Bumi ini ialah suatu planet yang berbentuk bola kalau dilihat dari atas atau angkasa. Namun dikala sampai lapisan permukaan bumi, ternyata ada banyak variasi bentuk permukaan bumi dan bumi bukan datar.
Kata gunung, dataran, lembah, bukit, bahari dan yang lain yaitu kata yang umum kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Misal kota Jakarta ada di daerah dataran rendah, kota Bandung ada di kawasan perbukitan, kota Semarang ada dekat pantai dan lainnya.
Baca juga:
Ciri wilayah sub urban fringe
Konsep trickle donwn effect pembangunan
Gunung tertinggi di Jawa yaitu Semeru dengan ketinggian 3.676 m. Angka ini menawarkan ketinggian dari permukaan maritim. Di Papua kita tahu ada pegunungan tertinggi di Indonesia adalah Pegunungan Jayawijaya.
Pegunungan Jayawijaya memiliki puncak-puncak yang tertutup salju awet. Ini disebabkan oleh ketinggiannya yang lebih dari 5.000 mdpl.
Dari teladan tadi kita dapat menangkap bahwa permukaan bumi kita mempunyai bermacam-macam bentuk. Berbagai macam bentuk atau morfologi itu ialah bentang alam atau landscape.
Suatu tempat disebut miring jika kedudukannya membentuk sudut dengan bidang datar. Pada sebuah gunung cuilan yang miring disebut lereng.
Lereng yang landai memiliki kemiringan cuma sekitar 5 derajat. Jika kemiringan disekitar 45 derajat maka disebut curam dan jika lebih dari 70 derajat disebut terjal. Lereng yang tegak sampai 90 derajat disebut dinding.
Pada sebuah gunung, dijumpai bagian yang tertinggi dan terendah. Bagian yang tertinggi disebut puncak sedangkan yang paling rendah disebut kaki. Ketinggian puncak diukur dengan meter dan lazimnya diukur dari batas permukaan bahari.
Namun ada juga yang idukur dari sebuah titik di daratan. Dengan begitu terdapat puncak yang tinggi, rendah dan sedang. Ketinggian < 100 m adalah puncak rendah, ketinggian 100-1.000 m adalah puncak sedang dan > 1.000 m ialah puncak tinggi.
Bentuk permukaan bumi juga ada yang berpola dan bersifat menyendiri atau tunggal.
Bentuk-Bentuk Daratan Jika banyak gunung berderet dalam suatu kelompk maka bentang alam itu dikenali dengan pegunungan. Bukit yang berkelompok dinamakan perbukitan. Seringkali pada suatu pegunungan atau perbukitan kita melihat seperti puncak-puncaknya berderet.
Dari puncak satu ke puncak yang lain tidak ada penurunan, ini dinamakan pematang. Baca juga: Posisi strategis Indonesia di dunia
Pematang-pematang tanpa puncak yang mencolok dan tidak tajam diberi nama punggung. Jika bentuknya tajam disebut igir. Dataran ialah suatu bentang alam tanpa banyak perbedaan tinggi antara kawasan satu dengan daerah yang lain.
Dataran kebanyakan terdapat di tempat pantai sehingga ketinggiannya dari paras maritim tidak seberapa.
Karena letaknya di kawasan pantai maka diberi nama dataran pantai. Misalnya dataran pantai utara Jawa, dataran pantai timur Sumatera dan lainnya. Karena dataran pantai umumnya rendah lokasinya maka dinamakan dataran rendah.
Dataran mampu pula terletak diantara pegunungan dengan ketinggian beberapa ratus meter sampai ribuan meter. Dataran ini dinamakan dataran tinggi atau juga plato. Plato berasal dari bahasa Perancis plateau.
Di Indonesia dikenali dataran tinggi Bandung dengan ketinggian rata-rata 700 mdpl. Di Luar negeri ada dataran tinggi yang ketinggiannya diatas 4.000 m contohnya Tibet. Sering juga kita menyaksikan sungai mengalir pada dataran yang memanjang sepanjang sungai itu.
Dataran ini dinamakan lembah. Lembah kebanyakan terbuka pada sebuah ujungnya sementara pada ujung yang lain tertutup. Namun ada lembah yang pada kedua ujungnya terbuka.
Panjang lembah bermacam-macam dari beberapa puluh meter hingga puluhan km. Bentuk paras bumi yang cekung disebut cekungan atau ledok. Bagian yang rendah pada sebuah cekungan disebut dasar cekungan.
Cekungan ini bisa terjadi lantaran efek abrasi atau gaya endogen. Baca juga: Fungsi pembelajaran geografi
Bentuk-bentuk dasar bahari Permukaan dasar lautan punya banyak variasi seperti gunung, lembah, dataran, cekungan sampai jurang. Diantara bentuk tersebut ada yang punya corak khas ialah paparan yang merupakan dataran luas di tepi benua. Contohnya adalah Paparan Sunda dengan luas 2 juta km persegi dan Paparan Sahul di timur Indonesia.
Paparan Sunda terhampar dari Teluk Siam, Selat Malaka, Barat Daya Laut Cina, Laut Jawa, Barat Selat Makassar. Paparan Sahul terdapat antara Australia dan Irian. Paparan ini luasnya hanya 8.000 km persegi. Paparan terbentuk ketika jaman es mencair di era Pleistosen final.
Di Asia Tenggara kita kenal dua palung laut dalam ialah Palung Jawa dengan kedalaman 8.000 m dan Palung Mindanau dengan kedalaman lebih dari 10.000 m. Cekungan Banda di timur Indonesia memiliki kedalaman lebih dari 5.000 m di beberapa titik.
