Pada artikel sebelumnya aku telah memperlihatkan penjelasan ihwal abrasi air dan rayapan tanah. Kali ini saya akan lanjut membahas ihwal erosi gelombang maritim, angin dan es.
Pengikisan atau pengikisan oleh gelombang laut terjadi di daerah-tempat tertentu. Hempasan gelombang dapat melepaskan gumpalan-gumpalan batuan.
Gumpalan-gumpalan itu berbenturan satu sama lain kesudahannya terpecah menjadi kepingan kecil.
Baca juga:
Faktor perbedaan cuaca iklim suatu kawasan
Cara jawab soal titik henti di UN
Erosi pantai akan menciptakan pantai semakin mundur mendekati pemukiman penduduk. Kota Semarang ialah salah satu kota yang sebagian wilayahnya ada yang telah tenggelam oeh air maritim.
Untuk meminimalkan laju pemunduran pantai maka insan telah berupaya melaksanakan aneka macam cara diantaranya dengan membangun dam atau tembok penahan gelombang mirip di Belanda.
Erosi oleh gelombang bahari ini akan sangat berbahaya bila dibiarkan terutama di kota-kota yang berada di erat pantai seperti Jakarta. Perubahan iklim yang kini tengah berjalan akan terus menaikan paras air maritim dan menciptakan laju abrasi kian meningkat, dan ini ialah bahaya bagi kehidupan di sepanjang pesisir pantai. Baca juga: Kunci jawaban OSK Geografi
Erosi angin merupakan abrasi yang disebabkan oleh tenaga angin. Angin menenteng partikel abu, watu yang jika terbang akan mengikis benda-benda yang dilaluinya. Di Indonesia, pengikisan angin tidka terlalu besar seperti di gurun.
Wilayah yang populer alasannya pengikisan angin di Indonesia yaitu gumuk pasir Parangkusumo di Yogyakarta. Gumuk pasir ini merupakan fenomena unik dan satu-satunya di Indonesia dan Asia. Erosi angin di gurun banyak membuat aneka macam fenomena mirip barchan dan watu jamur.
Erosi es atau gletser ialah abrasi yang disebabkan tenaga es atau salju yang menuruni lereng. Erosi es banyak terjadi di kawasan pegunungan tinggi mirip di Alpen dan Himalaya. Di Indonesia, gletser hanya ada di puncak Jaya Wijaya.
Erosi es memiliki kecepatan yang tinggi dan sungguh berbahaya bagi manusia. Baca juga: Bedanya batuan beku dan sedimen
Berikut ini detail beberapa fenomena balasan erosi laut, angin dan es: Erosi laut: karang, gua karang, stack, arch Erosi angin: batu jamur, barchan, gumuk pasir Erosi es: morena
Baca juga: Pembahasan OSK Geografi Gambar: disini, disini
Pengikisan atau pengikisan oleh gelombang laut terjadi di daerah-tempat tertentu. Hempasan gelombang dapat melepaskan gumpalan-gumpalan batuan.
Gumpalan-gumpalan itu berbenturan satu sama lain kesudahannya terpecah menjadi kepingan kecil.
Baca juga:
Faktor perbedaan cuaca iklim suatu kawasan
Cara jawab soal titik henti di UN
Erosi pantai akan menciptakan pantai semakin mundur mendekati pemukiman penduduk. Kota Semarang ialah salah satu kota yang sebagian wilayahnya ada yang telah tenggelam oeh air maritim.
Untuk meminimalkan laju pemunduran pantai maka insan telah berupaya melaksanakan aneka macam cara diantaranya dengan membangun dam atau tembok penahan gelombang mirip di Belanda.
Gumuk pasir hasil pengikisan angin |
Erosi angin merupakan abrasi yang disebabkan oleh tenaga angin. Angin menenteng partikel abu, watu yang jika terbang akan mengikis benda-benda yang dilaluinya. Di Indonesia, pengikisan angin tidka terlalu besar seperti di gurun.
Wilayah yang populer alasannya pengikisan angin di Indonesia yaitu gumuk pasir Parangkusumo di Yogyakarta. Gumuk pasir ini merupakan fenomena unik dan satu-satunya di Indonesia dan Asia. Erosi angin di gurun banyak membuat aneka macam fenomena mirip barchan dan watu jamur.
Dataran moraine hasil pengikisan gletser |
Erosi es memiliki kecepatan yang tinggi dan sungguh berbahaya bagi manusia. Baca juga: Bedanya batuan beku dan sedimen
Berikut ini detail beberapa fenomena balasan erosi laut, angin dan es: Erosi laut: karang, gua karang, stack, arch Erosi angin: batu jamur, barchan, gumuk pasir Erosi es: morena
Baca juga: Pembahasan OSK Geografi Gambar: disini, disini