Halo sobat-sahabat sekalian apa kabarnya hari ini, mudah-mudahan sehat senantiasa dan senantiasa produktif. Kali ini saya akan sedikit berpendapat tentang fenomena gempa yang baru saja terjadi di Banten kemarin.
Gempa bumi mengguncang Banten hingga hingga Jakarta dan membuat cemas warga. Lalu apakah gempa itu termasuk fenomena alam atau peristiwa?.
Perlu diketahui oleh semua manusia bahwa kadang abad kita belum mampu membedakan mana fenomena alam dan mana bencana. Bumi ini dan semua isi alam semesta ini telah diciptakan Tuhan dengan sangat tepat.
Semua hal di alam semesta ini akan mengarah kepada suatu titik keseimbangan. Begitupun di bumi ini aneka macam tanda-tanda alam mirip hujan, gempa, gunung api dan yang lain intinya ialah suatu fenomena alam, bukan peristiwa.
Fenomena alam ini diciptakan untuk menjangkau suatu keseimbangan di dalamnya. Tidak mungkin kita bisa membangun sebuah kota bila tidak ada kerikil dan tanah hasil erupsi gunung api contohnya. Baca juga: Zonasi maritim menurut intensitas cahaya
Begitupun gempa bumi pada dasarnya yaitu sebuah mekanime untuk meraih keseimbangan alam. Lalu apa bedanya dengan bencana?.
Suatu fenomena alam bisa dikatakan bencana bila beliau menciptakan banyak korban jiwa. Apakah kita bisa menghindari bencana?. Tentu semua fenomena alam mempunyai posisi dan sebaran masing-masing.
Tugas kita ialah bagaimana meminmalisir insiden yang disebabkan fenomena alam tadi.
Makara pendidikan dan pemahaman akan keadaan ruang kawasan kita hidup harus benar-benar ditanamkan. Indonesia berada di jalur megathrust Sunda dan cincin api Pasifik dan menjadi rumah dari aneka macam fenomena alam seperti erupsi, gempa dan abrasi.
Nenek moyang kita dulu sudah mengenali hal ini, maka rumah-rumah mereka didesain panggung atau ceker ayam untuk memimalisir efek fenonema alam. Ini ialah kecerdasan manusia kita semenjak dahulu.
Jika tak mauterkena longsor, ya jangan buat rumah di daerah rawan pengikisan atau jika tak maukena banjir ya buatlah jalan masuk air yang bagus dan jangan hanya membangun jalan dan beton gedung saja. Baca juga: Pelapukan fisika, kimia dan mekanik
Kaprikornus tragedi yakni suatu opsi dan tergantung dari sejauhmana pemahaman insan ihwal fenomena alam ini. Rumah nenek saya di Jogja di dikala gempa 2006 tidak rubuh karena konstruksinya mengikuti pola ceker ayam sementara rumah satunya yang pakai tembok rubuh.
Inilah nilai kearifan setempat yang sungguh penting untuk dikenali bareng biar fenomena alam tidak menjadi bencana. Ilmu wawasan dan teknologi ketika ini jika dipadukan dengan kearifan lokal mampu menjadi langkah preventif dalam menangani banyak sekali fenomena alam.
Kaprikornus fenomena alam adalah prosedur alami untuk meraih keseimbangan sementara bencana yakni efek berupa korban atau kerusakan karena fenomena alam tersebut.
Gambar: disini
Gempa bumi mengguncang Banten hingga hingga Jakarta dan membuat cemas warga. Lalu apakah gempa itu termasuk fenomena alam atau peristiwa?.
Perlu diketahui oleh semua manusia bahwa kadang abad kita belum mampu membedakan mana fenomena alam dan mana bencana. Bumi ini dan semua isi alam semesta ini telah diciptakan Tuhan dengan sangat tepat.
Semua hal di alam semesta ini akan mengarah kepada suatu titik keseimbangan. Begitupun di bumi ini aneka macam tanda-tanda alam mirip hujan, gempa, gunung api dan yang lain intinya ialah suatu fenomena alam, bukan peristiwa.
Fenomena alam ini diciptakan untuk menjangkau suatu keseimbangan di dalamnya. Tidak mungkin kita bisa membangun sebuah kota bila tidak ada kerikil dan tanah hasil erupsi gunung api contohnya. Baca juga: Zonasi maritim menurut intensitas cahaya
Begitupun gempa bumi pada dasarnya yaitu sebuah mekanime untuk meraih keseimbangan alam. Lalu apa bedanya dengan bencana?.
Suatu fenomena alam bisa dikatakan bencana bila beliau menciptakan banyak korban jiwa. Apakah kita bisa menghindari bencana?. Tentu semua fenomena alam mempunyai posisi dan sebaran masing-masing.
Tugas kita ialah bagaimana meminmalisir insiden yang disebabkan fenomena alam tadi.
Indonesia ada di jalur aktif tektonik |
Nenek moyang kita dulu sudah mengenali hal ini, maka rumah-rumah mereka didesain panggung atau ceker ayam untuk memimalisir efek fenonema alam. Ini ialah kecerdasan manusia kita semenjak dahulu.
Jika tak mauterkena longsor, ya jangan buat rumah di daerah rawan pengikisan atau jika tak maukena banjir ya buatlah jalan masuk air yang bagus dan jangan hanya membangun jalan dan beton gedung saja. Baca juga: Pelapukan fisika, kimia dan mekanik
Kaprikornus tragedi yakni suatu opsi dan tergantung dari sejauhmana pemahaman insan ihwal fenomena alam ini. Rumah nenek saya di Jogja di dikala gempa 2006 tidak rubuh karena konstruksinya mengikuti pola ceker ayam sementara rumah satunya yang pakai tembok rubuh.
Inilah nilai kearifan setempat yang sungguh penting untuk dikenali bareng biar fenomena alam tidak menjadi bencana. Ilmu wawasan dan teknologi ketika ini jika dipadukan dengan kearifan lokal mampu menjadi langkah preventif dalam menangani banyak sekali fenomena alam.
Kaprikornus fenomena alam adalah prosedur alami untuk meraih keseimbangan sementara bencana yakni efek berupa korban atau kerusakan karena fenomena alam tersebut.
Gambar: disini