Sejak zaman dulu Bulan sudah mempesonakan umat insan. Ada yang mengibaratkan Bulan selaku wajah wanita elok, ada pula peribahasa bagai pungguk merindukan bulan.
Namun teknologi sudah menguak bagaimana sejatinya bentuk bulan. Muka bulan yang menghadap ke bumi selalu sama kira-kira separuh kepingan. Separuh potongan lagi selalu membelakangi bumi sehingga tidak pernah kita lihat.
Saat bulan purnama kau akan menyaksikan belahan-kepingan halus, datar dan agak gelap. Bagian ini disebut mare atau bahari dalam bahasa latin alasannya adalah dahulu diperkirakan ialah samudera. Bidang gelap inilah yang kadang terkesan seperit bentuk paras insan.
Pada permukaan bulan terdapat ribuan kawah yang dihasilkan oleh hantaman meteor yang masuk ke permukaan bulan. Ini disebabkan bulan tak memiliki atmosfer yang bisa merusak kerikil meteor yang masuk ke bulan.
Bulan punya garis tengah 350 km dan mempunyai besar 1/4 Bumi. Jarak bumi ke bulan kira-kira 380.000 km. Mengapa oleh manusia, bulan terlihat nyaris sama besarnya dengan matahari?. Ini alasannya faktor jarak bulan yang lebih erat dengan bumi. Bandingkan dengan jarak matahari yang meraih 150 juta km dari bumi.
Bulan bersinar dan terlihat oleh kita khususnya di malam hari. Bulan bercahaya karena menerima pantulan dari matahari, jadi bulan tidak menciptakan cahaya sendiri. Bulan yakni satelit alami Bumi.
Bulan bisa beredar bersahabat bumi alasannya adalah dampak gravitasi bumi. Bulan memiliki gravitasi dan berpengaruh kepada kehidupan di Bumi mirip gerhana dan pasang bahari.
Gravitasi bulan kira-kira 1/6 kali gravitasi bumi dan jumlah ini terlalu lemah untuk mampu mengikat atmosfernya sehingga di bulan tidak tercipta atmosfer. Tidak adanya atmosfer di bulan menjadikan terjadinya fenomena berikut:
1. Suhu permukaan bulan mampu berganti sangat cepat Lapisan-lapisan atmosfer di bumi berfungsi menyaring dan mengontrol sinar matahari yang tentang dan yang dipantulkan oleh permukaan bumi, sehingga suhu di pemrukaan bumi tidak berganti dengan ekstrim.
Karena di bulan tidak ada atmosfer maka suhu pada potongan yang terkena matahari mampu meraih 100 derajat Celcius sementara suhu di bagian yang tidak kena matahari bisa menjangkau -173 derajat Celcius.
2. Bunyi tidak mampu merambat di bulan Untuk mampu merambat, gelombang bunyi membutuhkan medium seperti udara. Karena di bulan tidak ada medium ini maka suara tidak mampu merambat disana. Ini menimbulkan bulan adalah daerah yang sungguh sunyi.
3. Langit di bulan terlihat hitam kelam Langit di bumi terlihat biru karena adanya debu-abu angkasa yang memboroskan sinar matahari dan yang paling banyak dihamburkan yakni gelombang pendek warna biru.
Bulan tak punya atmosfer hingga tidak mungkin terjadi penghamburan sinar. Ini menjadikan tidak ada spektrum sinar matahari yang tercipta sehingga langit bulan selalu tampak gelap hitam kelam oleh pengamat di bumi.
4. Tidak mungkin ada kehidupan Atmosfer bulan berfungsi mengatur siklus udara dan siklus air. Bulan tidak memilikii atmosfer sehingga di Bulan tidak tersedia udara dan air. Maka tidak mungkin ada kehidupan terbentuk secara alami kecuali ada rekayasa tingkat tinggi.
Gambar: disini
Namun teknologi sudah menguak bagaimana sejatinya bentuk bulan. Muka bulan yang menghadap ke bumi selalu sama kira-kira separuh kepingan. Separuh potongan lagi selalu membelakangi bumi sehingga tidak pernah kita lihat.
Saat bulan purnama kau akan menyaksikan belahan-kepingan halus, datar dan agak gelap. Bagian ini disebut mare atau bahari dalam bahasa latin alasannya adalah dahulu diperkirakan ialah samudera. Bidang gelap inilah yang kadang terkesan seperit bentuk paras insan.
Pada permukaan bulan terdapat ribuan kawah yang dihasilkan oleh hantaman meteor yang masuk ke permukaan bulan. Ini disebabkan bulan tak memiliki atmosfer yang bisa merusak kerikil meteor yang masuk ke bulan.
Permukaan bulan bopeng oleh hantaman meteor |
Bulan bersinar dan terlihat oleh kita khususnya di malam hari. Bulan bercahaya karena menerima pantulan dari matahari, jadi bulan tidak menciptakan cahaya sendiri. Bulan yakni satelit alami Bumi.
Bulan bisa beredar bersahabat bumi alasannya adalah dampak gravitasi bumi. Bulan memiliki gravitasi dan berpengaruh kepada kehidupan di Bumi mirip gerhana dan pasang bahari.
Gravitasi bulan kira-kira 1/6 kali gravitasi bumi dan jumlah ini terlalu lemah untuk mampu mengikat atmosfernya sehingga di bulan tidak tercipta atmosfer. Tidak adanya atmosfer di bulan menjadikan terjadinya fenomena berikut:
1. Suhu permukaan bulan mampu berganti sangat cepat Lapisan-lapisan atmosfer di bumi berfungsi menyaring dan mengontrol sinar matahari yang tentang dan yang dipantulkan oleh permukaan bumi, sehingga suhu di pemrukaan bumi tidak berganti dengan ekstrim.
Karena di bulan tidak ada atmosfer maka suhu pada potongan yang terkena matahari mampu meraih 100 derajat Celcius sementara suhu di bagian yang tidak kena matahari bisa menjangkau -173 derajat Celcius.
2. Bunyi tidak mampu merambat di bulan Untuk mampu merambat, gelombang bunyi membutuhkan medium seperti udara. Karena di bulan tidak ada medium ini maka suara tidak mampu merambat disana. Ini menimbulkan bulan adalah daerah yang sungguh sunyi.
3. Langit di bulan terlihat hitam kelam Langit di bumi terlihat biru karena adanya debu-abu angkasa yang memboroskan sinar matahari dan yang paling banyak dihamburkan yakni gelombang pendek warna biru.
Bulan tak punya atmosfer hingga tidak mungkin terjadi penghamburan sinar. Ini menjadikan tidak ada spektrum sinar matahari yang tercipta sehingga langit bulan selalu tampak gelap hitam kelam oleh pengamat di bumi.
4. Tidak mungkin ada kehidupan Atmosfer bulan berfungsi mengatur siklus udara dan siklus air. Bulan tidak memilikii atmosfer sehingga di Bulan tidak tersedia udara dan air. Maka tidak mungkin ada kehidupan terbentuk secara alami kecuali ada rekayasa tingkat tinggi.
Gambar: disini