Manusia merupakan mahluk sosial alias tidak bisa hidup sendiri. Manusia selalu berinteraksi dalam kehidupannya. Kali ini akan bahas tentang pemahaman dan syarat interaksi sosial dalam bermasyarakat.
Pertama-tama aku akan mengajak Anda untuk mengerti hakekat manusia selaku makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa menyanggupi kebutuhannya sendiri. Manusia selaku individu membutuhkan individu lain dan harus berinteraksi dengan individu lain.
Menurut Anda apa yang bisa dijalankan oleh seorang bayi yang baru lahir dan apa yang terjadi jikalau bayi tersebut ditinggal sendiri tanpa ada orang lain di sekitarnya?.
Anda tentu oke dengan aku bahwa bayi yang gres lahir seperti itu hanya mampu melaksanakan gerakan yang sungguh terbatas dan cuma bisa menangis, tanpa bisa melaksanakan apapun jikalau bayi tersebut memerlukan sesuatu, contohnya makan dan minum.
Mustahil bayi yang gres lahir bisa memenuhi kebutuhan makan dan minum sendiri, demikian juga dengan kebutuhan lain. Bila tidak ada orang lain, contohnya orangtua, saudara, dan lain-lain, maka bayi itu mungkin akan meninggal.
Demikian pula dikala berkembang menjadi dewasa, sampaumur, dan bau tanah sekalipun, seseorang tidak akan mungkin memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa pertolongan orang lain.
Anda seperti orang lain pasti juga mempunyai kebutuhan-keperluan yang mesti dipenuhi dan tidak mungkin semua kebutuhan itu dipenuhi sendiri. Anda pasti memerlukan orang lain. Untuk memenuhinya Anda harus melakukan interaksi sosial.
Nah, di sini kita akan membahas desain interaksi sosial. Menurut Anda, apakah yang dimaksudkan dengan interaksi sosial. Coba bandingkan tanggapan Anda dengan pengertian di bawah ini!
Interaksi sosial yakni proses di mana orang-orang yang menjalin kontak dan berkomunikasi saling pengaruh menghipnotis dalam anggapan dan langkah-langkah. Interaksi sosial terjadi antara individu dengan individu, antara individu dengan kalangan, dan antara kalangan dengan golongan. Yang paling penting dalam interaksi sosial yakni imbas timbal balik. Bagaimana, kamu sudah ngerti kan kini tentang definisi interaksi sosial?. Sekarang kita lanjut menyaksikan syarat interaksi sosial.
Syarat Interaksi Sosial Agar interaksi sosial bisa berjalan diharapkan dua syarat yakni: adanya kontak sosial dan komunikasi. Pernahkan Anda memegang suatu patung? Apakah patung tersebut memperlihatkan reaksi balik?.
Tentu saja tidak ada reaksi balik. Kontak dengan benda mati tidak mampu dikategorikan sebagai kontak sosial karena tidak ada reaksi dari benda mati tersebut. Bagaimana jika yang Anda pegang itu yaitu kepingan tubuh tertentu dari seorang teman yang bertentangan jenis kelamin?
Bagaimana reaksi dari sobat tersebut? Apakah beliau cuma diam saja seperti benda mati. Tentu saja tidak. Dia akan menawarkan reaksi kepada tindakan Anda tersebut.
Teman Anda pasti akan murka dan menganggap selaku bentuk penghinaan dan pelecehan atau merupakan tantangan untuk laga. Tindakan yang Anda lakukan dapat dikategorikan selaku kontak sosial alasannya adalah menerima reaksi dari orang lain.
Kontak sosial tidak cuma tergantung pada tindakan seseorang, namun juga sangat tergantung pada reaksi terhadap langkah-langkah itu. Dengan demikian kontak sosial terjadi jika melibatkan antarmanusia dan saling menunjukkan aksi dan reaksi.
