Blogger Jateng

Metode Perhitungan Curah Hujan Daerah Aliran Sungai

Daerah Aliran Sungai atau DAS yaitu kawasan tapungan air yang masuk ke dalam sungai. Batas wilayah DAS diukur dengan cara menghubungkan titik-titik tertinggi pada kawasan di sekeliling ajaran sungai. 

DAS sangat pentig dijaga kelestariannya sebab manusia banyak berdomisili disekitar DAS. Sekitar 30 juta hektar lahan DAS di Indonesia berada dalam keadaan kritis. 

Sebagian areal hutan di daerah hulu sungai telah berkembang menjadi semak belukar atau hilang seluruhnya. Baca juga: Terbentuknya gunung api tengah maritim
Masalah DAS di Indonesia sekarang pada umumnya terpusat pada banjir yang berulang kali terjadi di daerah hilir sungai. Hal ini tidak cuma menjadikan produktifitas tanah menurun tetapi juga menimbulkan masalah pengendapan lumpur pada waduk, jalan masuk irigasi dan pembangkit listrik. 

Masalah tersebut diakibatkan oleh peggunaan tanah yang tidak tepat mirip perladangan berpindah serta pertanian lahan kering tanpa langkah-langkah konservasi yang tepat serta tidak mengikuti pola tata guna tanah.

Baca juga:
Konjungsi, oposisi dan elongasi planet di tata surya 
Klasifikasi iklim koppen
Faktor-aspek yang mensugesti kondisi DAS yaitu iklim, jenis batuan dan jumlah air yang diterima dikala hujan. Cepat lambatnya air hujan terkumpul di sungai sungguh bergantung pada bentuk lereng DAS. 

Dalam sebuah wilayah DAS terdapat bentukan alam seperti meander, dataran banjir dan delta.
Daerah Aliran Sungai atau DAS adalah wilayah tapungan air yang masuk ke dalam sungai Metode Perhitungan Curah Hujan Daerah Aliran Sungai
Model poligon thiessen
Perhitungan jumlah curah hujan pada suatu DAS mampu dikerjakan dengan mengunakan dua cara: 1. Metode isohyet, dipakai jikalau luas DAS lebih dari 5.000 km persegi. Isohyet yaitu garis imaginer di peta yang menghubungkan lokasi-lokasi dengan jumlah curah hujan yang sama dalam periode waktu tertentu. 2. Metode poligon Thiessen, dipakai jikalau bentuk DAS tidak memanjang dan sempit dengan luas 1.000-5.000 km persegi.
Daerah pemikiran sungai dibagi menjadi tiga adalah daerah hulu, tengah dan hilir. Umumnya kondisi DAS bagian hulu berbukit-bukit dan lerengnya curam sehingga banyak ditemukan riam. 

Daerah ini banyak dipakai untuk perkebunan atau hutan yang ialah kawasan penyangga. Di sekitar fatwa sungai banyak terdapat pemukiman penduduk. Baca juga: Beda puting beliung dan siklon
Bentuk medan pada DAS bagian tengah relatif landai sehingga jalur transportasi dan komunikasi relatif mudah. Daerah ini merupkan pusat aktivitas penduduk, mirip pertanian, jual beli, perindustrian dan pemukiman. 

DAS cuilan hilir merupakan tempat yang landai dan subur dan banyak dipakai untuk pemukiman, pertanian dan perkebunan. Baca juga: Pembahasan SBMPTN Geografi 2016
Gambar: disini