Terbentuknya Stalaktit dan Stalagmit - Jika kau pergi mendatangi gua kapur tentu kamu akan menjumpai dua ornamen unik disana adalah stalaktit dan stalagmit.
Stalaktit dan Stalagmit ialah deretan batuan runcing yang banyak didapatkan pada dua kapur atau karst. Orang kadang kala lupa membedakan mana yang stalaktit dan mana yang stalagmit.
Cara membedakannya yaitu bahwa stalactite punya aksara "c" dari kata ceilling artinya atap dan stalagmite punya huruf "g" dari kata ground yang artinya tanah.
Dengan begitu kau sudah niscaya bisa membedakan keduanya yang sering disebut juga selaku dripstone. Saat air mengalir turun melalui tanah dan masuk kedalam gua, dia akan melarutkan mineral yang disebut kalsit dan membawanya melaui rekahan di langit-langit gua.
Air yang menetes meninggalkan bekas kalsit, yang perlahan terbentuk di langit-langit sampai terbentuk stalaktit menggantung mirip es. Baca juga: Genesa batuan beku
Sementara itu air dari ujung stalaktit meninggalkan lebih banyak kalsit di tumpukan lantai gua dan tak lama membentuk stalagmit seperti kerucut. Itulah mengapa stalaktit dan stalagmit umumnya ditemukan berpasangan.
Stalaktit dan stalagmit yang berjumpa akan menghasilkan pillar atau kolom. Gambar: disini
Gua kapur merupakan lokasi rekreasi yang populer di aneka macam bagian bumi. Di Indonesia wisata susur gua banyak di temukan di Gunung Kidul, Pacitan dan Sulawesi Selatan. Gua kapur di Indonesia memiliki kedalaman dan panjang yang bermacam-macam. Baca juga: Batuan beku intrusif dan ekstrusif
Bentuk-bentuk ornemen gua kapur beraneka ragam dikarenakan membuatkan faktor mirip bagaimana air memasuki gua (menetes, merembes, atau memercik). Selain itu warna ornamen di gua diputuskan oleh kandungan mineralnya.
Kalsit murni berwarna putih dan hampir tidak berwarna. Besi dan mineral lain serta asam dari vegetasi permukaan memperbesar warna merah, oranye, hitam ke stalaktit dan stalagmit.
Baca juga: Dampak Perubahan Iklim bagi dunia
Stalaktit dan Stalagmit ialah deretan batuan runcing yang banyak didapatkan pada dua kapur atau karst. Orang kadang kala lupa membedakan mana yang stalaktit dan mana yang stalagmit.
Cara membedakannya yaitu bahwa stalactite punya aksara "c" dari kata ceilling artinya atap dan stalagmite punya huruf "g" dari kata ground yang artinya tanah.
Dengan begitu kau sudah niscaya bisa membedakan keduanya yang sering disebut juga selaku dripstone. Saat air mengalir turun melalui tanah dan masuk kedalam gua, dia akan melarutkan mineral yang disebut kalsit dan membawanya melaui rekahan di langit-langit gua.
Air yang menetes meninggalkan bekas kalsit, yang perlahan terbentuk di langit-langit sampai terbentuk stalaktit menggantung mirip es. Baca juga: Genesa batuan beku
Sementara itu air dari ujung stalaktit meninggalkan lebih banyak kalsit di tumpukan lantai gua dan tak lama membentuk stalagmit seperti kerucut. Itulah mengapa stalaktit dan stalagmit umumnya ditemukan berpasangan.
Stalaktit dan stalagmit yang berjumpa akan menghasilkan pillar atau kolom. Gambar: disini
Stalaktit dan stalagmit gua kapur |
Bentuk-bentuk ornemen gua kapur beraneka ragam dikarenakan membuatkan faktor mirip bagaimana air memasuki gua (menetes, merembes, atau memercik). Selain itu warna ornamen di gua diputuskan oleh kandungan mineralnya.
Kalsit murni berwarna putih dan hampir tidak berwarna. Besi dan mineral lain serta asam dari vegetasi permukaan memperbesar warna merah, oranye, hitam ke stalaktit dan stalagmit.
Baca juga: Dampak Perubahan Iklim bagi dunia