Pada postingan sebelumnya aku telah jelaskan tentang definisi kekeringan dari banyak sekali sudut. Kali ini saya akan jelaskan jenis dan penyebab kekeringan.
Ada beberapa indikator yang dipakai para ahli untuk menyaksikan apakah suatu kondisi disebut kekeringan atau tidak. Indikator ini menolong pemerintah tempat untuk merencanakan mitigasi tragedi kekeringan yang sempurna sesuai kondisinya. Berikut ini jenis-jenis kekeringan:
1. Kekeringan meteorologi Kekeringan meteorologi ini dipengaruhi minimnya kelembaban cuaca yang diakibatkan curah hujan minim dan keadaan lain seperti angin fohn, suhu tinggi dan yang lain. Hal ini dapat dilihat dari keadaan rata-rata daerah dalam jangka waktu panjang.
Biasanya indikator yang dipakai ialah kesempatankrisis air berkepanjangan. Kekeringan meteorologi bisa berawal dan selsai dengan secepatnya.
Baca juga:
Dampak revolusi hijau abad modern
Pola angin muson di Indonesia dan dampaknya
2. Kekeringan pertanian Kekeringan ini terjadi ketika kelembaban udara berkurang drastis hingga mempengaruhi pada kelembaban tanah. Dalam hal ini tumbuhan dan hewan terpengaruh dan evaporasi juga terpengaruh. Tanah retak-retak yaitu bukti kekeringan melanda area pertanian.
3. Kekeringan hidrologi Kekeringan ini terjadi akibat kurangnya air permukaan dan suplai air di dalam tanah. Kekeringan ini lazimnya tidak terjadi serempak dengan kekeringan meteorologi. Di segi lain penurunan kuantitas dan mutu air permukaan dan sub permukaan yakni dampak dari kekeringan meteorologi.
4. Kekeringan sosial ekonomi Kekeringan ini terjadi di ketika pasokan beberapa barang dan jasa seperti energi, kuliner dan air minum berkurang alasannya pergantian kondisi cuaca dan hidrologi.
Membludaknya populasi insan dan meningkatnya keperluan barang dan jasa membuat volume air berkurang. Butuh waktu usang untuk merecovery kekeringan ini.
Faktor-Faktor Terjadinya Kekeringan 1. Kurangnya curah hujan Kekeringan mampu terjadi jikalau minimnya curah hujan (hujan dan salju) di satu daerah. Perhatikan bahwa kelemahan hujan saja tidak memiliki arti mampu disebut kekeringan. Beberapa daerah bisa berbulan-bulan tanpa hujan, dan itu akan terlihat 'wajar ' bagi mereka.
2. Aliran air permukaan sedikit
Beberapa kawasan juga terdistribusi dengan baik dengan air permukaan (sungai dan sungai) yang memiliki sumber dari gunung dan kawasan pemikiran sungai yang jauh. Permukaan air ini bisa mengering jika pedoman dari sumbernya ke hulu terpengaruh.
Debu hidrolik dan sistem irigasi merupakan beberapa aktivitas ekonomi yang mampu meminimalisir jumlah air yang mengalir ke daerah lain di hilir. Baca juga: Jenis-jenis contoh anutan sungai
3. Kegiatan insan
Hutan (pohon) memainkan peran kunci dalam siklus air, alasannya adalah menolong meminimalisir penguapan, menyimpan air dan juga berkontribusi pada kelembaban atmosfer dalam bentuk transpirasi.
Ini mempunyai arti, menebang pohon (deforestasi) atas motof ekonomi, akan mengembangkan laju air permukaan menjadi penguapan.
Ini juga akan mengurangi kemampuan tanah untuk menahan air dan membuat lebih mudah kekeringan terjadi. Ini mampu mengakibatkan keadaan pengeringan, khususnya untuk tubuh air yang lebih kecil. Menebang pohon diketahui bisa mengurangi potensi kawasan aliran sungai.
4. Global Warming
Meskipun beberapa orang tidak menerima bahwa suhu rata-rata bumi sudah meningkat, perlu dicatat bahwa tindakan manusia telah memberi bantuan pada lebih banyak gas rumah kaca di atmosfer.