Kontak sosial tidak bisa terjadi antara manusia dengan benda mati. Kontak sosial bisa berjalan melalui dua bentuk, yakni: kontak sosial secara eksklusif (face to face) dan secara tidak eksklusif (lewat media perantara).
Kita memiliki kebiasaan berjabat tangan jikalau berjumpa dengan kerabat atau sobat. Kita juga pernah mengantarpesan singkat (SMS), menghubungi, dan mengantarsurat terhadap orang lain.
Berjabat tangan ialah pola kontak sosial face to face, sedangkan mengantarSMS, menelepon dan berkirim surat ialah acuan kontak sosial yang dikerjakan secara tidak pribadi alasannya memakai mediator.
Pada zaman modern mirip kini orang menjalin kontak sosial dengan orang lain tidak harus dijalankan secara pribadi (face to face), melainkan bisa memanfaatkan media selaku mediator, mirip handphone, telepon rumah, surat, internet, telegram, e-mail, dan bahkan orang. Namun ada norma-norma sosial yang mengatur penggunaan media-media itu. Bila norma-norma itu dilanggar akan menerima hukuman.
Kontak sosial saja belum cukup untuk menjalin interaksi sosial masih diperlukan syarat lain yaitu: adanya komunikasi. Dalam menjalin kontak sosial dibutuhkan orang lain mengerti dan memahami pesan yang disampaikan.
Agar orang lain memahami dan mengetahui pesan yang disampaikan dibutuhkan apa yang disebut dengan komunikasi. Penyampaian pesan dapat dijalankan baik lewat komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
Komunikasi verbal yakni penyampaian pesan lewat simbol-simbol bunyi yang mempunyai makna atau arti, sedangkan komunikasi nonverbal adalah komunikasi lewat bahasa badan (body language) atau gerakan tubuh (gesture).
Contoh komunikasi ekspresi ialah guru menerangkan bahan interaksi sosial kepada siswa dengan menggunakan lambang-lambang bunyi. Contoh komunikasi nonverbal ialah menganggukan dan menggelengkan kepala, menangis, tertawa, tersenyum, dan mengepalkan tangan.
Sumber: Modul Pelatihan P2KGS Dinas Pendidikan Kota. Ali, Imron, S. Sos, MA. Gambar: disini
Pertama-tama aku akan mengajak Anda untuk mengerti hakekat manusia selaku makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa menyanggupi kebutuhannya sendiri. Manusia selaku individu membutuhkan individu lain dan harus berinteraksi dengan individu lain.
Menurut Anda apa yang bisa dijalankan oleh seorang bayi yang baru lahir dan apa yang terjadi jikalau bayi tersebut ditinggal sendiri tanpa ada orang lain di sekitarnya?.
Anda tentu oke dengan aku bahwa bayi yang gres lahir seperti itu hanya mampu melaksanakan gerakan yang sungguh terbatas dan cuma bisa menangis, tanpa bisa melaksanakan apapun jikalau bayi tersebut memerlukan sesuatu, contohnya makan dan minum.
Mustahil bayi yang gres lahir bisa memenuhi kebutuhan makan dan minum sendiri, demikian juga dengan kebutuhan lain. Bila tidak ada orang lain, contohnya orangtua, saudara, dan lain-lain, maka bayi itu mungkin akan meninggal.
Demikian pula dikala berkembang menjadi dewasa, sampaumur, dan bau tanah sekalipun, seseorang tidak akan mungkin memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa pertolongan orang lain.
Anda seperti orang lain pasti juga mempunyai kebutuhan-keperluan yang mesti dipenuhi dan tidak mungkin semua kebutuhan itu dipenuhi sendiri. Anda pasti memerlukan orang lain. Untuk memenuhinya Anda harus melakukan interaksi sosial.
Nah, di sini kita akan membahas desain interaksi sosial. Menurut Anda, apakah yang dimaksudkan dengan interaksi sosial. Coba bandingkan tanggapan Anda dengan pengertian di bawah ini!
