Salah satu masakan khas penduduk Sunda ialah Kue Putu Hiung. Kue Putu merpukan makan tradisional yang ketika ini sudah sungguh jarang ditemukan.
Dulu ketika aku kecil, setiap malam senantiasa ada pedagang putu hiung keliling ke perumahan. Kenapa disebut putu hiung, alasannya adalah setiap kali melalui selalu ada suara yang dihasilkan dari uap air yang dipanaskan.
Bunyi hiung ini yang selalu menjadi ciri khas kue putu hiung. Kue putu hiung yang dibentuk dari tepung beras yang diisi abu gula merah di dalamnya. Kemudian citetak dalam bambu yang diuapkan.
Proses pembuatannya kurang lebih 1 menit saja. Setelah matang putu hiung akan ditaburi parutan kelapa. Makanan ini memang enak disantap malam hari saat cuaca hambar.
Di Bekasi saat ini saya masih menjumpai pedagang putu hiung setiap malam. Kuliner tradisional ini harus dilestarikan dan jangan sampai hilang.
Harga satu putu hiung 1.000 rupiah, sangat murah. Kuliner khas Sunda ini mesti terus dilestarikan dan dipamerkan mungkin di pameran kuliner supaya warisan masyarakat lokal Sunda tetap tersadar.
Dulu ketika aku kecil, setiap malam senantiasa ada pedagang putu hiung keliling ke perumahan. Kenapa disebut putu hiung, alasannya adalah setiap kali melalui selalu ada suara yang dihasilkan dari uap air yang dipanaskan.
Bunyi hiung ini yang selalu menjadi ciri khas kue putu hiung. Kue putu hiung yang dibentuk dari tepung beras yang diisi abu gula merah di dalamnya. Kemudian citetak dalam bambu yang diuapkan.
Proses pembuatannya kurang lebih 1 menit saja. Setelah matang putu hiung akan ditaburi parutan kelapa. Makanan ini memang enak disantap malam hari saat cuaca hambar.
Di Bekasi saat ini saya masih menjumpai pedagang putu hiung setiap malam. Kuliner tradisional ini harus dilestarikan dan jangan sampai hilang.
Harga satu putu hiung 1.000 rupiah, sangat murah. Kuliner khas Sunda ini mesti terus dilestarikan dan dipamerkan mungkin di pameran kuliner supaya warisan masyarakat lokal Sunda tetap tersadar.