Masyarakat pedesaan merupakan sebuah komunitas yang sangat jauh dari kesan modern dan condong lebih tradisional.
Seorang ahli sosiologi Talcot Parsons menerangkan bahwa penduduk desa selaku masyarakat gemeinshcaft memiliki karkateristik selaku berikut:
a. Afektifitas adah kaitannya dengan perasaan kasih sayang, cinta, kesetiaan dan kemesraan. Perwujudan dalam perilaku dan langkah-langkah tolong-menolong, menyatakan simpati kepada bencana alam yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih.
b. Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari afektifitas yaitu mementingkan kepentingan bareng , membenci menonjolkan diri tidak suka akan orang yang berlawanan anjuran, initnya semua harus memperlihatkan keseragaman perasaan.
c. Partikularisme intinya ialah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan khusus untuk suatu kawasan atua daerah tertentu. Perasaan subjektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang cuma berlaku untuk kelompok tertentu saja.
d. Askripsi yaitu kekerabatan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh menurut sebuah perjuangan yang tidak disengaja namun ialah sebuah kondisi yang sudah ialah kebiasaan atau keturuan.
e. Kekabaran ialah sesuatu yang tidak terang khususnya dalam kekerabatan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa memakai bahasa tidak langsung untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian di atas, Parson mampu menyaksikan desa yang masih murni tanpa ada campur tangan efek dari luar atau globalisasi.
Masyarakat pedesaan memiliki sifat yang kaku namun sungguh ramah. Biasanya adab dan kepercayaan penduduk sekitar yang membuat penduduk pedesaan masih kaku, tetapi asalkan tidak melanggar hukum etika dan iktikad maka penduduk pedesaan ialah masyarakat yang ramah.
Pada hakikatnya penduduk pedesaan adalah penduduk penunjang seperti petani yang menyiapkan materi pangan, tenaga kerja bernafsu dan yang lain. Masyarakat desa mengenal aneka macam macam gejala sosial mirip pertentangan, kontradiksi dan persaingan.
Pertengkara yang terjadi lazimnya berakar pada masalah rumah tangga yang sering menjalar ke luar rumah. Pertentangan disebabkan oleh pergantian desain-rancangan kebudayaan, psikologi dan kekerabatan dengan magic.
Pertentangan ini biasanya berakar dari kebiasaan penduduk . Masyarakat desa seperti biasa memiliki saingan satu sama lain dalam berbagai aspek. Wujud persaingan ini bisa positif dan negatif.
Gambar: disini
Seorang ahli sosiologi Talcot Parsons menerangkan bahwa penduduk desa selaku masyarakat gemeinshcaft memiliki karkateristik selaku berikut:
a. Afektifitas adah kaitannya dengan perasaan kasih sayang, cinta, kesetiaan dan kemesraan. Perwujudan dalam perilaku dan langkah-langkah tolong-menolong, menyatakan simpati kepada bencana alam yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih.
b. Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari afektifitas yaitu mementingkan kepentingan bareng , membenci menonjolkan diri tidak suka akan orang yang berlawanan anjuran, initnya semua harus memperlihatkan keseragaman perasaan.
c. Partikularisme intinya ialah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan khusus untuk suatu kawasan atua daerah tertentu. Perasaan subjektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang cuma berlaku untuk kelompok tertentu saja.
d. Askripsi yaitu kekerabatan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh menurut sebuah perjuangan yang tidak disengaja namun ialah sebuah kondisi yang sudah ialah kebiasaan atau keturuan.
e. Kekabaran ialah sesuatu yang tidak terang khususnya dalam kekerabatan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa memakai bahasa tidak langsung untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian di atas, Parson mampu menyaksikan desa yang masih murni tanpa ada campur tangan efek dari luar atau globalisasi.
Bertani adalah ciri khas pedesaan |
Pada hakikatnya penduduk pedesaan adalah penduduk penunjang seperti petani yang menyiapkan materi pangan, tenaga kerja bernafsu dan yang lain. Masyarakat desa mengenal aneka macam macam gejala sosial mirip pertentangan, kontradiksi dan persaingan.
Pertengkara yang terjadi lazimnya berakar pada masalah rumah tangga yang sering menjalar ke luar rumah. Pertentangan disebabkan oleh pergantian desain-rancangan kebudayaan, psikologi dan kekerabatan dengan magic.
Pertentangan ini biasanya berakar dari kebiasaan penduduk . Masyarakat desa seperti biasa memiliki saingan satu sama lain dalam berbagai aspek. Wujud persaingan ini bisa positif dan negatif.
Gambar: disini