Kota atau city ialah sebuah hasil karya peradaban insan terbaru. Dalam menawarkan definisi kota, para andal kota mengajukan beberapa faktor yang akan menjadi perhatian masing-masing sehingga bisa berbeda-beda.
Jadi definisi kota tidak dipandang dalam satu aspek saja namun banyak hal mirip jumlah penduduk, sosial, ekonomi dan hukum.
1. Morfologi Paling mudah memang membandingkan bentuk fisik kota dengan fisik pedesaan, di kota kita lihat gedung tinggi, berdekatan dan di desa rumahnya sederhana dan tersebar di mana-mana misalnya.
Namun kemajuan zaman juga memerlihatkan kaburnya perbedaan bentuk fisik kota dan desa. Saat ini daerah pinggiran sudah mempunyai bentuk fisik bangunan gaya kota dan terbaru.
2. Jumlah Penduduk Kota diukur menurut jumlah orangnya artinya maka ukuran besar tidaknya kota yaitu populasi orangnya. Di Albania, Denmark, Swedia kawasan berpenduduk 200 orang telah disebut kota.
Di Kanada syaratnya 1.000 orang, AS 1.500 dan Ghana 5.000. Di Indonesia sendiri setiap sensus nasional senantiasa berganti definisi kota tersebut sehingga untuk melaksanakan perbandingan jumlah kota antar dasawarsa cukup sulit.
Kini untuk sementara di Indonesia digunakan persyaratan kota berikut: 1. Kota Kecil, 20.000-50.000 orang 2. Kota Sedang, 50.000 - 100.000 orang 3. Kota Besar, 100.000-1.000.000 orang 4. Kota Metropolitan, 1.000.000 -10.000.000 orang 5. Kota Megapolitan, > 10 juta
3. Hukum Definisi kota dalam hal ini dikaitkan dengan danya hak-hak hukum tersendiri bagi penghuninya. Di masa Hindia Belanda, kota mirip Salatiga, Sukabumi, Probolinggo berstatus hamite, dengan argumentasi jumlah masyarakatyang beretnis Eropa 10% lebih, mereka ini tidak di bawah kekuasaan bupati lalu kota diatur menurut hukum Belanda diposisikan dibawah kekuasaan walikota.
Di abad kemerdekaan, jumlah kotamadya bekas hamite terus bertambah dengan argumentasi lain seperti otonomi.
4. Ekonomi Ciri kota dalam hal ini ialah hidup yang non agraris, kota fungsi khasnya lebih ke arah kkultural, industri, jual beli dan jasa. Dari faktor itu yang paling menonjol yaitu perniagaan. Adanya sentra hingar bingar seperti mall dan pasar menjadi ciri kota zaman sekarang.
5. Sosial Hubungan atau realsi antar masyarakatsecara sosial di kota tidak melebur seperti di desa. Di kota pendudunya serba tertutup, lugas, hirau, bebas bergaul dan tanpa norma yang terang.
Mereka hidup seperti terkotak-kotak oleh kepentingan masing-masing sehingga tidak ada yang mengekang dan hidup sesuka hati. Gambar: disini
Jadi definisi kota tidak dipandang dalam satu aspek saja namun banyak hal mirip jumlah penduduk, sosial, ekonomi dan hukum.
1. Morfologi Paling mudah memang membandingkan bentuk fisik kota dengan fisik pedesaan, di kota kita lihat gedung tinggi, berdekatan dan di desa rumahnya sederhana dan tersebar di mana-mana misalnya.
Namun kemajuan zaman juga memerlihatkan kaburnya perbedaan bentuk fisik kota dan desa. Saat ini daerah pinggiran sudah mempunyai bentuk fisik bangunan gaya kota dan terbaru.
2. Jumlah Penduduk Kota diukur menurut jumlah orangnya artinya maka ukuran besar tidaknya kota yaitu populasi orangnya. Di Albania, Denmark, Swedia kawasan berpenduduk 200 orang telah disebut kota.
Di Kanada syaratnya 1.000 orang, AS 1.500 dan Ghana 5.000. Di Indonesia sendiri setiap sensus nasional senantiasa berganti definisi kota tersebut sehingga untuk melaksanakan perbandingan jumlah kota antar dasawarsa cukup sulit.
Kini untuk sementara di Indonesia digunakan persyaratan kota berikut: 1. Kota Kecil, 20.000-50.000 orang 2. Kota Sedang, 50.000 - 100.000 orang 3. Kota Besar, 100.000-1.000.000 orang 4. Kota Metropolitan, 1.000.000 -10.000.000 orang 5. Kota Megapolitan, > 10 juta
KRL kemudahan transportasi massa kota modern |
Di abad kemerdekaan, jumlah kotamadya bekas hamite terus bertambah dengan argumentasi lain seperti otonomi.
4. Ekonomi Ciri kota dalam hal ini ialah hidup yang non agraris, kota fungsi khasnya lebih ke arah kkultural, industri, jual beli dan jasa. Dari faktor itu yang paling menonjol yaitu perniagaan. Adanya sentra hingar bingar seperti mall dan pasar menjadi ciri kota zaman sekarang.
5. Sosial Hubungan atau realsi antar masyarakatsecara sosial di kota tidak melebur seperti di desa. Di kota pendudunya serba tertutup, lugas, hirau, bebas bergaul dan tanpa norma yang terang.
Mereka hidup seperti terkotak-kotak oleh kepentingan masing-masing sehingga tidak ada yang mengekang dan hidup sesuka hati. Gambar: disini