Bali dan Nusa Tenggara yakni pulau yang berada di bagian tengah Indonesia bagian selatan. Kedua pulau ini mempunyai sumber daya alam yang unik dan memiliki peluang bagi pembangunan.
Secara fisiografi, Pulau Bali bisa dibedakan menjadi tiga bab. Ketiga bagian itu ialah pegunungan vulkanik, dataran rendah aluvial dan bab yang non vulkanik. Wilayah dataran rendah aluvial dilandasi oleh breksi yang kedap air.
Di bab ini sukar untuk penggalian sumur yang menunjukkan air bagi kepentingan rumah tangga. Di kawasan vulkanik persediaan air cukup baik.
Sumber daya hutan di Bali kira-kira 11% dari luas daratan. Luas hutan tersebut kurang lebih 113.356 Ha. Hutan tersebut wajib dijaga kelestariannya demi terlindungnya lingkungan disekitarnya.
Sumber daya nabati yang menjamin penghasilan Bali adalah pertanian dan perkebunan. Hasilnya seperti kelapa, kopi, padi, ubi kayu dan jagung. Bali telah menjual sapi ke wilayah lain sehingga sering disebut juga lumbung sapi daging.
Keunikan kondisi alam dan budaya sungguh menunjang pengembangan industri wisata. Karena keunikannya, Bali sudah menjadi tempat pariwisata kelas satu yang menjadi tujuan utama pelancong aneh.
Kebudayaan Bali menjadi daya tarik wisatawan lokal dan mancanegara. Salah satu majalah dunia juga sudah menobatkan Bali menjadi pulau terbaik di dunia.
Sumber daya bahan galian yang mempunyai nilai baik di Bali adalah gamping. Batu gamping ini tersebar di tempat Prapat Aung, Malaye, Jimbaran, Pecatu Badung dan Nusa Penida. Gamping merupaka materi dasar semen.
Nusa Tenggara Secara klimatologi, mulai dari barat sampai timur Nusa Tenggara cenderung kian kering. Dampaknya, hutan lebat di Nusa Tenggara sudah tidak nampak dan lebih banyak didominasi adalah vegetasi hutan belukar dan padang rumput sabana.
Hasil perkebunan dan pertanian yang menunjang adalah kelapa, kopi, ubi kayu dan jagung. Sawah di kawasan ini sangat terbatas. Peternakan sapi dan kuda banyak terdapat di Nusa Tenggara.
Nusa Tenggara tersusun atas pulau-pulau dan mempunyai kekurangan dalam sektor perhubungan dan angkutan. Selain itu air baik untuk kepentingna rumah tangga maupun pertanian juga menjadi hambatan.
Sumber daya yang berasal dari bahan galian di Nusa Tenggara cuma batu gamping, sulfur, barit dan kaolin. Batu gamping yang menjadi materi dasar semen tersebar di Sumbawa besar, Semamung, Lenangguar, Bima, Monta, Lombok Tengah dan Mangkung.
Di NTT gamping muncul di Timor barat, Atambua, Otapu, Belu, Teoka, Eban, Soe dan Batuna. Baik kualitas maupun cadangannya cukup menjanjikan. Bahan galian welirang tersebar di Gunung Baru, Lombok, Doro Pure dan Sumbawa.
Sementara di NTT sulfur tersebar di Inilika, Flores, Gunung Ineri, Anburambu, Gunung Ija, Gunung Lobo-Lobo, Gunung Egun dan Gunung Lowotolo.
Salah satu bahan galian yang menjadi materi baku keramik halus, materi patung dan semen putih yaitu gips. Bahan galian ini ada di Gunung Karabokai. Sementara kaolin tersebar di Lombok dan Sumbawa.
Dengan kondisi iklim yang condong kering maka pembangunan regional Nusa Tenggara pasti sungguh khas dan berlawanan dengan pulau yang lain.
Gambar: disini, disini
Secara fisiografi, Pulau Bali bisa dibedakan menjadi tiga bab. Ketiga bagian itu ialah pegunungan vulkanik, dataran rendah aluvial dan bab yang non vulkanik. Wilayah dataran rendah aluvial dilandasi oleh breksi yang kedap air.
Di bab ini sukar untuk penggalian sumur yang menunjukkan air bagi kepentingan rumah tangga. Di kawasan vulkanik persediaan air cukup baik.
Sumber daya hutan di Bali kira-kira 11% dari luas daratan. Luas hutan tersebut kurang lebih 113.356 Ha. Hutan tersebut wajib dijaga kelestariannya demi terlindungnya lingkungan disekitarnya.
Sumber daya nabati yang menjamin penghasilan Bali adalah pertanian dan perkebunan. Hasilnya seperti kelapa, kopi, padi, ubi kayu dan jagung. Bali telah menjual sapi ke wilayah lain sehingga sering disebut juga lumbung sapi daging.
Keunikan kondisi alam dan budaya sungguh menunjang pengembangan industri wisata. Karena keunikannya, Bali sudah menjadi tempat pariwisata kelas satu yang menjadi tujuan utama pelancong aneh.
Kebudayaan Bali menjadi daya tarik wisatawan lokal dan mancanegara. Salah satu majalah dunia juga sudah menobatkan Bali menjadi pulau terbaik di dunia.
Sumber daya bahan galian yang mempunyai nilai baik di Bali adalah gamping. Batu gamping ini tersebar di tempat Prapat Aung, Malaye, Jimbaran, Pecatu Badung dan Nusa Penida. Gamping merupaka materi dasar semen.
Pertanian subak di Bali |
Hasil perkebunan dan pertanian yang menunjang adalah kelapa, kopi, ubi kayu dan jagung. Sawah di kawasan ini sangat terbatas. Peternakan sapi dan kuda banyak terdapat di Nusa Tenggara.
Nusa Tenggara tersusun atas pulau-pulau dan mempunyai kekurangan dalam sektor perhubungan dan angkutan. Selain itu air baik untuk kepentingna rumah tangga maupun pertanian juga menjadi hambatan.
Sabana Nusa Tenggara |
Di NTT gamping muncul di Timor barat, Atambua, Otapu, Belu, Teoka, Eban, Soe dan Batuna. Baik kualitas maupun cadangannya cukup menjanjikan. Bahan galian welirang tersebar di Gunung Baru, Lombok, Doro Pure dan Sumbawa.
Sementara di NTT sulfur tersebar di Inilika, Flores, Gunung Ineri, Anburambu, Gunung Ija, Gunung Lobo-Lobo, Gunung Egun dan Gunung Lowotolo.
Salah satu bahan galian yang menjadi materi baku keramik halus, materi patung dan semen putih yaitu gips. Bahan galian ini ada di Gunung Karabokai. Sementara kaolin tersebar di Lombok dan Sumbawa.
Dengan kondisi iklim yang condong kering maka pembangunan regional Nusa Tenggara pasti sungguh khas dan berlawanan dengan pulau yang lain.
Gambar: disini, disini