Suatu pematang gunung bawha bahari atau Mid Ocean Ridge yang terkenal dalah MOR Tlantic. Pemarang ini membujur dari Utara Atlantik sampai Selatan dengan panjang lebih hdari 15.000 km. MOR Atlantik terjadi alasannya batas lempeng divergen yang memisahkan Amerika dengan Afrika dan Eropa. Baca juga: Pengertian pendekatan kompleks daerah
Gambar: disini, disini, disini
Kata gunung, dataran, lembah, bukit, bahari dan yang lain yaitu kata yang umum kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Misal kota Jakarta ada di daerah dataran rendah, kota Bandung ada di kawasan perbukitan, kota Semarang ada dekat pantai dan lainnya.
Baca juga:
Ciri wilayah sub urban fringe
Konsep trickle donwn effect pembangunan
Gunung tertinggi di Jawa yaitu Semeru dengan ketinggian 3.676 m. Angka ini menawarkan ketinggian dari permukaan maritim. Di Papua kita tahu ada pegunungan tertinggi di Indonesia adalah Pegunungan Jayawijaya.
Pegunungan Jayawijaya memiliki puncak-puncak yang tertutup salju awet. Ini disebabkan oleh ketinggiannya yang lebih dari 5.000 mdpl.
Puncak Jayawijaya yang indah |
Suatu tempat disebut miring jika kedudukannya membentuk sudut dengan bidang datar. Pada sebuah gunung cuilan yang miring disebut lereng.
Lereng yang landai memiliki kemiringan cuma sekitar 5 derajat. Jika kemiringan disekitar 45 derajat maka disebut curam dan jika lebih dari 70 derajat disebut terjal. Lereng yang tegak sampai 90 derajat disebut dinding.
Pada sebuah gunung, dijumpai bagian yang tertinggi dan terendah. Bagian yang tertinggi disebut puncak sedangkan yang paling rendah disebut kaki. Ketinggian puncak diukur dengan meter dan lazimnya diukur dari batas permukaan bahari.
Namun ada juga yang idukur dari sebuah titik di daratan. Dengan begitu terdapat puncak yang tinggi, rendah dan sedang. Ketinggian < 100 m adalah puncak rendah, ketinggian 100-1.000 m adalah puncak sedang dan > 1.000 m ialah puncak tinggi.
Bentuk permukaan bumi juga ada yang berpola dan bersifat menyendiri atau tunggal.
Lembah Baliem di Papua |
Dari puncak satu ke puncak yang lain tidak ada penurunan, ini dinamakan pematang. Baca juga: Posisi strategis Indonesia di dunia
Pematang-pematang tanpa puncak yang mencolok dan tidak tajam diberi nama punggung. Jika bentuknya tajam disebut igir. Dataran ialah suatu bentang alam tanpa banyak perbedaan tinggi antara kawasan satu dengan daerah yang lain.
Dataran kebanyakan terdapat di tempat pantai sehingga ketinggiannya dari paras maritim tidak seberapa.
Karena letaknya di kawasan pantai maka diberi nama dataran pantai. Misalnya dataran pantai utara Jawa, dataran pantai timur Sumatera dan lainnya. Karena dataran pantai umumnya rendah lokasinya maka dinamakan dataran rendah.
Dataran mampu pula terletak diantara pegunungan dengan ketinggian beberapa ratus meter sampai ribuan meter. Dataran ini dinamakan dataran tinggi atau juga plato. Plato berasal dari bahasa Perancis plateau.
Di Indonesia dikenali dataran tinggi Bandung dengan ketinggian rata-rata 700 mdpl. Di Luar negeri ada dataran tinggi yang ketinggiannya diatas 4.000 m contohnya Tibet. Sering juga kita menyaksikan sungai mengalir pada dataran yang memanjang sepanjang sungai itu.
Dataran ini dinamakan lembah. Lembah kebanyakan terbuka pada sebuah ujungnya sementara pada ujung yang lain tertutup. Namun ada lembah yang pada kedua ujungnya terbuka.
Panjang lembah bermacam-macam dari beberapa puluh meter hingga puluhan km. Bentuk paras bumi yang cekung disebut cekungan atau ledok. Bagian yang rendah pada sebuah cekungan disebut dasar cekungan.
Cekungan ini bisa terjadi lantaran efek abrasi atau gaya endogen. Baca juga: Fungsi pembelajaran geografi
Pematang samudera Atlantik |
Paparan Sunda terhampar dari Teluk Siam, Selat Malaka, Barat Daya Laut Cina, Laut Jawa, Barat Selat Makassar. Paparan Sahul terdapat antara Australia dan Irian. Paparan ini luasnya hanya 8.000 km persegi. Paparan terbentuk ketika jaman es mencair di era Pleistosen final.
Di Asia Tenggara kita kenal dua palung laut dalam ialah Palung Jawa dengan kedalaman 8.000 m dan Palung Mindanau dengan kedalaman lebih dari 10.000 m. Cekungan Banda di timur Indonesia memiliki kedalaman lebih dari 5.000 m di beberapa titik.
Suatu pematang gunung bawha bahari atau Mid Ocean Ridge yang terkenal dalah MOR Tlantic. Pemarang ini membujur dari Utara Atlantik sampai Selatan dengan panjang lebih hdari 15.000 km. MOR Atlantik terjadi alasannya batas lempeng divergen yang memisahkan Amerika dengan Afrika dan Eropa. Baca juga: Pengertian pendekatan kompleks daerah
Gambar: disini, disini, disini