Akibatnya suhu yang lebih hangat, sering mengakibatkan lebih banyak kekeringan dan kebakaran semak/lahan. Kondisi ini juga condong mempercepat keadaan kekeringan.
Baca juga: disini
Ada beberapa indikator yang dipakai para ahli untuk menyaksikan apakah suatu kondisi disebut kekeringan atau tidak. Indikator ini menolong pemerintah tempat untuk merencanakan mitigasi tragedi kekeringan yang sempurna sesuai kondisinya. Berikut ini jenis-jenis kekeringan:
1. Kekeringan meteorologi Kekeringan meteorologi ini dipengaruhi minimnya kelembaban cuaca yang diakibatkan curah hujan minim dan keadaan lain seperti angin fohn, suhu tinggi dan yang lain. Hal ini dapat dilihat dari keadaan rata-rata daerah dalam jangka waktu panjang.
Biasanya indikator yang dipakai ialah kesempatankrisis air berkepanjangan. Kekeringan meteorologi bisa berawal dan selsai dengan secepatnya.
Baca juga:
Dampak revolusi hijau abad modern
Pola angin muson di Indonesia dan dampaknya
2. Kekeringan pertanian Kekeringan ini terjadi ketika kelembaban udara berkurang drastis hingga mempengaruhi pada kelembaban tanah. Dalam hal ini tumbuhan dan hewan terpengaruh dan evaporasi juga terpengaruh. Tanah retak-retak yaitu bukti kekeringan melanda area pertanian.
3. Kekeringan hidrologi Kekeringan ini terjadi akibat kurangnya air permukaan dan suplai air di dalam tanah. Kekeringan ini lazimnya tidak terjadi serempak dengan kekeringan meteorologi. Di segi lain penurunan kuantitas dan mutu air permukaan dan sub permukaan yakni dampak dari kekeringan meteorologi.
4. Kekeringan sosial ekonomi Kekeringan ini terjadi di ketika pasokan beberapa barang dan jasa seperti energi, kuliner dan air minum berkurang alasannya pergantian kondisi cuaca dan hidrologi.
Membludaknya populasi insan dan meningkatnya keperluan barang dan jasa membuat volume air berkurang. Butuh waktu usang untuk merecovery kekeringan ini.
Kekeringan mengancam umat insan |
2. Aliran air permukaan sedikit
Beberapa kawasan juga terdistribusi dengan baik dengan air permukaan (sungai dan sungai) yang memiliki sumber dari gunung dan kawasan pemikiran sungai yang jauh. Permukaan air ini bisa mengering jika pedoman dari sumbernya ke hulu terpengaruh.
Debu hidrolik dan sistem irigasi merupakan beberapa aktivitas ekonomi yang mampu meminimalisir jumlah air yang mengalir ke daerah lain di hilir. Baca juga: Jenis-jenis contoh anutan sungai
3. Kegiatan insan
Hutan (pohon) memainkan peran kunci dalam siklus air, alasannya adalah menolong meminimalisir penguapan, menyimpan air dan juga berkontribusi pada kelembaban atmosfer dalam bentuk transpirasi.
Ini mempunyai arti, menebang pohon (deforestasi) atas motof ekonomi, akan mengembangkan laju air permukaan menjadi penguapan.
Ini juga akan mengurangi kemampuan tanah untuk menahan air dan membuat lebih mudah kekeringan terjadi. Ini mampu mengakibatkan keadaan pengeringan, khususnya untuk tubuh air yang lebih kecil. Menebang pohon diketahui bisa mengurangi potensi kawasan aliran sungai.
4. Global Warming
Meskipun beberapa orang tidak menerima bahwa suhu rata-rata bumi sudah meningkat, perlu dicatat bahwa tindakan manusia telah memberi bantuan pada lebih banyak gas rumah kaca di atmosfer.
Akibatnya suhu yang lebih hangat, sering mengakibatkan lebih banyak kekeringan dan kebakaran semak/lahan. Kondisi ini juga condong mempercepat keadaan kekeringan.
Baca juga: disini