dalam merebut pasar yang terbatas b) Contoh persaingan dalam sesuatu kedudukan: persaingan untuk menduduki jabatan strategis c) Contoh kompetisi dalam hal kebudayaan: persaingan dalam penyebaran ideologi, pendidikan, dan unsur kebudayaan lainnya. Fungsi Persaingan - Persaingan memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut. a) Menyalurkan harapan individu atau kelompok yag sama-sama menuntut dipenuhi, padahal sukar dipenuhi semuanya secara bersamaan. Contohnya, membangun jalan desa atau memperbaiki pos keamanan di permukiman. b) Menyalurkan kepentingan dan nilai dalam penduduk , paling utama kepentingan dan nilai dengan menimbulkan pertentangan. Contohnya, dalam Provinsi Aceh warganya tak boleh berpakaian minim ataupun pendek, mereka mesti berpakaian islami. c) Menyeleksi individu dengan patut mendapatkan kedudukan dan peran yang sesuai secara kemampuannya.
2) Kontravensi Kontravensi yaitu sikap menentang dengan tersembunyi supaya tidak adanya perkelahian (pertentangan) terbuka. Kontravensi merupakan proses sosial dengan tanda ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan dengan tidak diungkapkan secara terbuka.
Penyebab kontravensi yakni perbedaan pendirian antara golongan tertentu dan pendirian kelompok yang lain dalam penduduk ataupun mampu juga pendirian menyeluruh penduduk .
Macam-Macam Bentuk Kontrakvensi a) Kontravensi umum, seperti penolakan, keengganan, protes, perlawanan, gangguan, dan mengancam pihak musuh. b) Kontravensi sederhana, seperti menyangkal pernyataan orang di depan umum. c) Kontravensi intensif, seperti penghasutan dan penyebaran desas-desus. d) Kontravensi membisu-membisu, seperti membocorkan diam-diam atau berkhianat. e) Kontravensi taktis, contohnya mengejutkan kalangan lawan provokasi dan intimidasi. 3) Pertikaian
3) Pertikaian Pertikaian adalah proses sosial selaku bentuk lanjut dari kontravensi. Dalam perkelahian, pertengkaran sudah bersifat terbuka. Pertikaian terjadi karena adanya perbedaan yang semakin tajam antara kelompok tertentu dalam penduduk .
Kondisi perbedaan yang kian tajam menjadikan amarah dan rasa benci yang mendorong adanya tindakan untuk melukai, menghancurkan, atau menyerang pihak lain. Kaprikornus, perselisihan muncul kalau individu atau kalangan berusaha menyanggupi keperluan atau tujuannya dengan jalan menentang pihak lain lewan ancaman atau kekerasan.
4) Pertentangan atau konflik (conflict) Pertentangan atau pertentangan yaitu suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk menyanggupi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan. Konflik lazimterjadi dengan disertai ancaman atau kekerasan.
Konflik terjadi karena adanya perbedaan tawaran, perasaan individu, kebudayaan, kepentingan baik kepentingan individu maupun golongan, dan terjadinya pergantian-pergantian sosial yang cepat dengan mengakibatkan disorganisasi sosial.
Perbedaan-perbedaan ini akan memuncak menjadi pertentangan karena impian-impian individu tidak dapat diakomodasikan. Akibatnya, tiap individu atau kelom berusaha menghancurkan musuh dengan ancaman atau kekerasan.
Pertentangan pada umumnya yang berperan adlaam perasaan. Persaan dapat mempertajam adanya perbedaan sehingga kedua pihak berusaha saling menghancurkan.
Contohnya perasaan yang menjadikan pertentangan adalah benci, iri dan sentimen. Pertentangan tidak senantiasa bersifat negatif. Pertentangan menjadi alat untuk menyesuaikan norma-norma yang telah ada sesuai dengan perkembangan penduduk .
Pertentangan juga menciptakan suatu kerja sama lantaran kedua pihak saling introspeksi untuk mengadakan perbaikan-perbaikan. Contoh pengaruh faktual kontradiksi (pertentangan) yakni perombakan aturan-aturan yang membatasi hak politik warga negara di kurun Orde Baru.
Bentuk-Bentuk Pertentangan - Pertentangan memiliki bentuk-bentuk khusus antara lain selaku berikut a) Pertentangan eksklusif, yaitu individu yang sejak mereka mulai berkenalan sudah tidak slaing menyukai. Awal buruk dikembangkan akan menjadikan kebencian. Masing-masing pihak akan berusaha menghancurkan pihak musuh. b) Pertentangan rasial, yaitu kontradiksi yang terjadi alasannya kepentingan kebudayaan. Keadaan bertambah jelek jikalau terdapat salah satu ras yang menjadi kalangan minoritas. c) Pertentangan antarkelas sosial, yakni pertentangan yang terjadi sebab terdapat perbedaan kepentingan, misalnya perbedaan kepentingan antara majikan dan buruh. d) Pertentangan politik. ialah pertentangan yang terjadi antargolongan dalam penduduk antara negara-negara berdaulat. Contohnya, kontradiksi yang terjadi antarpartai poltiik menjelang pemilu atau kontradiksi antarnegara. e) Pertentangan yang bersifat internasional, ialah kontradiksi yang disebabkan oleh kepentingan yng lebih luas menyangkut kepentingan nasional dan kedaulatan masing-masing negara. Jika terdapat pihak yang tak bisa mengatur diri, maka akan terjadi peperangan.
Gambar: disini