Blogger Jateng

Lapisan Ionosfer dan Fungsinya

Ionosfer terletak pada ketinggian antara 80 - 450 km di atas permukaan bumi. Jadi ionosfer masih berada dalam lingkungan atmosfer. 

Bagian utama ionosfer terdapat di dalam lapisan termosfer. Bagian bawah ionosfer terletak di bawah mesopause.
Sinar matahari mengandung berbagai macam gelombang mulai dari ultraviolet, infrared, sinar gamma sampai sinar x. Sinar gamma, sinar X dan ultraviolet diserap oleh molekul-molekul dan atom-atom nitrogen serta oksigen. 

Pada saat peresapan itu, nitrogen dan oksigen kehilangan elektron sehingga menjadi molekul dan atom bermuatan listrik nyata yang dinamakan ion. Proses ini dinamakan ionisasi atau pengionan. Pada proses ionisasi terjadi ion faktual dan elektron yang bermuatan listrik negatif.
Sebenarnya proses ionisasi sudah dimulai pada ketinggian 1.000 hingga 50 km. Makin bersahabat ke permukaan bumi, kekuatan radiasi penyebab ionisasi semakin mengecil.


 Maka dari itu di bawah 50 km tidak ada ionisasi lantaran radiasi penyebabnya telah habis. Diatas 1.000 km dari permukaan bumi, ionisasi boleh dikatakan tidak ada karena sangat kecilnya massa jenis udara.
Elektron-elektron yang dilepaskan dalam proses ionisasi mungkin bertumbukkan dengan ion-ion lain. Maka dari itu menciptakan molekul-molekul atau atom-atom netral. Proses ini disebut rekombinasi.
Makara, proses ionisasi ini menciptakan elektorn-elektorn bebas, tetapi proses rekombinasi menguranginya. Beberapa saat lalu akan terjadi keseimbangan antara ionisasi dan rekombinasi. Dalam keseimbangan ini konsentrasi atau jumlah elektron-elektorn tiap cm3 akan tetap sama.
Berdasarkan fokus elektron yang berlawanan-bdan ini, maka ionosfer mampu dibagi ke dalam berbagai lapisan yaitu D, E, F1 dan F2. Lapisan-lapisan ini tidak memiliki batas yang tegas. Perubahan fokus elektron antara lapisan-lapisan itu tidak melonjak namun kontinyu.
Ionosfer terletak pada ketinggian antara  Lapisan Ionosfer dan Fungsinya
Lapisan ionosfer
Variasi Ionosfer Pembentukan ionosfer disebabkan oleh radiasi matahari sehingga besarnya ionisasi bergantung pada intensitas radiasi matahari. Pada saat fajar mulai terbit, proses ionisasi dimulai. 

Makin tinggi matahari maka semakin besar intensitas sinarnya sehingga ionisasi kian besar. Setelah tengah hari, intensitas matahari mulai berkurang maka jumlah ionisasi berkurang pula.
Berubahnya ionisasi dari pagi hingga sore dibarengi dengan keseimbangan baru antara ionisasi dan rekombinasi. Jadi besarnya fokus elektron dan ion di dalam ionosfer mengikuti kedudukan matahari.
Pada penggalan bawah ionosfer, yakni lapisan D, E dan F1, fokus elektron tertinggi terjadi pada sekitar tengah hari. Dalam cuilan ini ionisasi tidak terjadi pada malam hari. Ionisasi dibagian ini dalam isu terkini panas lebih besar dibanding ketika ekspresi dominan hambar.
Pada cuilan atas ionosfer, yakni lapisan E fokus elektron tertinggi terjadi pada tengah hari juga. Hanya saja variasinya tidak terencana. Kosentrasi elektron terdapat juga pada malam hari. 

Konsentrasi elektron tertinggi terjadi dalam isu terkini hambar. Gejala tersebut mampu terjadi sebab lambatnya proses rekombinasi dalam lapisan tersebut.
Kaitan Ionosfer dengan Radio Ionosfer memiliki peranan penting dalam kekerabatan radio. Ionosfer punya sifat mampu memantulkan gelombang radio. 

Setelah mengalami pemantulan berkali-kali di ionosfer dan pada permukaan bumi maka gelombang radio mampu meraih lokasi yang jauh. Itu sebabnya kita mampu menyimak siaran radio. dari pemancar yang letaknya jauh dari kita. 
Gelombang-gelombang radio yang bisa dipancarkan oleh pemancar radio dikelompokkan dalam 3 jenis: 1. Gelombang panjang, panjangnya 30.000 - 1.000 m 2. Gelombang menengah, panjangnya 1.000 - 200 m  3. Gelombang pendek, panjangnya 200 - 10 m
Gelombang panjang pada siang hari dipantulkan antara lapisan D dan permukaan bumi. Malam hari lapisan D hilang. Pantulan yang terjadi antara lapisan E dan permukaan bumi tetapi lemah, tidak teratur dan cuma bersifat lokal.
Gelombang menengah dipantulkan pada lapisan-lapisan D atau E. Gelombang pendek antara 200 - 50 m dapat dipantulkan oleh lapisan F1. Sementara gelombang pendek antara 50  dan 10 m dipantulkan pada gelombang F2.
Bila gelombang pendek yang lebih kecil dari 50 m jatuh tegak lurus pada lapisan ionosfer, tidak dipantulkan namun diteruskan. Hanya yang jatuh miring pada ionosfer, dipantulkan. Gelombang-gelombang ini akan sampai ke permukaan bumi pada jarak yang jauh dar pemancarnya.
Pemancar memancarkan juga gelombang yang sejajar dengan permukaan bumi yang disebut gelombang tanah. Tipe gelombang ini cepat diserap, sehingg tidak bisa mencapai daerah yang jauh. 

Jadi di sekeliling pemancar terdapat tempat yang mampu menangkap gelombang langsung atau gelombang tanah, tetapi pada ada tempat yang lokasinya jauh dari pemancar tidak mampu dicapai oleh gelombang radio tersebut. Daerah ini dinamakan tempat sunyi.
Untuk relasi jarak jauh dipakai panjang gelombang yang panjangnya sekitar 20 m. Gelombang-gelombang radio dipancarkan selaku berkas yang sempit dalam arah mendatar. 

Antena rumah dibentuk secara khusus untuk dapat memancarkannya. Gelombang-gelombang itu sehabis dipantulkan berulang kali antara F2 dan permukaan bumi mampu meraih potongan lain dari bola bumi. Baca juga: Pola pemukiman desa
Panjang gelombang televisi jauh lebih kecil lagi. Gelombang ini menembus seluruh ionosfer pada semua arah. Gelombang televisi tidak dipantulkan oleh ionosfer oleh karena itu cuma bisa ditangkap dalam tempat yang terbatas di sekitar pemancar.
Gangguan Ionosfer Gangguan-gangguan pada matahari mampu mengakibatkan ionosfer terusik pula. Ada dua tipe gangguan adalah gangguan dadakan dan angin kencang ionosfer. Gangguan ionosfer kagetan terjadi tiba-tiba antara 15-30 menit durasinya. 

Gangguan ini meliputi seluruh lapisan muka bumi yang pada dikala itu disinari matahari. Gangguan lain yaitu topan ionosfer, terjadi pada siang dan malam hari dan durasinya lebih lama bisa beberapa jam atau ebrhari-hari. Kedua tipe gangguan ionosfer itu mengusik penerimaan sinyal radio. 
Gambar: disini