Interaksi sosial yakni proses di mana orang-orang yang menjalin kontak dan berkomunikasi saling pengaruh menghipnotis dalam anggapan dan langkah-langkah. Interaksi sosial terjadi antara individu dengan individu, antara individu dengan kalangan, dan antara kalangan dengan golongan. Yang paling penting dalam interaksi sosial yakni imbas timbal balik. Bagaimana, kamu sudah ngerti kan kini tentang definisi interaksi sosial?. Sekarang kita lanjut menyaksikan syarat interaksi sosial.
Manusia mahluk yang senantiasa berinteraksi |
Tentu saja tidak ada reaksi balik. Kontak dengan benda mati tidak mampu dikategorikan sebagai kontak sosial karena tidak ada reaksi dari benda mati tersebut. Bagaimana jika yang Anda pegang itu yaitu kepingan tubuh tertentu dari seorang teman yang bertentangan jenis kelamin?
Bagaimana reaksi dari sobat tersebut? Apakah beliau cuma diam saja seperti benda mati. Tentu saja tidak. Dia akan menawarkan reaksi kepada tindakan Anda tersebut.
Teman Anda pasti akan murka dan menganggap selaku bentuk penghinaan dan pelecehan atau merupakan tantangan untuk laga. Tindakan yang Anda lakukan dapat dikategorikan selaku kontak sosial alasannya adalah menerima reaksi dari orang lain.
Kontak sosial tidak cuma tergantung pada tindakan seseorang, namun juga sangat tergantung pada reaksi terhadap langkah-langkah itu. Dengan demikian kontak sosial terjadi jika melibatkan antarmanusia dan saling menunjukkan aksi dan reaksi.
Kontak sosial tidak bisa terjadi antara manusia dengan benda mati. Kontak sosial bisa berjalan melalui dua bentuk, yakni: kontak sosial secara eksklusif (face to face) dan secara tidak eksklusif (lewat media perantara).
Kita memiliki kebiasaan berjabat tangan jikalau berjumpa dengan kerabat atau sobat. Kita juga pernah mengantarpesan singkat (SMS), menghubungi, dan mengantarsurat terhadap orang lain.
Berjabat tangan ialah pola kontak sosial face to face, sedangkan mengantarSMS, menelepon dan berkirim surat ialah acuan kontak sosial yang dikerjakan secara tidak pribadi alasannya memakai mediator.
Pada zaman modern mirip kini orang menjalin kontak sosial dengan orang lain tidak harus dijalankan secara pribadi (face to face), melainkan bisa memanfaatkan media selaku mediator, mirip handphone, telepon rumah, surat, internet, telegram, e-mail, dan bahkan orang. Namun ada norma-norma sosial yang mengatur penggunaan media-media itu. Bila norma-norma itu dilanggar akan menerima hukuman.
Kontak sosial saja belum cukup untuk menjalin interaksi sosial masih diperlukan syarat lain yaitu: adanya komunikasi. Dalam menjalin kontak sosial dibutuhkan orang lain mengerti dan memahami pesan yang disampaikan.
Agar orang lain memahami dan mengetahui pesan yang disampaikan dibutuhkan apa yang disebut dengan komunikasi. Penyampaian pesan dapat dijalankan baik lewat komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
Komunikasi verbal yakni penyampaian pesan lewat simbol-simbol bunyi yang mempunyai makna atau arti, sedangkan komunikasi nonverbal adalah komunikasi lewat bahasa badan (body language) atau gerakan tubuh (gesture).
Contoh komunikasi ekspresi ialah guru menerangkan bahan interaksi sosial kepada siswa dengan menggunakan lambang-lambang bunyi. Contoh komunikasi nonverbal ialah menganggukan dan menggelengkan kepala, menangis, tertawa, tersenyum, dan mengepalkan tangan.
Sumber: Modul Pelatihan P2KGS Dinas Pendidikan Kota. Ali, Imron, S. Sos, MA. Gambar: disini