Blogger Jateng

Ekosistem Rawa Gambut dan Air Tawar

Rawa ialah salah satu ekosistem lahan lembap yang ada di Indonesia. Rawa lazimnya timbul di daerah dataran rendah tetapi mampu juga terbentuk di kawasan dataran tinggi. 

Di Indonesia rawa lebih banyak didominasi muncul di dataran rendah. Ekosistem rawa terbagi menjadi ekosistem rawa gambut dan rawa air tawar. Baca juga: Zealandia, benua gres yang hilang telah kembali
Ekosistem Rawa Gambut Ekosistem gambut ditumbuhi oleh vegetasi yang spesifik atau yang mempunyai ciri khas tertentu. 

Hutan gambut dan hutan rawa ialah satu kesatuan. Hutan rawa dan hutan gambut terdapat pada satu tempat dan umumnya hutan gambut merupakan kelanjutan dari hutan rawa. Di sisi lain terdapat perbedaan antara kedua jenis ekosistem tersebut.
Hutan gambut memiliki lapisan gambut yakni sebuah lapisan materi organik yang punya ketebalan mencapai 1-2 m sementara hutan rawa tebal materi organiknya lebih tipis yakni sekitat 0,5 m. 

Kedua hutan ini senantiasa hijau dan memiliki tajuk yang berlapis-lapis dengan aneka macam jenis flora namun tidak selengkap dan sekompleks hutan tropis. 
Biasanya didominasi oleh jenis dikotiledon dan ketinggian mampu meraih 30 m utamanya di belahan tepinya. 

Semakin ke tengah vegetasi yang ada pada hutan gambut makin pendek. Ada kalanya di sentra hutan gambut terdapat lapisan gambut yang meraih 2 m dan membentuk hutan cebol. Baca juga: Beda kerak samudera dan kerak benua
Rawa merupakan salah satu ekosistem lahan basah yang ada di Indonesia Ekosistem Rawa Gambut dan Air Tawar
Hutan gambut
Jenis vegetasi hutan gambut lazimnya terdiri dati jenis Palmae, Pandanus, Podocarpus, dan beberapa wakil dari famili yang terdapat pada hutan hujan seperti famili Dipterocarpaceae.

 PH habitat hutan gambut umumnya di kisaran angka 3,2 dan bersifat nyaris steril . Hal tersebut memungkinkan salah satu penyebab jumlah vegetasi di hutan gambut tidak banyak. Baca juga: tipe-tipe gumuk pasir itu banyak lho!
Gambut ialah suatu tipe tanah yang dibuat dari sisa-sisa flora (akar, batang, dahan, ranting, daun dan lainnya) dan memiliki kandungan materi organik yang sungguh tinggi. 

Permukaan gambut seperti kerak yang berserabut menutupi serpihan dalam yang lembab yang berisikan kepingan-belahan kayu besar dan sisa tumbuhan lainnya.  Gambut mampu diklasifikasikan ke dalam dua bentuk.
1. Gambut ombrogen Gambut ombrogen adalah yang umum ditemui. Banyak dijumpai di akrab pantai dan kedalaman gambutnya meraih 20 m. Air drainasenya sangat asam dan miskin hara (oligotropik) utamanya kalsium.

 Permukaan tanahnya lebih tinggi dari permukaan air sungai sekelilingnya dan flora yang hidup pada tanah ini menggunakan zat hara dari tumbuhan itu sendiri, dari gambut dan air hujan. 
2. Gambut topogen Tipe gambut ini kurang biasa dijumpai dan lazimnya ditemui pada daerah cekungan. Tumbuhan pada tanah ini mendapatkan zat hara dari tanah mineral, air sungai, sisa tumbuhan dan air hujan. 

Gambut topogen terdapat di pantai-pantai di balik bukit-bukit pasir dan tempat pedalaman dimana airnya terhambat dan tidak mengalir. 

Tebal gambut ini lazimnya sekitar 4 m. Gambut ini punya sifat agak asam dan mengandung zat hara yang relatif banyak. Baca juga: Rumus penurunan suhu di troposfer
Rawa merupakan salah satu ekosistem lahan basah yang ada di Indonesia Ekosistem Rawa Gambut dan Air Tawar
Hutan rawa air tawar
Ekosistem Rawa Air Tawar Ekosistem air tawar merupakan eksosistem dengan habitat yang senantiasa digenangi air tawar yang kaya mineral dengan PH sekitar 6. 

Kondisi permukaan air tidak selalu tetap karena dipengaruhi oleh kondisi pasang naik dan surut. Bahkan mampu jadi sebuah saat mengering. Ekosistem rawa air tawar ini ditumbuhi oleh bermacam-macam jenis vegetasi. 

Hal ini disebabkan oleh terdapatnya bermacam-macam jenis tanah pada banyak sekali eksosistem rawa air tawar. Jenis vegetasi cenderung berkelompok membentuk komunitas yang miskin jenis. 

Baca juga:
Apa itu awan panas?
Sabuk asteroid itu ada dimana?
Di beberapa kawasan pada rawa air tawar banyak ditumbuhi rumput atau ada pula yang ditumbuhi pandan atau palem. Atau adapula yang menyerupai hutan-hutan dataran rendah, dengan akar tunjang atau akan napas maupun mirip penupang pohon. 

Contohnya Danau Bento terletak di selatan gunung Tujuh dan di barat laut danau Kerinci dikelilingi oleh hutan rawa liar tawar. Taman Nasional Wasur di Papua juga termasuk dalam hutan rawa air tawar. Baca juga: Bentang alam pesisir dan pantai
Gambar: disini, disini