Sistem Informasi Geografi atau SIG adalah sebuah tata cara yang kompleks dan tersusun atas 3 subsistem utama. SIG yaitu cabang geografi mutakhir yang meningkat pesat.
Secara konvensional atau sederhana, SIG ditampilkan dalam bentuk peta yang dibentuk oleh geograf dengan cara kompilasi atau tumpang susun peta-peta yang berisi gosip yang dibutuhkan.
Bagi seorang geograf, peta merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk memberikan ilham kepada orang lain dan ia harus bisa menjamin supaya setiap pengguna dapat menangkap "pandangan baru" dari peta yang disajikan secara mudah, cepat, easy using dan efisien.
Secara koputerisasi, SIG disajikan dalam bentuk data digital, peta dan tabel yang ialah hasil dari pembuatan digital dengan menggunakan software pengolah data geografi khusus.
Adapun kiprah dan kedudukan SIG yakni untuk menciptakan gosip spasial yang memiliki arti tidak jauh berlainan dengan peran dan kedudukan pengerjaan peta kebanyakan.
Namun dalam SIG diperkenalkan mekanisme kerja baru dalam teknologi pemetaan yang diketahui dengan tata cara digital. Informasi berbasis SIG mesti lebih berkualitas alasannya adalah diolah secara canggih.
SIG merupakan tata cara yang mampu mendukung pengambilan keputusan dan bisa mengintergrasikan deskripsi lokasi dengan karakteristik fenomena yang ditemukan di tempat tersebut. Subsistem SIG berisikan 4 macam yakni:
1. Subsistem masukan (input) Subsistem input ini bertugas mengumpulkan da merencanakan data spasial banyak sekali sumber, bertanggung jawab mengumpulkan atua mentransformasikan format-format data asli ke dalam bentuk format yang mampu digunakan oleh SIG.
2.Subsistem manajemen Subsistem ini mengorganisasikan data spasial ke dalam suatu sistem basis data sedemikian rupa sehingga data geografis atau spasial tersebut mudah dicari, diupdate, dimanipulasi dan diedit.
3. Subsistem manipulasi/evaluasi Subsistem ini menentukan isu-info yang dapat dihasilkan SIG. Sistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menciptakan berita yang dikehendaki. Subsistem 2 dan 3 lebih terpadu atau disebut juga Database Management System.
4. Subsistem keluaran (output) dan penyajian (display)
Subsistem ini memberikan atau menciptakan keluaran sebagian atau seluruh basis data, baik dalam bentuk softopy maupun hardcopy dalam bentuk tabel, grafik, peta atau miniatur 3D map dan yang lain. Baca juga: Beda sirkum pasifik dan mediterania Gambar: disini
Secara konvensional atau sederhana, SIG ditampilkan dalam bentuk peta yang dibentuk oleh geograf dengan cara kompilasi atau tumpang susun peta-peta yang berisi gosip yang dibutuhkan.
Bagi seorang geograf, peta merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk memberikan ilham kepada orang lain dan ia harus bisa menjamin supaya setiap pengguna dapat menangkap "pandangan baru" dari peta yang disajikan secara mudah, cepat, easy using dan efisien.
Secara koputerisasi, SIG disajikan dalam bentuk data digital, peta dan tabel yang ialah hasil dari pembuatan digital dengan menggunakan software pengolah data geografi khusus.
Adapun kiprah dan kedudukan SIG yakni untuk menciptakan gosip spasial yang memiliki arti tidak jauh berlainan dengan peran dan kedudukan pengerjaan peta kebanyakan.
Namun dalam SIG diperkenalkan mekanisme kerja baru dalam teknologi pemetaan yang diketahui dengan tata cara digital. Informasi berbasis SIG mesti lebih berkualitas alasannya adalah diolah secara canggih.
3 D map hasil manipulasi SIG |
1. Subsistem masukan (input) Subsistem input ini bertugas mengumpulkan da merencanakan data spasial banyak sekali sumber, bertanggung jawab mengumpulkan atua mentransformasikan format-format data asli ke dalam bentuk format yang mampu digunakan oleh SIG.
2.Subsistem manajemen Subsistem ini mengorganisasikan data spasial ke dalam suatu sistem basis data sedemikian rupa sehingga data geografis atau spasial tersebut mudah dicari, diupdate, dimanipulasi dan diedit.
3. Subsistem manipulasi/evaluasi Subsistem ini menentukan isu-info yang dapat dihasilkan SIG. Sistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menciptakan berita yang dikehendaki. Subsistem 2 dan 3 lebih terpadu atau disebut juga Database Management System.
4. Subsistem keluaran (output) dan penyajian (display)
Subsistem ini memberikan atau menciptakan keluaran sebagian atau seluruh basis data, baik dalam bentuk softopy maupun hardcopy dalam bentuk tabel, grafik, peta atau miniatur 3D map dan yang lain. Baca juga: Beda sirkum pasifik dan mediterania Gambar: disini