Semua warga yang sah dan berdaulat mempunyai hak menentukan kewarganegaraannya. Apakah kamu besar hati memiliki kewarganegaraan Indonesia?.
Untuk memahami lebih jelas, berikut ini asas kewarganegaraan yang berlaku di Indonesia"
1. Asas Kewarganegaraan Menurut Kelahiran Penentuan sebuah kewarganegaraan menurut kelahiran terbagi menjadi dua yaitu: a. Asas Ius Soli Merupakan asas yang memutuskan seseorang memiliki kewarganegaraan berdasarkan kawasan orang tersebut dilahirkan.
Contoh: di negara Inggris menganut asas Ius Soli. Andrew yang berkewarganegaraan B melahirkan anak di Inggris. Secara otomatis anaknya menjadi warga negara Inggris.
b. Asas Ius Sangunis Merupakan asas yang menetapkan seseorang mempunyai kewarganegaraan berdasarkan kewarganegaraan orang tuanya (keturunan). Contoh: Negara Tiongkok menganut asas Ius Sanguinis.
Tongseng berkewarganegaraan Tiongkok melahirkan anak di negara X sehingga anak tersebut memiliki kewarganegaraan Tiongkok.
2. Asas Kewarganegaraan Menurut Perkawinan a. Asas Persamaan Hukum Asas persamaan aturan ialah asas yang memiliki definisi bahwa suami isteri merupakan keluarga yang memiliki ikatan kesatuan yang dilarang terpecah Keluarga merupakan inti dari penduduk sehingga status kewarganegaraan suami isteri mesti sama.
b.Asas Persamaan Derajat Asas persamaan derajar ialah asas yang memiliki definsi bahwa dalam suatu perkawinan tidak menimbulkan salah satu pihak tunduk secara hukum kepada lainnya. Keduanya punya hak yang sama untuk menentukan status kewarganegaraan sendiri. Dengan begitu mereka tetap memiliki kewarganegaraan masing-masing sebagaimana sebelum terjadi perkawinan.
Status kewarganegaraan yang berbeda pada setiap negara mampu menjadikan dilema bagi kewarganegaraan seseorang. Masalah tersebut yaitu:
a. Bipatride Merupakan seseorang yang punya kewarganegaraan ganda. Contohnya: seorang anak lahir di AS yang mengaut asas ius soli dan merupakan anak dari orang renta yang berkewarganegaraan Tiongkok yang menganut asas ius sangunis. Maka anak itu memiliki dua kewarganegaraan AS dan Tiongkok.
b. Apatride Merupakan seseorang yang tidak mempunyai kewarganegaraan: Contohnya: seorang anak lahir di Tiongkok yang menganut asas ius sanguinis, dengan orang tua berkewarganegaraan AS. Maka anak tersebut tak memiliki kewarganegaraan dari Tiongkok alasannya adalah bukan keturunan Tiongkok dan tidak berkewargangegaraan AS alasannya adalah tidak lahir di AS.
Untuk mengatasi masalah bipatride dan apatride tadi maka dalam sebuah negara memakai tata cara berikut:
a. Stelsel Pasif, artinya seseorang yang secara otomatis menjadi warga negara tanpa harus melaksanakan langkah-langkah hukum tertentu. Kaprikornus seseorang mampu menggunakan hak untuk mempunyai status menjadi warga negara. b. Stelsel Aktif, artinya untuk memiliki status kewarganegaraan, seseorang mesti melaksanakan langkah-langkah aturan tertentu secara aktif. Kaprikornus seseorang mampu memakai hak pilihan untuk mempunyai status selaku warga negara.
Gambar: disini
Untuk memahami lebih jelas, berikut ini asas kewarganegaraan yang berlaku di Indonesia"
1. Asas Kewarganegaraan Menurut Kelahiran Penentuan sebuah kewarganegaraan menurut kelahiran terbagi menjadi dua yaitu: a. Asas Ius Soli Merupakan asas yang memutuskan seseorang memiliki kewarganegaraan berdasarkan kawasan orang tersebut dilahirkan.
Contoh: di negara Inggris menganut asas Ius Soli. Andrew yang berkewarganegaraan B melahirkan anak di Inggris. Secara otomatis anaknya menjadi warga negara Inggris.
b. Asas Ius Sangunis Merupakan asas yang menetapkan seseorang mempunyai kewarganegaraan berdasarkan kewarganegaraan orang tuanya (keturunan). Contoh: Negara Tiongkok menganut asas Ius Sanguinis.
Tongseng berkewarganegaraan Tiongkok melahirkan anak di negara X sehingga anak tersebut memiliki kewarganegaraan Tiongkok.
Asas kewarganegaraan Indonesia apa? |
b.Asas Persamaan Derajat Asas persamaan derajar ialah asas yang memiliki definsi bahwa dalam suatu perkawinan tidak menimbulkan salah satu pihak tunduk secara hukum kepada lainnya. Keduanya punya hak yang sama untuk menentukan status kewarganegaraan sendiri. Dengan begitu mereka tetap memiliki kewarganegaraan masing-masing sebagaimana sebelum terjadi perkawinan.
Status kewarganegaraan yang berbeda pada setiap negara mampu menjadikan dilema bagi kewarganegaraan seseorang. Masalah tersebut yaitu:
a. Bipatride Merupakan seseorang yang punya kewarganegaraan ganda. Contohnya: seorang anak lahir di AS yang mengaut asas ius soli dan merupakan anak dari orang renta yang berkewarganegaraan Tiongkok yang menganut asas ius sangunis. Maka anak itu memiliki dua kewarganegaraan AS dan Tiongkok.
b. Apatride Merupakan seseorang yang tidak mempunyai kewarganegaraan: Contohnya: seorang anak lahir di Tiongkok yang menganut asas ius sanguinis, dengan orang tua berkewarganegaraan AS. Maka anak tersebut tak memiliki kewarganegaraan dari Tiongkok alasannya adalah bukan keturunan Tiongkok dan tidak berkewargangegaraan AS alasannya adalah tidak lahir di AS.
Untuk mengatasi masalah bipatride dan apatride tadi maka dalam sebuah negara memakai tata cara berikut:
a. Stelsel Pasif, artinya seseorang yang secara otomatis menjadi warga negara tanpa harus melaksanakan langkah-langkah hukum tertentu. Kaprikornus seseorang mampu menggunakan hak untuk mempunyai status menjadi warga negara. b. Stelsel Aktif, artinya untuk memiliki status kewarganegaraan, seseorang mesti melaksanakan langkah-langkah aturan tertentu secara aktif. Kaprikornus seseorang mampu memakai hak pilihan untuk mempunyai status selaku warga negara.
Gambar: disini