Sistem politik antar negara di dunia ada yang sama dan ada yang berlainan. Untuk mengenali perbedaan tersebut, maka perlu dikenali fungsi dari metode politik tersebut.
Terdapat tiga fungsi politik yang tidak secara eksklusif terlibat dalam pengerjaan dan pelaksanaan pemerintahan (public policy) tetapi sangat penting dalam menentukan cara bekerjanya sebuah sistem politik. Fungsi tersebut diantaranya:
1. Sosial Politik. Setiap metode politik memiliki fungsi pengembangan dan memperkuat sikap-perilaku politik di kalangan penduduk biasa , bagian-cuilan dari penduduk, atau melatih rakyat untuk melaksanakan peranan-peranan politik, administratif dan yudisial tertentu.
Fungsi politik ini melibatkan keluarga, sekolah, medi, forum keagamaan, pekerjaan dan aneka macam struktur politik.
2. Rekrutmen Politik. Rekrutmen yaitu fungsi penyeleksian rakyat untuk kegiatan politik dan abad jabatan pemerintahan melalui performa dalam media komunikasi, menjadi anggota organisasi, mencalonkan untuk jabatan tertentu, pendidikan dan cobaan.
3. Komunikasi Politik. Komunikasi politik yaitu jalan mengalirnya info lewat penduduk dan lewat banyak sekali struktur yang ada dalam sistem politik.
Setiap negara punya metode politik berlawanan-beda dan oleh alasannya itu diperlukan beberapa pendekatan untuk mempelajarinya. Berikut beberapa pendekatan dalam memahami metode politik negara.
1. Pendekatan Sejarah Sistem politik dipelajari dari sejarah bangsa. Ada tiga faktor yang mensugesti pendekatan ini adalah abad lalu, periode kini dan masa depan.
2. Pendekatan Sosiologis Untuk mempelajari tata cara politik suatu negara perlu mengerti sistem sosial yang ada pada sebuah negara. Perbedaan metode sosial akan mempengaruhi kepada tata cara politik sebuah negara.
3. Pendekatan Budaya Pendeaktan ini dilihat dari pendidikan dan budaya masyarakatnya. Suatu masyarakat yang anggotanya telah terdidik dan memiliki budaya tinggi akan kuat kepada sebuah metode politik negara tersebut.
Begitu pun sebaliknya jika pendidikan dan budaya masyarakat masih rendah maka akan menjadi kendala pengembangan metode politik kedepannya.
4. Pendekatan Psikologi Dalam pendekatan ini dilihat dari sikap-perilaku penduduk yang akan kuat kepada sikap-sikap politik. Suatu penduduk yang tertutup atau menolak terhadap segala pergeseran atau dampak luar akan mensugesti sistem politik negara tersebut dan condong tertutup.
5. Pendekatan Filsafat Dalam pendekatan ini dibicarakan perihal filsafat yang menjadi way of life dari penduduk suatu negara. Sistem politik suatu bangsa atua negara akan sukar dipisahkan dari way of life di dalamnya.
Suatu penduduk yang dalam hidupnya selalu memprioritaskan kepentingan penduduk dan teladan pikir yang menjunjung tinggi norma adab dan agama maka sistem politiknya tidak akan lepas dari filsafat yang dianut oleh penduduk atau bangsanya.
6. Pendekatan Ideologi
Dalam pendekatan ini, suatu sistem politik dilihat dan dipelajari dari ideologi bangsa atau negara yang berlaku di dalam negara itu. Ideologi sebagai pedoman yang dihasilkan oleh fatwa manusia wacana rancangan-desain politik, sosial, ekonomi dan budaya.
Dengan kata lain tata cara politik tidak lepas dari dogma politik, sosial, ekonomi dan budaya yang telah diterima oleh sebagian besar rakyatnya.
7. Pendekatan Konstitusi dan Hukum
Dalam pendekatan ini, sebuah tata cara politik dilihat dari konstitusi dan undang-undang serta aturan yang berlaku di negara itu. Makara suatu tata cara politik tidak mampu dipisahkan dari konstitusi neagra atau aturan yang berlaku di dalam negara itu.
