Blogger Jateng

Faktor Pendorong Urbanisasi di Indonesia

Faktor pendorong urbanisasi sungguh banyak dan saya akan menjajal membahasnya satu per satu. 

Pemukiman kota meningkat terus-menerus seiring bertambahnya penduduk di dunia dan pesatnya migrasi.

Pada awal abad ke 19, masyarakatdunia yang tinggal di perkotaan hanya 10% saja namun ketika ini sudah melalui angka  50%. 

Lahan-lahan hutan, pertanian sekarang banyak yang diubah menjadi pemukiman, apartemen, kota dan lainnya. 

Faktor pendorong urbanisasi sangat banyak dan saya akan mencoba membahasnya satu per satu Faktor Pendorong Urbanisasi di Indonesia
Urbanisasi yakni sebuah fenomena sosial

Adapun faktor-aspek pendorong urbanisasi berdasarkan Whynne dan Hammond ada delapan ialah:

1. Kemajuan bidang pertanian
Adanya mekanisasi pertanian mendorong beberapa hal mirip terserapnya sebagian tenaga kerja agraris ke kota untuk menjadi buruh industri. Lainnya, bertambahnya produktifitas pertanian menimbulkan pendapatan petani meningkat dan taraf hidupnya meningkat. 

 

Kemajuan teknologi membuat pengelolaaan lahan petanian lebih efisien dan tidak membutuhkan banyak tenaga kerja karena diganti oleh mesin. Selain itu upah yang rendah di sektor pertanian membuat mereka mencari lahan gres di kota.

2. Industrialisasi
Revolusi industri menciptakan dunia berganti cepat dan mesin-mesin sekarang telah menguasai kehidupan. Banyak pabrik-pabrik yang dibangun di lokasi gres sehingga memerlukan tenaga kerja gres. Seiring tumbuhnya industri maka kota baru akan terbentuk. Lihatlah Cikarang, Jababeka dan kini Meikarta telah mulai didesain di Bekasi.

3. Adanya pasar
Berkembangnya industri akan melahirkan banyak kota baru yang memperlihatkan diri selaku pasar industri tersebut. Luasnya penjualan membuat kebutuhan pekerja kian banyak dan para pekerja di desa mulai pindah ke kota.

4. Peningkatan layanan biasa
Industri tersier dan kuarter tumbuh dan meningkatkan program jual beli, taraf hidup dan memicu lahirnya organisasi berbasis ekonomi dan sosial. Berbagai jenis jasa meningkat di perkotaan mulai  dari hiburan, catering, kantor, wisata dan lainnya.

5. Kemajuan transportasi
Dibangunnya jalan raya, rel kereta, rute penerbangan menciptakan masyarakat mampu dengan gampang melaksanakan mobilitas. Akses yang elok, menolong seseorang untuk bergerak dari desa ke kota.

6. Tarikan sosial budaya
Di kota banyak hal menawan yang tidak ada di desa mirip bioskop, rekreasi, pendidikan hingga telekomunikasi. Desa sangat akrab dengan adab yang kaku dan hal ini menciptakan masyarakatnya tidak betah dan ingin berubah untuk menyaksikan abad depan yang lebih baik.

7. Pendidikan
Sarana pendidikan banyak berkembang dengan baik di perkotaan dibandingkan pedesaan. Perguruan tinggi tidak ada di tingkat desa dan penduduk desa yang ingin berguru mesti merantau ke kota.

8. Pertumbuhan penduduk alami
Tingkat ekonomi penduduk kota yang tinggi mebuat kemajuan penduduk kota cenderung tinggi. Fasilitas kesehatan yang mencukupi membuat angka kelahiran berkembangdan memperbesar pesat kota.  

Baca juga: Konsep trickle down effect

Gambar: disini