Dengan demikian, segala aktivitas dari sebuah tata cara politik akan senantiasa bersumber dan berpedoman terhadap undang-undang dasar dan undang-undang yang mampu mencerminkan apakah sistem politik yang berlaku di negara itu demokrasi atau diktator.
Gambar: disini
Terdapat tiga fungsi politik yang tidak secara eksklusif terlibat dalam pengerjaan dan pelaksanaan pemerintahan (public policy) tetapi sangat penting dalam menentukan cara bekerjanya sebuah sistem politik. Fungsi tersebut diantaranya:
1. Sosial Politik. Setiap metode politik memiliki fungsi pengembangan dan memperkuat sikap-perilaku politik di kalangan penduduk biasa , bagian-cuilan dari penduduk, atau melatih rakyat untuk melaksanakan peranan-peranan politik, administratif dan yudisial tertentu.
Fungsi politik ini melibatkan keluarga, sekolah, medi, forum keagamaan, pekerjaan dan aneka macam struktur politik.
2. Rekrutmen Politik. Rekrutmen yaitu fungsi penyeleksian rakyat untuk kegiatan politik dan abad jabatan pemerintahan melalui performa dalam media komunikasi, menjadi anggota organisasi, mencalonkan untuk jabatan tertentu, pendidikan dan cobaan.
3. Komunikasi Politik. Komunikasi politik yaitu jalan mengalirnya info lewat penduduk dan lewat banyak sekali struktur yang ada dalam sistem politik.
Setiap negara punya metode politik berlawanan-beda dan oleh alasannya itu diperlukan beberapa pendekatan untuk mempelajarinya. Berikut beberapa pendekatan dalam memahami metode politik negara.
1. Pendekatan Sejarah Sistem politik dipelajari dari sejarah bangsa. Ada tiga faktor yang mensugesti pendekatan ini adalah abad lalu, periode kini dan masa depan.
2. Pendekatan Sosiologis Untuk mempelajari tata cara politik suatu negara perlu mengerti sistem sosial yang ada pada sebuah negara. Perbedaan metode sosial akan mempengaruhi kepada tata cara politik sebuah negara.
3. Pendekatan Budaya Pendeaktan ini dilihat dari pendidikan dan budaya masyarakatnya. Suatu masyarakat yang anggotanya telah terdidik dan memiliki budaya tinggi akan kuat kepada sebuah metode politik negara tersebut.
Begitu pun sebaliknya jika pendidikan dan budaya masyarakat masih rendah maka akan menjadi kendala pengembangan metode politik kedepannya.
Sistem politik bermacam-macam |
5. Pendekatan Filsafat Dalam pendekatan ini dibicarakan perihal filsafat yang menjadi way of life dari penduduk suatu negara. Sistem politik suatu bangsa atua negara akan sukar dipisahkan dari way of life di dalamnya.
Suatu penduduk yang dalam hidupnya selalu memprioritaskan kepentingan penduduk dan teladan pikir yang menjunjung tinggi norma adab dan agama maka sistem politiknya tidak akan lepas dari filsafat yang dianut oleh penduduk atau bangsanya.
6. Pendekatan Ideologi
Dalam pendekatan ini, suatu sistem politik dilihat dan dipelajari dari ideologi bangsa atau negara yang berlaku di dalam negara itu. Ideologi sebagai pedoman yang dihasilkan oleh fatwa manusia wacana rancangan-desain politik, sosial, ekonomi dan budaya.
Dengan kata lain tata cara politik tidak lepas dari dogma politik, sosial, ekonomi dan budaya yang telah diterima oleh sebagian besar rakyatnya.
7. Pendekatan Konstitusi dan Hukum
Dalam pendekatan ini, sebuah tata cara politik dilihat dari konstitusi dan undang-undang serta aturan yang berlaku di negara itu. Makara suatu tata cara politik tidak mampu dipisahkan dari konstitusi neagra atau aturan yang berlaku di dalam negara itu.
Dengan demikian, segala aktivitas dari sebuah tata cara politik akan senantiasa bersumber dan berpedoman terhadap undang-undang dasar dan undang-undang yang mampu mencerminkan apakah sistem politik yang berlaku di negara itu demokrasi atau diktator.
Gambar: disini